2 - Kenangan yang Asing

132 27 83
                                    

Tidak ada apapun yang dapat dilihat di langit-langit kamarnya. Namun, beriringan dengan jarum jam yang terus berdetak, Hyera terus menatapnya. Tidak ada tujuan apapun. Ia hanya sedang memikirkan banyak hal sambil memandangi langit-langit kamarnya yang kosong itu. Satu-satunya benda yang ada di sana hanyalah bola lampu yang telah dipadamkan sejak tiga jam yang lalu.

Hyera lelah, namun semua pemikiran yang bertubi-tubi menyerang otaknya tak dapat membuatnya secepatnya terlelap. Pertemuan sore tadi terus terbayang di kepalanya seperti sebuah pengalaman baru yang sama sekali tak menyenangkan. Sungguh asing melihat kedua sahabatnya menjadi seperti sekarang. Mereka adalah orang yang sama, namun berbeda. Dan Hyera mencoba menebak-nebak apa yang terjadi sepuluh tahun belakangan.

"Ada apa dengan mereka berdua?"

Pertanyaan itu terus ia gumamkan semenjak sore tadi namun sama sekali tak ada jawaban dari bibir kedua sahabatnya.

Hyera menggulingkan badannya ke kanan dan ke kiri. Batinnya sama sekali tidak bisa tenang malam ini. Di sela-sela pikirannya yang entah kemana hingga membuat matanya tetap terjaga, suara ponselnya tiba-tiba mengusik telinganya.

Sebuah notifikasi baru untuk sosial medianya. Seseorang mengiriminya sebuah pesan.

Hyera, maafkan aku. Ini aku, Hajun.

"Hajun?"

Nama akun media sosial yang mengiriminya pesan berbeda dengan nama media sosial Hajun yang ia temukan pagi tadi. Dua akun yang berbeda, menunjukkan betapa selebritas memiliki banyak kesulitan dalam hal menjaga privasi mereka. Tak terbayang bagi Hyera betapa sulitnya kehidupan Hajun ketika banyak orang memujanya hingga yang lebih parah, mencoba untuk menggali kehidupan pribadinya.

Ah, andai aku dapat membantu mengatasi kesulitannya. Tiba-tiba saja Hyera merasa iba, namun jauh sebelum membantunya, ia sadar bahwa ada sebuah tanya besar yang belum terjawab sampai sekarang. Bagaimana ia bisa membantunya ketika keadaan saat ini ternyata benar-benar berbeda. Hajun telah menjadi semakin jauh darinya tanpa ada yang mau menjelaskan mengapa. Hyera berguling lagi di tempat tidurnya, mencari posisi paling nyaman, bersiap untuk saling bertukar pesan.

Hajun-a, sebenarnya aku benar-benar bingung sekarang.

Selagi ia bisa, Hyera pun membalas pesannya. Sesungguhnya dari lubuk hatinya yang terdalam ia ingin menghujani Hajun dengan berbagai pertanyaan. Namun terlalu banyak yang ada di kepalanya sehingga sulit untuk menentukan pertanyaan mana yang ingin terlebih dahulu ia lontarkan.

Maafkan aku, Hyera.

"Kenapa dia terus meminta maaf? Aku benar-benar tidak mengerti."

Aku bahkan tidak tahu kenapa kau harus terus meminta maaf dan apa yang sedang terjadi sebenarnya.

Hyera merasa sedikit frustasi dengan sikap Hajun kepadanya.

Soal aku dan Seo Hyuk, mungkin kami tak bisa lagi menjadi seperti dulu.

Detak jarum jam kembali terdengar begitu jelas setelah Hyera membaca pesan itu. Selama beberapa detik ia hanya terdiam sambil membaca pesan itu berulang-ulang. Berapa kalipun didengungkan, kalimat itu tak terdengar menyenangkan. Nyatanya memang benar, mereka berdua sedang tidak baik-baik saja.

Setelah sepuluh tahun berlalu, segalanya ternyata memang telah berubah. Hyera tidak tahu apa penyebabnya, namun satu hal yang pasti, perubahan itu benar-benar besar. Entah apa yang terjadi pada mereka berdua. Hyera ingin semuanya kembali seperti semula namun kemudian ada sedikit kesadaran muncul dari hatinya bahwa itu tak akan mudah.

ClockworkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang