12 - Dendam

31 2 0
                                    

"Sedang sibuk, Yeojin-noona?"

                  Ketika Hyuk masuk ke ruangan Yeojin, wanita itu sedang membaca sebuah buku.

"Tidak, juga, Direktur Seo."

                  Yeojin menutup buku yang telah selesai ia baca. Dari sampulnya, Hyuk bisa langsung tahu bahwa buku itu adalah Krisan di Musim Gugur karya Go Seokhee sepuluh tahun silam.

                  Hyuk menghampiri Yeojin dan duduk tepat di hadapannya.

"Buku itu sungguh mengingatkan kita kepada mendiang Penulis Go, bukan, noona."

                  Yeojin mengulas senyum sambil mengangguk. "Terutama ketika aku yang mengedit naskahnya."

                  Sebelum naskah itu diserahkan kepada Encore Publisher sebagai penerbitnya, Go Seokhee mempercayai Yeojin sebagai editor naskah terakhirnya itu. Sayangnya Ahreum Publisher sudah tak mampu lagi memproduksi buku baru karena kekurangan dana, maka Seokhee memutuskan untuk menjual naskahnya itu kepada Encore Publisher untuk diterbitkan.

"Bagian akhir buku ini adalah keinginan Seokhee-eonnie dalam kehidupannya, namun sayangnya ia harus meninggal dunia sebelum mewujudkan keinginannya," lanjut Yeojin.

                  Setelah mendengar perkataan Yeojin, Hyuk meraih buku yang tergeletak di meja kerja Yeojin itu kemudian langsung membuka halaman-halaman akhir untuk mengingat kembali apa yang terjadi pada bagian akhirnya.

                  Hyuk tahu, pada novel itu ibu Hong Minho akhirnya menikahi pria yang tak dicintainya untuk menghentikan semua pengorbanan putranya. Dalam hati Hyuk bertanya-tanya, inikah yang diinginkan Go Seokhee pada akhirnya?

                  Hyuk ragu, namun ia akhirnya membuka mulutnya, "Itu artinya, demi menyelamatkan perusahaan dan kehidupan Hyera di masa depan, Penulis Go sungguh ingin menikahi ayah?"

"Benar, namun hanya demi menyelamatkan perusahaan dan hidup Hyera di masa depan," jawab Yeojin. "Kau tahu, waktu itu Seokhee-eonnie bahkan tidak punya pilihan."

                  Begitu mendengar perkataan Yeojin, Hyuk teringat akan Hyera yang sempat hampir mengorbankan kebahagiaannya sendiri, juga demi menyelamatkan perusahaan ibunya. Hyuk terigat ketika Hyera terisak menyebutkan kepadanya bahwa Ahreum adalah mimpi ibunya yang ingin diperjuangkan. Tekad Hyera begitu kuat, namun itu tak sebanding dengan kelihatannya.

                  Seolah belum cukup tertampar kenyataan bahwa dua sahabat yang selalu bersamanya itu tampak saling memiliki rasa di depan matanya, Hyuk harus menelan pil pahit lainnya, bahwa gadis yang dicintainya terus menangis saat bersanding bersamanya.

                  Menyakitkan.

                  Menggelikan.

                  Kemudian Hyuk merasa ngilu saat mengingat keegoisannya memanfaatkan situasi ini untuk berada bersama Hyera selamanya.

                  Bukan begitu. Sesungguhnya Hyuk tak pernah berniat begitu, ia hanya tak mampu. Waktu itu diri mudanya masih tak dapat berpikir jauh, meski seringkali dirinya lebih dikuasi oleh hatinya yang terlampau lembut.

                  Hyuk tak pernah memiliki cukup ego untuk menggenggam Hyera hanya karena ia harus.

"Omong-omong, Direktur Seo!" Panggil Yeojin membuyarkan seluruh lamunan Hyuk. "Bagaimana progres produksi filmnya, apa berjalan lancar?"

"Sejauh ini tampaknya semua dapat dikendalikan, noona, aku yakin mereka profesional. Namun aku lebih khawatir dengan kondisi Hyera belakangan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ClockworkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang