33 | back to zero

1.3K 231 24
                                    


cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr. Marjan Blan via unsplash



Sudah seharian Ahn Naesang dan Chaeyeon tidak keluar dari ruang baca. Mingyu yang sedari tadi ada di rumah setelah pulang dari toko elektronik hanya bisa melirik lorong di mana ruang baca berada, tanpa berani mengetuk pintu. Meskipun ingin sekali melihat wajah Chaeyeon sepulang kerja, tapi dia tak ingin mengganggu keduanya. Ayah-anak itu pasti sedang menghabiskan waktu bersama, entah apa yang dilakukan mereka, belajar mungkin.

Selang beberapa menit kemudian, pintu ruang baca terbuka. Suara tawa ringan Chaeyeon terdengar sebelum Mingyu melihat batang hidung perempuan itu. Chaeyeon yang menyadari Mingyu menatapnya, langsung berlari kecil menghampiri.

"Lihat apa yang sudah kupelajari." Chaeyeon memperlihatkan selembar kertas penuh gambaran rune kuno. Mingyu, yang tak mengerti maksud dari segala coretan itu, mengambil langkah mundur sembari mengangkat tangan untuk membuat batas di antara mereka.

"Segel apa itu?" tanyanya takut-takut.

"Segel untuk lycan agar menjauhi gadis muda," sahut Ahn Naesang asal. Mingyu hanya menyipitkan mata tanpa sempat menggerutu karena pria itu terlebih dulu hilang menaiki tangga. Dia menahan diri untuk tidak mengeluarkan umpatan di depan Chaeyeon.

"Ini segel untuk membekukan gerakan makhluk Dunia Selubung," lanjut Chaeyeon, menggebu-gebu sembari memerhatikan hasil belajarnya. "Baru berpengaruh kalau aku menempelkan kertas ini ke tubuhmu. Tapi aku masih harus meningkatkan kekuatan segelnya. Paman bilang, aku baru mampu mengunci makhluk selevel broonie."

"Kau sudah bekerja keras," puji Mingyu sungguh-sungguh. "Apa semua segel harus digambar dulu sebelum digunakan?"

"Iya, biasanya Paman selalu menggambar terlebih dulu di kertas lalu digunakan saat dibutuhkan. Cepat digunakan tapi kurang efisien karena jumlahnya terbatas."

Mingyu mengangguk kecil. "Kenapa tidak ditato di tangan saja?"

Chaeyeon meringis. "Jenis segel ada banyak, tidak akan cukup jika hanya ditato di tangan. Harus sampai seluruh tubuh. Lagipula, aku takut jika harus ditato."

Perempuan itu kembali melihat kertas. Sambil tersenyum, dia berkata, "Aku harus belajar lebih giat. Kekuatan fisikku jelas jauh di bawah makhluk Dunia Selubung. Setidaknya aku harus bisa melindungi diri sendiri."

"Kau punya aku."

"Aku tidak bisa terus-terusan berlindung padamu, Mingyu-ssi. Memangnya kau apa, pangeran berkuda putih yang bisa muncul dalam sekejap jika aku meminta tolong?"

Mingyu menelengkan kepala, raut wajahnya berubah jenaka. "Kalau kuda putih membuatku makin menarik, aku bisa beli satu. Asal kau juga ikut merawatnya."

Sama seperti Chaeyeon, tawa lolos dari mulut Mingyu. Saat lelaki itu hendak memeluk Chaeyeon, suara Naesang terdengar.

Crazier ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang