kita

67 3 0
                                    

Daniel pov

Hari hari gue berjalan seperi biasa. Nggak ada yang spesial, begitu gitu aja. Kuliah, hangout bareng yang lain. Clary?? Gue belum ngobrol sama dia semenjak gue bawa dia kerumah. Padahal udah seminggu lebih. Kata Juna sih dia lagi sibuk buat nyiapin testnya, entah test apaan gue juga nggak tau. Kok gue ngerasa Juna jadi lebih deket sama Clary dibandingkan sama gue. Padahal kan gue yang berstatus pacarnya Clary. Yah, walaupun cuma status doang. Udah beberapa bulan gue sama dia, dan gue bisa liat kalau dia itu beda dari cewek yang biasanya ngedeketin gue. Biasanya nih ye, kalau cewek ngedeketin gue itu cuma karena 2 hal, yang pertama karena pengen popular dan yang kedua karena pengen menguras uang didompet gue. Tapi nih cewek beda banget, kalo cewek biasanya tuh ya lengket banget sama gue, udah kayak perangko aja, kemana -mana diikutin. Kekelas gue diikutin, kerumah juga diikutin, untung aja gue nggak diikutin pas ketoilet. Tapi Clary, boro -boro ngikutin, ketemu dia aja susah banget, giliran gue mau kekelasnya, eh dia udah pulang. Pas gue mau keapartemennya eh dia lagi diluar. Terus kalau diajak jalan tuh, ya ampyun sudah banget. Kayak gini nih..

Gue: halo Clar.. Gue beli tiket nonton nih, nonton yok?

Clary:aduuh!! Kamu kok tiba-tiba gitu. Aku nggak bisa Dan, maaf ya udah ada janji sama temen.

Gue: oh gituu.. Kalau lusa loe bisa nggak, Ken mau ngajakin kita main bowling tuh, kan seru. Gimana?

Clary: lusa yah? Aduh gimana yah, kayaknya nggak bisa juga deh. Nadine minta temenin aku belanja.

Gue:oh gitu, yaudah gue ikut temenin kalian belanja deh. Gimana?

Clary: apa? Aduh, ya nggak bisa lah Dan. Ini tuh girls time. Okay?

Gue:oalah gitu ya? Ok deh loe lagi ap..

Clary: Dan aku lagi sibuk, nanti aja telfonannya. Bye.

Gue: Clar! Tunggu! Tit..tit..tit..

Tuh kayak gitu tuh, gue yang mengawali dia yang mengakhiri. Sedih banget kan gue. Dan tadi dia bilang apa? Nanti aja telfonannya? Nantinya dia itu bisa sebulan kali yak. Entah apa karena dia anak kedokteran jadi sok sibuk gitu. Emangnya gue nggak sibuk apa?! Gue juga sibuk kali. Tapi semakin dia ngejauh gitu semakin buat gue penasaran sama dia.

*****************************

Clary pov

Hari hariku berjalan sangat melelahkan. Mulai dari tugas kampus, prepare buat test student exchange. Hftt... Banyak banget yang harus dikerjain. Beberapa hari ini aku nggak pernah ketemu Daniel lagi, yah kalaupun ketemu juga cuma say hai doang. Tugas dan test memaksaku untuk menguras otak yang udah overload ini. Nggak deh, jangan lebay Clar. Masih banyak sel-sel dalam otakmu ini yang belum terisi. Yah, FYI diotak kita terdapat 1.000.000.000.000 sel otak (neuron).

Tiap sel otak memiliki ratusan dan ribuan cabang atau tentakel yang mirip sekali dengan gurita yang berukuran mikro.

Masing-masing tentakel ini berisi jamur atau spina dendrit yang mengandung ribuan zat kimia. Inilah yang membawa pesan diantara sel otak, semua informasi dalam setiap pikiran, setiap pengalaman belajar, dan setiap daya ingat yang dimiliki. Hebat bukan?

Yah kalau kalian mengeluh bahwa otak kalian sudah penuh, kalian salah besar, otak kalian nggak akan penuh kalau cuma diisi dengan informasi dalam buku setebal kamus bahasa inggris.

Okay, back to Daniel. Dia sering banget nelfon -nelfon aku, ngajakin jalan lah, makan , hangout , dll. Sayangnya waktunya nggak pas banget. Aku lagi sibuk-sibuknya dan dia selalu ngajakin jalan diwaktu aku sibuk. Bukannya aku nggak mau diajak hangout, tapi timingnya aja yang nggak pernah pas. Mungkin dia bakalan ngira kalau aku menghindar dari dia, saking sering nya aku nolak dia.

Bahkan aku lebih sering ketemu Juna sekarang, bukan maksud apa -apa. Yah, sebagai senior dalam bidang kedokteran, dia bisa dijadikan panutan yang baik. Terkadang kalau aku nggak ngerti materi, dia dengan senang hati mau menjelaskan. Banyak hal yang masih harus aku pelajari dan tidak mudah mengerjakan tugas - tugas yang diberikan dosen yang galaknya minta ampun itu. Mana deadlinenya sebentar banget lagi *curhat. Oh Tuhan, bantu hambamu ini.

Dua minggu lagi test tulis pertama akan dilaksanakan. Huhh.. Udah dag dig dug aja nih jantung. Yah, kalau aku gagal pada test pertama, hancur sudah harapanku. Belajar.. Belajar.. Belajar.. Hanya itu yang ada dikepalaku sekarang. Nadine jadi suka bete sekarang karena aku lebih perhatian sama buku daripada sama dia. Sampe - sampe dia sempat ngambek dan merajuk minta temenin dia belanja baju - baju branded yang harganya WOW banget. Yah terpaksa aku harus mengikuti maunya, daripada dia ngambek terus, lumayan lah cuci mata dimall.

"Ih yang ini keren nih.. Eh yang ini jugaa... Tapi yang ini bahannya nggak begitu bagus. Menurut loe bagus yang mana Clar?" ujar Nadine yang udah hampir satu jam milih - milih baju. Sumpah nih anak nggak capek apa mondar mandir gitu.

"Aku nggak ngerti fashion Nad. Baju tinggal pake aja ribet banget sih. " ujarku mengeluh.

"Helloww!! Claryyy.. Ini tuh abad ke 21. Kalo loe masih pake baju yang biasa aja itu sama aja loe kuno tau nggak?. " balasnya.

"Yaudah, terserah kamu deh. Cepetan milih bajunya, kaki ku udah mau putus nih." ujarku mengeluh lagi. Habis kebiasaan banget nih anak, kalau udah belanja bisa sampe 2 jam . Padahal yang dibeli ya itu itu aja.

"Yaudah aku beli yang ini aja deh. " ujarnya sambil mengambil baju yang pertama kali dia liat. Ya ampuun, dari tadi ngapain aja mondar mandir kalo yang dibeli yang itu juga. Untung dia sahabatku, kalo bukan udah aku gibang juga dah ni orang.

Aku mengikuti Nadine menuju kasir dan tidak sengaja aku melihat Daniel sama gengnya lagi nongkrong gitu di cafe sebelah toko baju ini. Nadine mengikuti arah pandanganku lalu menyenggol bahuku.

"Udah samperin aja, nggak usah malu-malu kucing gitu" goda Nadine.

"Males. Ngapain juga. " balasku singkat.

"Clar? Gue penasaran aja nih ya. Kenapa sih, loe nggak coba buat lebih deket sama Daniel. Yah setidaknya buka hati loe buat dia dan jadi pacar dalam arti sesungguhnya, bukan hanya status belaka." tanya Nadine penasaran.

Aku hanya membalas Nadine dengan senyuman. Aku tau Nadine pasti ngerti kalau aku belum siap berbagi tentang masalah cinta ke Nadine. Suatu saat Nad, saat aku tau arti cinta sebenarnya. Aku akan cerita semuanya, tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk bercerita.

Setelah berbelanja kami pulang kerumah masing - masing. Aku membuka pintu apartment dan langsung merebahkan badanku diatas sofa. Entah mengapa, pertanyaan Nadine tadi muncul dibenakku. Tidak ada yang salah dengan pertanyaanya. Hanya saja, aku tidak perlu memikirkan jawabannya, karena jawabanku masih sama. Tidak. Dari awal Daniel memintaku untuk jadi pacar bohongannya aku sudah pernah memikirkan masalah ini. Bagaimana hubunganku sama dia? Apa aku akan jatuh cinta sama dia? Kalau dia suka sama aku gimana? Yah itu semua sudah pernah terpikirkan olehku.

Dari awal aku sudah berprinsip bahwa kita hanya sekedar status. Bahkan aku pernah berfikir tidak akan pernah ada kita, hanya ada Clary dan Daniel. Bukannya aku tidak mau menerima kata kita. Hanya saja aku lebih mendahulukan otak daripada hati.

Aku dan Daniel tidak akan bisa bersama. Kita bagaikan dua sisi rel kereta api, selalu bersebelahan namun tidak bisa bertemu. Bagaikan air dan minyak, bisa berdampingan namun tidak bisa bersatu. Aku dengan kesederhanaanku dan dia dengan kemewahannya. Aku dengan unpopularitasku dan dia dengan popularitasnya. Lucu bukan ? Bukan aku merasa tidak pantas bersamanya. Namun, aku merasa belum tepat untuk bersamanya.

Prinsip ini sudah aku tanamkan sehari setelah aku menerima tawarannya. Terkadang aku merasa melanggar prinsipku sendiri. Yah, seperti senang saat melihat senyumannya, tertawa saat mendengar joke konyolnya dan merasa beruntung saat bersamanya. Terkadang aku larut dalam suasana. Dan saat aku sadar, aku merasa dilema mengingatnya. Terlalu naif untuk percaya. Namun getaran itu ada. Dan itu ada saat aku bersamanya.

******************************

Hai readers! Aku udah lama nggak update yah. Hehe... Semoga masih setia deh buat nungguin. Makasih buat yang udah baca dan nge-vote. Vote kalian berharga banget buat aku. Comment juga ditunggu loh. Maaf cuma sedikit.

Love and hug from ms.choco ^_^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang