10 - Sang Perisai

47 9 9
                                    

"Ayah mencarimu di kantor dan ternyata kau di sini, Seo Hyuk!"

            Entah dari mana, suara yang tak asing di telinga Hyuk tiba-tiba memanggil namanya saat ia sedang berada di studio lokasi shooting untuk film Krisan di Musim Gugur. Karena Encore Publisher menjadi salah satu investor besar, Hyuk bebas meninjau pembuatan film itu kapan saja.

            Namun Hyuk terkejut tatkala ternyata ayahnya juga berada di sana, tepat saat Hyuk juga baru saja tiba.

            Hyuk bertanya-tanya apa yang orang tua itu inginkan sampai ia harus repot-repot datang, padahal sejak Hyuk menjadi Direktur, ayahnya jarang turun langsung ke lapangan. Ayahnya jarang pergi bekerja karena telah menyerahkan banyak pekerjaan kepada Hyuk, putranya.

"Ayah juga datang?"

"Tentu saja Ayah datang, sebagai pemiliki perusahaan yang memiliki hak atas Krisan di Musim Gugur." Seo Baekho berjalan lebih dekat ke arah Hyuk yang sedang duduk di sudut studio sendirian. "Lagipula perusahaan kita mensponsori produksi film ini."

"Terserahlah." 

            Sesungguhnya Hyuk sama sekali tak tertarik dengan alasan ayahnya. Sampai kemudian pria tua itu berkata, "Ayah dengar Hyera temanmu terlibat dalam penulisan naskahnya, benar, Hyuk?"

            Pertanyaan itu tak memerlukan jawaban dan itu terdengar mengganggu pikiran. Hyuk merasa ayahnya sedang mengujinya. Hyuk tahu ayahnya pun tak dapat melupakan masa lalu yang rumit di antara mereka. Hanya dengan pertanyaan itu, Hyuk ingat bagaimana ayahnya memembuat egonya mendominasi seluruh tubuhnya, mengalahkan seluruh perasaan yang ia punya terhadap Hyera.

            Kalimat ayahnya hampir selalu terdengar provokatif dan itu membuat Hyuk merasa tak nyaman.

"Kupikir Ayah tidak akan peduli soal itu."

"Tentu Ayah peduli, Seo Hyuk."

            Hyuk membuang mukanya. Ia lupa kapan terakhir ia dapat melihat mata ayahnya lekat-lekat. Setelah dewasa, jarak antara dirinya dan ayahnya yang ia rajut agaknya semakin jauh saja. Satu kali Hyuk pernah begitu memercayai ayahnya, namun setelah itu kepercayaan itu nyatanya menguap begitu saja.

            Ayahnya tak sebaik yang ia kira.

***

Sepuluh tahun lalu...

            Dokter menyatakan bahwa Go Seokhee meninggal dunia pada pukul sepuluh malam. Setelah berjuang melawan kanker pankreas yang baru diketahuinya tiga bulan ke belakang, penyakut itu telah menjadi terlalu liar sehingga Go Seokhee akhirnya tak dapat memenangkan pertarungannya. Ia harus meninggalkan semua yang telah berusaha diperjuangkannya di dunia ini, termasuk Hyera dan kelanjutan perusahaan yang telah dibangunnya selama lima tahun dengan susah payah.

            Hyuk dan Hajun berada di samping Hyera yang terus menangis usai dokter menyebutkan waktu persis kematian ibunya.

            Keesokan harinya, mereka berdua pun menemani Hyera di persemayaman ibunya karena takut Hyera akan ambruk kapan saja karena tak mampu menerima semua tragedi yang menimpanya.

            Namun di luar dugaan, meski air mata Hyera tak pernah mengering di pipinya, kedua kakinya tetap berdiri tegak menopang seluruh luka yang hampir melumpuhkan seluruh sendi-sendi di tubuhnya. Hatinya remuk, namun gadis itu mencoba merekah senyum tipis hanya untuk berterima kasih kepada orang-orang yang bersedia memberikan penghormatan terakhir mereka kepada  mendiang ibunya.

            Sementara itu, Hyuk dan Hajun berdiri mengapit Hyera di samping kanan dan kirinya. Hingga para tamu semakin berkurang pun, mereka masih terus berada di sana.

ClockworkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang