Sudah sewindu ku di dekatmu
Ada di setiap pagi, di sepanjang harimu
Tak mungkin bila engkau tak tahu
Bila ku menyimpan rasa yang ku pendam sejak lama• Tulus •
- - -
Lagi dan lagi Yura dibuat jengkel oleh Danish dipagi hari ini, Danish yang susah dibangunkan membuat Yura terpaksa harus naik bus lagi.
Kini gadis itu sedang berjalan sambil memakai earphone di telinganya, tentunya ia berjalan menuju halte bus untuk berangkat ke sekolah.
"Woi sendirian aja, Neng," sapa seseorang dengan menyenggol bahu Yura membuat gadis itu tersentak.
"Yaelah, Jen, pagi-pagi udah ngagetin aja lo," protesnya.
Jeno, teman sekelas Yura. Ia adalah kapten basket yang baru saja menggantikan posisi seniornya. Jeno itu sering menggoda adik kelas yang cantik-cantik, ia sudah dikenal dengan gombalannya.
Jika dibilang dekat, Yura dan Jeno memang dekat karena Jeno juga teman dekat Haidar. Di kelas mereka kadang berkumpul kadang juga tidak, karena biasanya Yura hanya berkumpul dengan Winter dan Haidar saja.
"Pasti Bang Danish masih tidur," tebak Jeno.
"Oh iya dong, mabok salak. Masa kemaren abis pulang main dia makan salak sekerenjang sendiri, sekaligus lagi dia abisin, gila emang. Mana udah gitu begadang main PS." Yura menggeleng-gelengkan kepalanya memikirkan perilaku kakak laki-lakinya itu
Danish memang sangat menyukai salak, sampai-sampai para wanita yang menyukainya harus bertarung dengan salak. Setiap ada yang menyatakan perasaannya kepada Danish, pria itu selalu bilang 'kalo mau pacaran sama gue lo harus beliin gue salak dulu' dan banyak wanita yang menurut tapi setelah itu Danish memberi harapan palsu, ia hanya ingin salak nya saja tidak dengan berkencan.
Dengan sikapnya yang seperti itu tapi tetap saja, banyak yang tetap tergila-gila kepada kakak laki-laki Yura itu. Pantas saja karena Danish adalah siswa yang pintar, tampan, berbakat, namun sangat menjengkelkan.
Sekarang saja Yura sudah dibuat jengkel oleh Danish, karena Yura harus berangkat sendirian naik bus dan nanti Danish naik motor gede miliknya meski telat datang ke sekolah juga irit ongkos.
"Gila sama bucin beda tipis ya," sahut Jeno.
Bus pun akhirnya datang dan mereka langsung naik bersama.
- -
"Ra, gue nyontek tugas cepetan! Gue belom ngerjain, semalem gue mabok soju diajakin si Haidar."
Dia adalah Winter, teman sepergilaan nya Haidar. Benar mereka mabuk soju? Tidak. Mereka berbohong, mereka hanya minum sprite tetapi memakai botol soju dan pura-pura mabuk layaknya orang Korea Selatan yang ada di drama-drama.
"Cantik doang, minum sprite pake botol soju," ledek Yura yang membuat ia mendapat jitakan dari Winter.
"Tau gak lau? Botol bekas soju nya hasil mulung itu, terus gue sama Haidar cuci aja tuh botolnya kita masukin sprite." Winter nyengir sambil rebut buku tugas Yura, namun Yura melongo bisa bisanya hasil dari memungut dan itu pasti dari tempat sampah.
"Gila lo, jorok banget! Ditempat sampah pasti udah nyampur gitu sama sampah lainnya, gak sehat lo, Win." Yura sangat mual membayangkan bagaimana tempat sampah yang terdapat botol soju yang Winter dan Haidar ambil.
Winter yang sedang fokus mencatat pun berusaha menjelaskan, "lo pikir dari tempat sampah? Ya enggak lah. Hasil mulung didapur bekas kakak gue maksudnya, soju halal tapi, Bray." Ia nyengir lagi lalu kembali mencatat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your J
Fiksi PenggemarIni tentang siapa 'Dia' yang sebenarnya. Dia, seorang secret admirer. Seseorang yang mengagumi dalam diam, seseorang yang bersembunyi dalam perasaan, dan seseorang yang diam-diam memerhatikan. Dibuatnya akun sosial media yang khusus untuk seseorang...