11 | once a monster, still a monster

2.2K 414 74
                                    


cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr. Clem Onojeghuo via unsplash



Chaeyeon benar-benar mengatakan yang perlu ia katakan sesuai dengan instruksi Mingyu.

Begitu sampai di kantor polisi, Chaeyeon dipersilakan masuk ke sebuah ruangan. Ia harus berpisah sementara dengan Mingyu yang diminta untuk menunggu di luar ruangan. Rasa takut sempat datang kembali saat itu, namun melihat Mingyu menyunggingkan senyum hangat sebelum masuk ruangan berhasil menenangkan perasaan perempuan itu.

Sesuai perkiraannya, mereka dipanggil karena kejadian di hutan malam itu. Polisi yang menginterograsi menjelaskan bahwa mayat manusia─alih-alih tubuh monster setengah hewan seperti dalam ingatan Chaeyeon─ditemukan dengan kondisi tubuh tercabik dan terpotong-potong. Polisi itu juga menjelaskan alasan mengapa Chaeyeon dan Mingyu dimintai keterangan. Ternyata mereka sudah memanggil beberapa orang yang diketahui pergi ke dalam hutan bertepatan dengan waktu kematian mayat-mayat itu dan mereka berdua masuk ke dalam daftar saksi.

Chaeyeon hanya mengatakan yang perlu disampaikan. Dia menceritakan mengapa ia pergi ke hutan malam itu, bagaimana bisa tersesat dan mengapa kakinya bisa cedera. Tentu saja dia sudah memangkas beberapa bagian yang tidak perlu, seperti pertemuannya dengan werewolf dan bagaimana werewolf itu memiliki kondisi yang sama dengan korban-korban manusia yang disebutkan polisi. Chaeyeon memastikan ceritanya konsisten agar tidak mengundang kecurigaan pada dirinya.

Polisi di depan mengetik pernyataan terakhir di komputer lalu ia mengeluarkan satu map berwarna kuning kusam dari lemari meja.

"Jika Anda tidak keberatan, bisakah Anda mengkonfirmasi orang-orang dalam foto ini?" Polisi itu membuka map dan memperlihatkan beberapa lembar foto pada Chaeyeon. Begitu polisi itu menunjuk pada foto tampak depan empat pria berbeda, Chaeyeon menggeleng.

"Saya tidak tahu mereka siapa," jawab Chaeyeon.

"Kalau begitu, bagaimana dengan yang ini?" Polisi itu mengeluarkan beberapa lembar foto lainnya. Perempuan itu mengernyitkan alis begitu melihat foto yang dijajarkan di depannya. Ada total enam lembar foto memperlihatkan empat wajah berbeda yang sudah tidak bisa dikenali saking sudah tercabik-cabik dan membengkak. Sedangkan foto lainnya memperlihatkan gambar tato di bagian tangan yang terpotong dan bekas luka memanjang di kaki.

Chaeyeon secara otomatis menutup mulutnya dengan tangan. Tiba-tiba saja sarapan yang seharusnya sedang melalui proses pencernaan dalam usus mulai merayap ke kerongkongan.

"Ah, maaf Anda jadi harus melihat ini. Tapi adakah yang Anda kenal? Mungkin wajah mereka akan terlihat berbeda di foto ini dengan yang sebelumnya. Saya pikir mungkin Anda pernah melihat mayat mereka saat tersesat di hutan," ucap polisi itu.

Chaeyeon menggeleng lemah, kentara sekali mual sehingga tidak berminat untuk menjawab. Gurat kecewa tak dapat disembunyikan dengan baik oleh polisi itu. Sambil membereskan foto di atas meja, ia berkata, "Terima kasih atas kerjasamanya, Jung Chaeyeon-ssi. Anda bisa duduk di luar selagi menunggu giliran suami Anda."

Crazier ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang