Chapter 1 : Aku Kina

2.3K 50 6
                                    

Waktu itu penglihatanku samar - samar karna aku hanya setengah sadar menahan rasa sakit yang sangat hebat dikepalaku. Mataku hanya mapu mengintip, kepala dan tubuhku tidak bisa bergerak sama sekali. Aku melihat banyak lampu - lampu bergerak melaluiku dari atas langit. Namun akhirnya aku sadar, bukan lampu itu yang bergerak melainkan diriku yang sedang didorong oleh kereta dorong rumah sakit.

Suatu ketika kereta itu berhenti, aku merasa dingin menusuk hingga kesetiap tulang. AC rumah sakit itu mendinginkan setiap celah pori - pori kulitku. Aku menggigil... Seseorang mencoba menyelimuti kaki ku.

Gambar ilustrasi

"Sepertinya kita terpaksa melakukan operasi darurat malam ini juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepertinya kita terpaksa melakukan operasi darurat malam ini juga. Tolong siapkan alat - alat yang diperlukan!"

"Baik, dok!"

"Ambilkan obat bius dengan dosis sedang.

"Ini dok."

Terdengar suara dari seseorang yang kulihat samar samar berpakaian putih memerintah sesuatu.

"Kamu akan baik baik saja dik, kamu harus bertahan. Teman temanmu menunggu disana." Ucap orang itu sembari membuka mataku dengan jarinya dan menyentari mataku.

"AAAAAAAA!!! SAKIIIITT!!! AAAAA CUKUP BIARKAN AKU MATIII!!!!"

Sebuah suara laki laki yang kurasa tidak asing terdengar tidak jauh dari posisi aku yang terbaring tidak berdaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah suara laki laki yang kurasa tidak asing terdengar tidak jauh dari posisi aku yang terbaring tidak berdaya.

"Dik, tahan sedikit ya. Saya akan me 'nina bobo' kan kamu." Ucap orang yang berbaju putih itu.

Aku tidak bisa bergerak, mulutku, leherku, kepalaku, bahkan tubuhku lemas seperti orang yang terkena stroke berat. Namun aku masih bisa berusaha untuk menggerakan kelopak mataku untuk melihat meski sedikit.

"AAAAA SUDAH!!! SUDAAAAAHHH!!!"

Teriakan itu menggema menimbulkan rasa kengerian menghampiri diriku.

"Apa aku akan dibuat seperti itu juga? Apa aku akan mati?" Batinku.

"Lapor dok, tulang pasien telah berhasil kami kebalikan. Namun dia syok dan tiba tiba jatuh pingsan..."

EXCORCIST GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang