cw // alcohol consumption
cr. Aishah Rahman via unsplash
Chaeyeon berguling ke kanan dan kiri, berusaha mencari posisi rebahan yang mampu membuatnya tertidur. Namun kantuk yang dinanti tak kunjung datang. Desahan napas frustrasi keluar dari bibir, dia sangat butuh tidur malam ini.
Padahal kemarin malam dia bisa terlelap dengan mudah. Mungkin karena lelah setelah puas menguras tenaga dan air mata. Jujur saja, begitu ia bangun keesokan hari setelah ledakan emosi saat itu, rasa malu segera menyergapnya dan sempat tidak ingin bertemu Mingyu minimal dalam kurun waktu seminggu. Namun lelaki itu bahkan tidak mengatakan apapun perihal kejadian saat badai salju tempo hari. Dengan baik hati Mingyu menyuguhkan makanan lezat untuknya hingga perempuan itu terheran-heran sendiri. Tidak sebesar rasa terima kasihnya pada lelaki itu, tentu saja.
Kepalanya menoleh, mengarah pada jam dinding tak jauh dari lemari pakaian. Meskipun sudah lewat tengah malam, kelopak matanya belum juga terasa berat. Merasa sia-sia berada di kasur saat ini, Chaeyeon memilih untuk pergi ke dapur. Mungkin ada makanan atau minuman yang dapat membuatnya tenang dan mampu memicu rasa kantuk.
Sedikit menikmati cemilan malam terdengar seperti ide bagus. Biarlah menumpuk menjadi lemak untuk menghangatkannya di musim dingin panjang ini.
Dengan gerakan perlahan, Chaeyeon keluar kamar. Ia memastikan pintu tak berderit, takut membangunkan seseorang yang mungkin saja terlelap di kamar seberang. Lalu ia mengendap-endap menuju dapur di lantai bawah. Tangannya menggapai-gapai dinding terdekat, untuk menerka jarak karena minimnya cahaya.
Sesampai di dapur, perempuan itu terlonjak kaget dan hampir saja memekik. Sebuah bayangan hitam sedang duduk di kursi meja makan sembari meminum air dari kaleng, yang ternyata adalah Mingyu yang tengah membelakanginya.
Lelaki itu membalikkan badan, lalu berkata setelah terburu-buru menelan air di mulut, "Oh, ini aku."
Chaeyeon mengusap dada beberapa kali sebagai upaya agar debaran jantungnya melambat. Meskipun terkejut, ia tidak bisa marah pada Mingyu. Lagipula lelaki itu hanya duduk di sana, mungkin sama seperti dia yang terjaga malam ini.
"Kenapa tidak menyalakan lampu?" tanya Chaeyeon sembari menekan saklar. Mata Chaeyeon sempat menyipit begitu terang lampu menyerang indera penglihatannya tanpa ampun. Kini ruang makan diterangi oleh cahaya kekuningan hangat dari lampu, memperjelas sosok Mingyu yang tengah memakai celana panjang abu-abu dan jubah katun berwarna senada yang menutupi kaus putihnya.
"Aku tidak akan lama di sini jadi kupikir tidak perlu menyalakan lampu," jawab Mingyu. Chaeyeon hanya berdeham, kebingungan hendak melakukan apa di ruang makan kediamannya sendiri. Lelaki itu menepuk kursi di sebelah, menghasilkan bunyi samar yang masih dapat didengar Chaeyeon. "Tidak bisa tidur?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazier Things
Fanfiction✦ Pemenang Wattys 2021 kategori Fiksi Penggemar ✦ Dia kedatangan tamu asing di tengah malam dalam keadaan lusuh dan penuh luka. "Tolong, biarkan aku masuk..." - Chaeyeon mengerti bahwa lelaki itu berbahaya, kapan saja dia bisa menyerang gadis itu be...