03

1.7K 205 7
                                    

Mark berjalan menuju taman belakang rumahnya. Pagi ini udara terasa begitu segar bagi Mark, sehingga ia memanfaatkan pagi ini untuk berolahraga kecil. Hanya sekedar jalan-jalan.

Jika saja kaki nya baik-baik saja, mungkin ia masih bisa bermain basket dengan yang lainnya. Seperti dulu. Mark tersenyum membayangkan nya.

Dulu saat dirinya di diagnosa sakit kanker tulang belakang ia masih bisa melakukan olahraga favoritnya itu. Beruntung saat itu kanker yang di derita nya masih stadium awal, sehingga bisa diangkat sel kankernya.

Akan tetapi tiga tahun setelah operasi, pengangkatan kanker yang dirinya lakukan, kini ia harus menerima kenyataan jika saraf tulang belakang nya mengalami kerusakan. Dan kini kerusakan tersebut akan menyebar ke saraf lain, bahkan hingga saraf otak.

Dokter yang menangani nya, mengatakan jika ini adalah salah satu efek dari kemoterapi yang ia lakukan sebelumnya. Bisa jadi Mark mengidap Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS). Dimana penyakit ini menyerang jaringan saraf dan dapat menyebar ke saraf lain, dan akan memburuk seiring dengan berjalannya waktu.

Karena sebelumnya ia memiliki riwayat penyakit kanker tulang belakang, alhasil penyakit nya saat ini menyerang saraf motorik nya yaitu saraf pergerakan nya.

Mark tidak menyesal dengan apa yang terjadi pada dirinya. Hanya saja ia takut membuat kekasih manisnya terpuruk, jika dirinya tiba-tiba pergi. Dan Mark akan memanfaatkan sisa musim dingin ini untuk membuat Haechan bahagia. Meskipun hanya semampunya. Sesuai permintaan Haechan.

Mark berhenti dari jalannya, tiba-tiba kaki nya kaku dan terasa sangat berat untuk di angkat. Mark tersenyum melihat keadaannya. Lebih tepatnya senyum miris yang ia tunjukkan. Hanya obat pereda sakit dan beberapa vitamin yang mampu membuatnya bertahan sedikit lebih lama.

Soal operasi Mark berbohong pada Jeno dan Sungchan. Karena nyatanya jaringan saraf yang sudah rusak tidak bisa perbaiki. Dan kelumpuhan yang akan Mark hadapi selanjutnya.

Mark mendudukkan diri di atas rumput tempat nya berdiri sebelumya. Sembari menunggu kakinya membaik.

"Mark Hyung kenapa kau duduk di sini" kata Haechan yang tiba-tiba datang entah sejak kapan.

Mark sempat terkejut namun secepat mungkin menunjukkan senyumannya pada Haechan "Udaranya segar, cobalah" ajak Mark dengan menarik tangan Haechan, sekaligus mengalihkan perhatian pria manis ini.

Haechan pun menurut dan segera duduk di samping Mark, tidak peduli jika bajunya akan kotor dan basah.

Haechan menggenggam tangan Mark dan menyandarkan kepalanya pada bahu lebar kekasihnya "Kau benar Hyung, udaranya sejuk. Tidak seperti biasanya. Apa mungkin ini masih awal musim dingin. Jadi tidak terlalu dingin"

"Kenapa pagi-pagi sudah rapi sekali, dan sejak kapan kau datang?" Tanya Mark melihat kekasihnya rajin datang ke rumahnya. Biasanya dirinya lah yang akan menjemput Haechan, atau bahkan membangunkan lelaki ini.

"Pertama aku merindukan mu, kedua pasti Jeno dan Sungchan meninggalkan mu sendirian, dan Hyung belum makan kan?" Jelas Haechan dengan menunjukkan barisan gigi rapinya.

Mark mencoba menggerakkan kakinya secara perlahan, Mark tersenyum saat dapat merasakan kakinya. Mark mencoba berdiri dan ternyata bisa. Cukup lama mereka duduk di situ.

"Ayo makan, aku sudah tidak sabar mencoba masakan mu. Pasti enak seperti biasa" kata Mark dengan membantu Haechan berdiri.

"Hyung sudah mandi?" Tanya Haechan dengan bergelayut manja di lengan Mark.

"Aku tidak seperti dirimu Haechanie, kau tidak lihat ini Jam berapa" balas Mark dengan mencubit hidung Haechan gemas.

"Ya!! Ya!! Hidung ku" pekik Haechan melepas tangan Mark dari hidungnya "Sakit" manja Haechan dengan mengelus hidungnya. Haechan memperhatikan jam yang menunjukkan pukul 9.

Hangat, Musim Dingin Bersama Mu || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang