Mark tidak tau Haechan akan membawanya kemana. Hari ini Mark berkunjung ke rumah Haechan. Sudah lama dirinya tidak berkunjung ke rumah kekasihnya. Namun saat sampai Haechan justru mengajaknya jalan-jalan.
"Kita mau kemana, Haechan?" tanya Mark pada Haechan yang berjalan di depannya.
Haechan berbalik menatapnya tanpa menghentikan langkahnya, lelaki ini sedang berjalan mundur. Haechan tersenyum mendengar kekasihnya bertanya "Nanti Hyung akan tahu" jawab Haechan.
"Nanti kita mampir di kios dulu ya".
"Pertama, jangan berjalan seperti itu. Dan kedua kiosnya sudah kita lewati Haechan" kata Mark menghentikan langkahnya.
"Huh? Benarkah?" kata Haechan dengan mempertajam penglihatan nya. Mencari papan tulisan sebuah nama kios.
"Ayo kembali, Untung tidak terlalu jauh" balas Haechan dengan menarik tangan Mark kembali.
Begitu sampai di kios, Haechan segera mengambil coklat, Snack, dan berbagai camilan lainnya. Terutama sesuatu yang manis-manis. Troli yang ia bawa pun sudah penuh.
Mark hanya mengerutkan keningnya dengan apa yang ia lihat.
"Lihat, kau kesulitan membawanya kan" kata Mark dimana dirinya juga membawa apa yang di beli Haechan.
"Apa aku membelinya terlalu banyak?" tanya Haechan, namun senyumannya tidak luntur.
"Semua ini untuk apa?" Tanya Mark akhirnya.
Haechan diam namun langkahnya membawa Mark untuk memasuki sebuah perkarangan panti asuhan. Mark tersenyum lembut setelah mengetahui maksud Haechan.
Banyak anak-anak panti yang melihat ke arah mereka. Haechan dan Mark pun tersenyum.
"Kalian boleh mengambil ini, tapi berbaris yang rapi ya" kata Haechan dengan membuka kantong kresek yang ia bawa.
Dan dengan segera para anak-anak itu langsung berbaris rapi di depan Haechan.
"Jangan berebut, semua akan dapat" kata Mark melakukan hal yang sama seperti di lakukan Haechan.
Beberapa menit kemudian apa yang mereka bawa sudah terbagi. Mark dan Haechan tersenyum melihat anak-anak panti itu memakan dengan lahap apa yang mereka bawa.
"Sejak kapan kekasih ku, mempunyai jiwa kemanusiaan yang tinggi" bisik Mark dengan merangkul pundak Haechan.
"Sejak lama tau" kata Haechan tidak terima, dengan mencebikan bibir nya.
"Benarkah? Aku tidak pernah tau" kata Mark menggoda kekasihnya.
"Kebaikan tidak harus di tunjukkan, Mark hyung" balas Haechan, membuat Mark bangga dengan kekasihnya itu.
"Hyung / Oppa" panggil dua orang anak laki-laki dan perempuan.
Mark berjongkok untuk menyamai tinggi kedua anak itu "Iya ada apa?"
"Bisa ikut tidak" kata anak laki-laki itu menarik tangan Mark pelan. Dan hal yang sama juga di lakukan anak perempuan itu pada Haechan.
Anak-anak itu membawa Mark dan Haechan ke taman belakang panti. Di sana ada anak lain yang berdiri saling bergerombol.
"Ada apa ini?" Tanya Haechan penasaran dan menautkan kedua alisnya bingung.
"Satu, dua, tiga"
"Terimakasih Hyung/oppa , selamat hari kasih sayang" kata anak-anak itu secara serentak dan membuka kado mereka untuk Mark dan Haechan.
Mata Haechan berkaca-kaca melihat dua boneka salju yang di buat anak-anak itu. Mark yang melihat Haechan pun menepuk pundak kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hangat, Musim Dingin Bersama Mu || Markhyuck || [Completed]
FanfictionHaechan mempertahankan tawanya dengan menatap wajah Mark. Tapi tidak dengan matanya yang memancarkan kesedihan yang begitu dalam "HAHAHAHA ...." Tak berapa lama kemudian air matanya turun tanpa terkendali, Haechan menguatkan diri untuk tetap menatap...