O2 : Gagal Gratis

59 14 30
                                    

Mengapa kita ditakdirkan berjumpa
Padahal kita takkan mungkin ke sana
Ke tujuan sama bertemu di tengahnya
Menunggu yang kutahu sia-sia

• Juicy Luicy •

- -

Waktu telah menunjukkan saatnya makan siang. Yura, Winter dan Haidar sedang berada dikantin saat ini, di depannya masing-masing sudah terdapat makanan yang sudah mereka ambil.

Karena ini jamnya ketika semua kelas disatukan membuat Yura bertemu dengan teman-temannya Danish yang terdiri dari Jeffri, Yuta dan Julian.

Mereka duduk disebelah meja yang Yura beserta tempati. Yura tidak peduli dengan itu, karena sudah menjadi kebiasaan baginya setiap hari ia bertemu dengan mereka jika mereka main ke rumahnya.

Semua teman Danish itu baik menurut Yura, namun hanya satu orang yang sangat menjengkelkan, yaitu Jeffri.

Dulu Jeffri pernah menjadi comblang antara Yura dengan Yuta, karena menurut Jeffri nama mereka hampir sama dan bahkan seperti anak kembar. Jika nanti punya anak perempuan Jeffri bilang mereka harus memberi nama anaknya Yurata, seketika semua tertawa.

Yurata itu Yura Yuta tapi semua salah mengartikan. Mereka mendengar nya seperti 'yuk rata' dan berujung otak para lelaki freak itu traveling karena ulah Yuta juga yang menyebutkan soal rata nya body wanita.

"Makan yang banyak, Dek!" suruh Danish yang sedang memperhatikan Yura makan, lalu Yura hanya membalas dengan anggukan.

"Ra, Win, masa tadi pas aing berangkat sekolah ada yang bilang tukang dagang ayam dipenjara tau, katanya sih gara-gara dia jual ayam dibawah umur. Aing jadi takut ini ayam yang aing makan teh ayam dibawah umur anjrit, gak tega atuh," adu Haidar.

Seketika Yura dan Winter tertawa terbahak-bahak.

"Bego anjir, terus lo percaya? Ya kalo jual ayam itu bebas mau dibawah umur apa nggak. Kebanyakan minum soju gini nih," ucap Winter lalu meragakan orang yang mabuk dan diikuti oleh Haidar.

"Hadeh, punya temen kagak ada yang waras. Itu yang ngomong lulusan S3 tuh," ucap Yura.

"Kok S3 bego sih?" tanya Winter.

"S3 sama dengan SD SMP SMA," jawab Yura enteng.

"Udah punya temen sinting, lu ikutan sinting, dasar anak sinting."

"Diem lu sinting!"

"Kenapa bersinting-sinting si sinting ih."

Dimeja yang berbeda, para kakak kelas itu memperhatikan anehnya ketiga anak tersebut. Danish sampai geleng-geleng kepala kenapa mempunyai adik seperti Yura. Tapi Danish juga ikut tertawa, karena memang Yura anaknya asik dan gampang bergaul padahal dulunya ia sangat pemalu.

"Adeknya freak ketularan Abangnya, nih," ucap Julian sambil menunjuk Danish.

"Ngadi-ngadi lu!"

"Kalo gemes begitu gue jadi beneran suka nih, Nish, gimana dong?" Yuta memandangi Yura sambil tersenyum.

"Halah fuckboy cap gayung bacot lu!" cibir Danish.

"Pacarin sono, nanti inget yang kata gue kalo kalian nikah punya anak namanya Yurata, oke, Yut?"

Kepala Jeffri langsung ditoyor oleh Danish. "Diem ya lu jangan bikin otak kita traveling mulu bajingan!"

Tiba-tiba saat sedang asik-asiknya membicarakan Yura, Yura tersedak karena terus-terusan tertawa bersama teman-temanya.

Dengan sigap Danish dan Yuta berdiri untuk memberi Yura minum namun mereka telat. Sudah ada Jeno yang langsung memberi Yura minum saat akan melewati meja yang Yura tempati.

Your JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang