Clarysha's POV
"Hai Nad!" teriakku pada Nadine yang sedang sibuk dengan laptopnya dikantin. Kantin sudah menjadi tempat setia kami, dimana aku dan Nadine selalu berbagi cerita.
"Mampus! Set dah Clar, loe ngagetin gue tau nggak!! Kalau gue mati konyol gara -gara loe, mau loe tanggung jawab?!. " cerocos Nadine.
"Yaelah Nad, aku kan cuma bercanda. Lagian gitu doang masa kaget sih.. btw lagi sibuk apaan nih?"
"Ini ada tugas presentasi gitu deh. Kelas gue minggu ini full banget dengan tugas."
"Masih mending cuma minggu ini, kelasku setiap minggu ada tugas. Jangan mengeluh dan tetap semangat cantik"
"Makasih kakak.." dasar Nadine, dia yang lebih tua 2 bulan kenapa jadi aku yang dipanggil kakak.
"Oh ya Nad, aku mau nanya. Kamu di Yogya udah lama? " tanyaku.
"Yaa, udah sekitar 5 tahunan. Kenapa?"
"Aneh aja. Ini kan jawa ya.. Tapi kok banyak banget yang pakai loe gue loe gue. Kayak di Jakarta aja."
"Kalau gue sih pindahan dari Jakarta. Walaupun udah lama tinggal di Yogya, gue udah nyaman aja dengan loe gue loe gue. Tapi banyak juga kok orang yang berlogat jawa. Kapan -kapan gue ajakin ke malioboro deh, disitu banyak banget orang yang pakai bahasa jawa."
"Oh gituu.." balasku singkat. Aku memesan ice green tea blended seperti biasanya dan mengeluarkan kertas registrasi beserta pulpen.
"Apaan tuh? " tanya Nadine sambil merebut kertasnya dari tanganku.
"Registrasi calon student exchange 2015. Apaan nih? Loe ikutan program student exchange? " tanya Nadine kaget.
"Yaa..jujur sebenernya aku masuk univ ini buat ikutan program itu. Aku pengen sekolah di korea selatan Nad. Ada universitas yang bagus banget disana, selain itu korsel kan tempatnya indah banget."
"Yahh.. Clar. Kalo loe pergi gue sama siapa?"
"Yaelah Nad. Belum tentu juga masuk, lagian masih lama kok, masih 4 bulan lagi. Masih banyak waktu yang bisa kita habiskan bersama. "
"Kenapa nggak dari awal aja masuk ke universitas di korsel ? "
"Awalnya juga mau begitu. Tapi aku nggak mau ngerepotin orang tua aja. Hidup dinegara orang tidak segampang yang kita pikirkan, dan mungkin kalau aku masuk lewat program ini bisa meringankan beban ortu, soalnya ini kayak beasiswa gitu deh Nad. "
"Oh gituu... Loe udah cerita ke Daniel tentang ini?" tanya Nadine.
"Belum. Lagian ngapain juga aku cerita ke dia. Dia bukan siapa-siapa kali Nad."
"Awas loh Clar, ntar karma loh. Kalo loe tiba-tiba jatuh cinta sama dia gimana?"
"Ya tinggal berdiri lah"jawabku cepat.
"Garing banget Clar.. Sumpah garing.." balas Nadine hingga membuatku tertawa.
*****************************
Daniel's POV
"Iya mba, nanti pasti Dewa kasih tau. Seriusan mba, Dewa nggak bohong deh. Yaudah hati - hati dijalan mba. "
Udah tiga hari ini mba Dina selalu nanyain tentang acara ketemuan sama Clary. Memang kakak ku satu itu, kalau ada maunya pasti harus diturutin. Mana beberapa hari ini Clary susah banget lagi dihubungin. Gue menekan tombol call pada nomer Clary, dan lagi-lagi nomernya sibuk. Sombong banget nih anak.
Kebetulan gue melihat Nadine sedang berjalan menuju di lobby. Gue mendekat untuk bertanya.
"Nad, loe liat Clary nggak? Kok beberapa hari ini dia nggak bisa dihubungin ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate
RandomAnyoeng! it's my first story, masih belajar menulis, so I hope u like it <3 #Clarysha Dinda Maharani CINTA ?? Apa aku masih bisa percaya kepada cinta setelah ia menghianatiku? Apa aku masih bisa bangkit setelah cinta menjatuhkanku? Jika iya, maka bu...