O5 : Keceplosan

41 11 25
                                        

Aku tidak bisa memberitahumu
Bahwa aku telah menyukaimu
Andai saja aku bisa
Berjalan menembus waktu serta menjadi dewasa
Aku akan menggenggam tanganmu
Di dunia yang gila ini

• GFRIEND •

- -

Sesuai rencana nya, Yura akan menyelidiki siapa pemilik akun tidak jelas itu berawal dari typing dengan huruf kecil semua dan jarang menggunakan emoticon.

Semua laki-laki Yura chat, tidak semua namun sebagian saja yang ia rasa dekat dengannya.

Yura memulai dari mencari di grup line dengan teman sekelasnya atau yang mereka namai dengan awokawok land. Ia menyelidiki typing Haidar, Dylan, Jeno, dan Mark. Setelah dilihat-lihat hanya ada satu orang yang memiliki typing yang sesuai dengan incaran, Jeno.

Yura terperanjat, mana mungkin orang itu adalah Jeno. Tapi ini baru sekali penyelidikan, belum tentu juga itu adalah Jeno sebagai pemilik akun.

Setelah digrup awokawok land ia pindah ke chat pribadi dengan berbagai laki-laki yang menurutnya kenal dekat dengan Yura. Termasuk Jeffri, Yuta, dan Julian.

Ia memulai menyelidiki typing Jeffri. Ternyata tidak sesuai incaran, Jeffri memakai huruf besar diawal dan dia terkadang memakai emoticon bahkan sering mengirim emoticon monyet kepada Yura.

Orang kedua adalah Julian, ia pun sama tidak sesuai dengan incaran typing nya sama seperti Jeffri.

Dan yang ketiga, Yuta. Ia memakai huruf kecil semua, tetapi Yuta sering memakai emoticon dan typing nya kadang juga seperti sugar daddy, kata Yura.

Setelah dipikir-pikir semua orang terkadang lebih sering memakai emoticon, dan hanya satu orang yang sesuai dengan incaran, Jeno.

"Gak mungkin! Udah gila!" ucap nya kepada dirinya sendiri sambil memegangi kepalanya.

- -

Kini dikelas 11 IPA-1 sedang jam kosong. Jam ini mereka pakai untuk diskusi tentang siapa yang tampil nanti dan siapa yang bagian ikut memasak.

Mark sebagai ketua kelas berdiri didepan dan Haidar yang bukan siapa siapa sok sok-an mengawal Mark dengan wajah menyebalkannya sambil membawa penggaris panjang untuk papan tulis. Entah apa maksudnya ia memegang itu.

"Oke, nih dengerin, jadi kita mau nampilin apa aja? Ada yang bisa akting, gak?" tanya Mark.

"Semua, kelas ini kan kelas paling banyak drama," ucap Dylan dengan lantang lalu dibalas dengan sorakan dari semuanya.

"Lo aja banyak drama. Jangan rindu, berat, kamu gak akan kuat biar aku saja." Winter meledek Dylan menyerupai tokoh Dilan di film karena namanya sama dengan temannya itu.

"Halah naon rindu, gini atuh. Jangan makan, nanti kamu berat, biar aku saja," ucap Haidar lalu tangannya dipukul oleh Mark dan ia malah cengengesan.

"Yaudah bilangin ke Dilan, yang berat itu bukan rindu, tapi badan si Ican," ucap Jeno membuat semua seketika mengeluarkan tawanya dengan keras.

Setelah mendengar suara Jeno, Yura menjadi salah fokus. Ia melirik Jeno yang sedang ikut tertawa dan matanya terlihat sangat sipit. Yura terus melirik ke arah Jeno sambil berpikir keras bagaimana kalau orang itu benar-benar Jeno.

Selama ini Jeno memang ya biasa saja dengan Yura. Jeno perhatian, sering gombal dan manis, itu memang sudah menjadi kodratnya seperti itu ke setiap perempuan makanya Yura tidak membedakan dirinya dengan yang lain. Yura anggap itu sekedar candaan dan mereka hanya berteman biasa.

Your JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang