Daniel POV
Hujan membasahi kaca apartemen gue. Suasana yang mellow membuat gue mengingat kejadian kemarin dan tanpa sadar senyuman kecil mencuat dari bibir gue. Cewek itu menarik walaupun agak nyebelin, eh nggak deh sangat-sangat nyebelin malah.
Ada aura kesepian yang terpancar dari matanya tetapi senyumannya yang memancarkan cahaya kebahagiaan membuatku merasa iba dan tertarik untuk lebih dalam mengenalnya. Gue lelaki yang percaya akan adanya cinta. Cinta dalam keluarga, cinta terhadap tuhan dan cinta yang nantinya akan gue rasakan saat menemukan wanita yang tepat.
Gue janji saat nanti gue ketemu sama dia, gue nggak akan lepasin dia. Seperti apa yang bokap gue bilang, bahwa cinta membuat hidup kita menjadi lebih indah dan lebih berharga.
*********************************
Clarysha POV
"Clar, loe harus ikut gue sekarang, cepetaaan!! " ajak Nadine sambil menarik-narik tanganku.
"Apaan sih Nad? Tanganku sakit nih" jawabku kesal.
"Ih loe dibilangin, liat noh dipapan pengumuman, ada foto loe sama Daniel pas kejadian kemaren." ujarnya. Dengan tergesa-gesa aku melewati orang-orang yang mengerumuni papan pengumuman . Dan saat itu juga aku melihat foto paling memalukan yang pernah ada dihidupku.
"Bundaaaaa... Gimana nih?? Tolongin Clary bunn. Hiks." gumamku dalam hati. Siapa coba yang iseng banget nempel foto memalukan ini. Aku mencabut semua foto-foto itu dan merobeknya menjadi bagian-bagian kecil. Awas aja kalo aku tau siapa yang ngelakuin ini bakalan aku bejek-bejek deh tu orang.
Setelah marah-marah gak jelas aku membalikkan badanku, dan Daniel berada tepat didepanku. Aku menatap mata tajamnya yang berwarna dark grey dan tersenyum menghina.
"Puas udah buat aku malu?!" bentakku pada cowok rese ini.
"We need to talk." ujarnya sambil menarik tangan kiriku. Well, tenaga dia sudah jelas lebih besar dari tenagaku sehingga membuatku terhuyung-huyung mengikutinya.
"Kamu apa-apaan sih, emangnya aku koper apa bisa ditarik-tarik seenaknya !! Lepasin gak!" bentakku. Entah udah berapa kali aku membentak cowok nyebelin + rese ini. Lalu ia melepaskan tanganku...
"Loe mau nggak jadi pacar gue." katanya dengan santai. Ini terdengar seperti pernyataan daripada pertanyaan.
"HAHAHA!!! Gak lucu, sumpah gak lucu." Ujarku sambil memicingkan alis kananku.
"Gue lagi nggak bercanda ya. Dan gue pikir kejadian kemaren membawa imbas yang besar ke gue dan juga ke loe. Jadi gue rasa ini keputusan yang paling tepat." jawabnya masih dengan wajah datar.
"Keputusan yang tepat??! Kamu pikir aku mau apa jadi pacar cowok rese kayak kamu! Nggak ada untungnya buat aku! Dan aku bukan cewek-cewek centil yang mengagumimu secara blak-blakan itu ya!!" bentakku lagi dan segera menjauh pergi darinya.
"Kamu mau kan terbebas dari bully-an cewek -cewek itu" ujarnya. Aku terhenti. Tunggu!! Darimana dia tau kalo cewek cewek itu...
*******************************
Still Clarysha POV
Flashback ON
"Jadi loe yang namanya Clary?! Yang mempermalukan Daniel kemaren itu kan?!" tanya seorang cewek dengan rambut panjang yang diurai. Aku mematikan keran air lalu mengambil tisu untuk mengeringkan tanganku.
"Iyaa, itu saya"
BUUKKH!!
Itu suara badanku yang menghantam dinding didalam toilet. Cewek ini apa-apaan sih dorong-dorong orang sembarangan. Tiba-tiba 3 cewek lagi masuk dan mengurungku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate
RandomAnyoeng! it's my first story, masih belajar menulis, so I hope u like it <3 #Clarysha Dinda Maharani CINTA ?? Apa aku masih bisa percaya kepada cinta setelah ia menghianatiku? Apa aku masih bisa bangkit setelah cinta menjatuhkanku? Jika iya, maka bu...