Bagaimana rasanya jika mencintai seseorang yang memang dekat, namun tak bisa dimiliki?
Mengapa tak bisa dimiliki? Itu bukan karena perbedaan agama ataupun kasta, namun karena kisah kita terhalang oleh keadaan.
Keadaan yang membuat aku selalu berpikir, mengapa aku harus bertemu dengannya? Terjebak dalam situasi seperti ini bukanlah perkara yang mudah.
Ingin rasanya menjauh, namun tak sanggup.
Ini tidak adil, aku sangat mencintainya, tapi dihatinya... aku tak lebih dari sekedar satu dari banyak.
Selalu aku tahan, dan itu menyesakkan. Ingin aku ungkap, tapi aku takut akan merusak.
Sampai-sampai ini membuat aku lelah.
Lelah dengan sebuah harapan, lelah dengan sebuah penantian, lelah dengan sebuah perasaan.
Bohong jika tidak ada perasaan lebih dalam pertemanan antara laki-laki dan perempuan, betul bukan?
Ada sesak, juga waswas.
Sesak. Ketika tahu bahwa aku hanya ia anggap sebagai kapal yang melaju menuju pelabuhan, namun sayangnya... aku bukanlah pelabuhan yang ia pilih sebagai tempatnya untuk berlabuh.
Waswas. Ketika aku berhadapan dengan dirinya, berbincang, tak sanggup aku menatap wajahnya. Mata yang indah, senyum yang manis, pipi yang merona. Cukup aku pandang, tidak untuk aku miliki.
Tidak butuh waktu lama untuk berpikir dan menyadari bahwa perasaan ini salah, tidak seharusnya aku menaruh rasa sayang, bahkan cinta kepada dirinya.
Dia, seseorang yang bisa membuatku senang dan kesal di waktu yang bersamaan. Mengapa begitu?
Senang, karena beruntung bisa mengenalnya meski tak seberuntung yang lain, yang bisa memilikinya.
Kesal, karena aku lemah. Aku tidak bisa melawan aturan yang ada, aku tidak bisa menahan perasaan dalam sebuah keadaan yang membuatku lelah.
Hatiku merasa sakit, jika melihat senyuman mengembang dibibirnya yang ia berikan untuk orang lain.
Tetapi, aku bertanya kepada diriku sendiri, pantaskah jika aku menyimpan rasa cemburu?
Sekali lagi aku bertanya, benarkah perasaanku salah? Apakah ini perasaan terlarang?
Jika iya, mungkin aku bodoh. Karena aku tetap menginginkan dia, seorang yang ku kagumi dalam diam.
Y O U R J
- - -
Namanya Yuranita Zevannya Gladysta, ia biasa dipanggil Yura. Ia adalah anak kedua dari pasangan Yunandia Veressa dan Samuel Andrew. Yura mempunyai kakak laki-laki yang bernama Danish Radhitya Fariz. Usia mereka terbilang tidak berbeda jauh. Danish yang kini berada di kelas tiga SMA sedangkan Yura berada di kelas dua SMA. Mereka juga bersekolah di sekolah yang sama.
Yura merupakan wanita yang bisa di bilang tidak rajin juga tidak pemalas, jadi tengah-tengah saja. Ia juga pintar bernyanyi, karena ia lahir dari keluarga yang lekat dengan seni. Selain pintar bernyanyi Yura pun pintar menari. Semua bakat itu turun temurun dari mama dan papanya, mamanya yang sering mendapatkan penghargaan dari lomba menari dan papanya mantan vokalis band sekolah dahulunya.
- -
Selama menunggu bus datang, Yura melamun. Melihat dua orang anak kecil, laki-laki dan perempuan sedang berjalan sambil menggendong tas mereka masing-masing. Ia teringat akan sesuatu, kedua anak itu terlihat akur tidak seperti dirinya dengan teman sekaligus musuh kecilnya.
Ia mengingat suatu kejadian...
Sore ini ruang tamu sudah dibuat gaduh oleh dua orang yang sedang kejar-kejaran.
"Kak siniin gak?! Itu boneka kesayangan gue!!"
Yura berlari mengejar seorang laki-laki yang membawa boneka kesayangan Yura pemberian dari neneknya. Mereka saling mengejar mengelilingi meja di ruang tamu layaknya kucing dan anjing.
Alih-alih mereka tidak mau saling mengalah. "Gak, salah siapa susu pisang gue lo buang!"
"Susu udah basi masih mau diminum? Kalo lo mati gue enggak akan ikut tahlilal awas ya!"
"Bodo amat, lagian bukan mau gue minum tapi mau gue koleksi botolnya, lucu tau!"
Dengan susah payah dan napas yang terengah-engah mengejar anak laki-laki itu, Yura tidak menyangka dengan jawaban yang temannya ucapkan. "ISHH!! MAMAAA KOK KITA PUNYA TETANGGA BODOH BANGET!!!"
Karena tidak terima disebut bodoh akhirnya laki-laki tersebut berhenti berlari lalu mengangkat boneka milik Yura ke atas setinggi-tingginya agar tidak bisa digapai Yura yang memiliki tubuh lebih pendek darinya.
"Apa lo bilang? Wah!! Bilangin Bunda gue nih kurang ajar sama yang lebih tua."
Yura menengadahkan kepalanya sambil berusaha mengambil bonekanya dengan berjinjit.
"Halah tua, masih kelas 6 SD juga, siniin!!"
Kaki Yura yang terus berjinjit hingga akhirnya tubuhnya tidak seimbang membuat ia terjatuh di atas laki-laki itu. Mereka jatuh bersamaan di atas sofa, masing-masing membulatkan matanya terkejut. Dan sialnya, mama Yura tiba-tiba datang menghampiri mereka.
"ASTAGFIRULLAH KALIAN TEH NGAPAIN!!!"
Yura memukul-mukul kepalanya, menurut Yura kejadian sejak ia duduk di bangku sekolah dasar bersama tetangganya itu adalah salah satu kejadian yang sangat memalukan. Sampai sekarang Yura masih kesal kepada laki-laki itu, bahkan jika bertemu mereka selalu bertengkar.
Mereka bersahabat, namun terlihat seperti musuh.
Sebelum kejadian itu Yura pernah menyukai laki-laki tersebut. Tetapi semakin ke sini ia semakin kesal dengan sikapnya yang sangat membuatnya jengkel.
Apalagi laki-laki itu adalah laki-laki yang sangat jahil, saat mereka duduk dibangku SMP anak itu pernah menempelkan kertas di punggung Yura dengan tulisan 'jangan deket deket aku gak pernah cebok' hingga akhirnya membuat semua tertawa saat melewati Yura. Sampai saat ini mereka tidak pernah akur layaknya Tom and Jerry.
Laki-laki itu seumuran dengan kakak laki-laki Yura, mereka saling mengenal dan berteman pun gara-gara laki-laki itu sering main dengan Danish dirumahnya, bahkan bisa dibilang setiap hari. Dan kebetulan mereka itu tetanggaan sejak mereka masih duduk dibangku taman kanak-kanak.
Yura menganggap laki-laki itu dengan berbagai jenis. Bisa sebagai sahabat, musuh, kakak, bahkan sebagai teman tapi mesra (?)
I don't know how I feel.
- Yuranita.
- - -
halo semuanya! akhirnya aku buat cerita lagi, YEAYYYY! 😋
oh iya, follow yuk instagram aku @storybymeee_ khusus share tentang cerita cerita aku di wattpad, termasuk cerita ini.
masukin cerita ini ke perpustakaan kalian owkie? jangan lupa vote dan komentar disetiap partnya, mau saran atau kritik boleh aja. aku sangat menghargai dan berterimakasih kepada para readers yang udah baca, kasih vote dan komentar.
would you be my love by leaving comment along the story?
i hope you like it guys! ♡
salam hangat, linda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your J
FanfictionIni tentang siapa 'Dia' yang sebenarnya. Dia, seorang secret admirer. Seseorang yang mengagumi dalam diam, seseorang yang bersembunyi dalam perasaan, dan seseorang yang diam-diam memerhatikan. Dibuatnya akun sosial media yang khusus untuk seseorang...