PART 18 : KEJUTAN

838 119 1
                                    



"Aku tidak akan meninggalkan Jungkook!" Mata Seungwan berapi api menatap Yoongi, "Aku tidak mau terusir dari rumahku sendiri!"

Lima detik penuh Yoongi menatap Seungwan, lalu ia bergerak, membuka pintu  kamar yang ada di dekatnya. Masuk dan membuka lemarinya. Baju baju milik Jungkook. Yoongi keluar lagi.

"Apa yang Oppa lakukan?"

Tak menjawab Yoongi melangkah ke kamar yang satunya, membuka pintu dan langsung mencium aroma yang familier. Aroma milik Seungwan. Ia masuk.

"Oppa!"

Yoongi meraih duffle bag yang ada atas lemari, lalu membuka pintu lemari dan meraup asal asalan pakaian di dalamnya.

"Hentikan Oppa!" Seungwan ada di belakangnya.

Tak menjawab, Yoongi melangkah menuju lemari berlaci di samping meja rias dan membuka lacinya. Dia berhenti di laci ketiga mendapati pakaian dalam Seungwan disana. Yoongi meraupnya dan menjejalkannya ke dalam tas.

"Oppa! Hentikan!" Seungwan merebut tas, membuat beberapa bra nya berhamburan.

Yoongi memungutinya, lalu membanting semuanya ke lantai. Berteriak frustasi.

Seungwan terpaku melihat Yoongi. Ia tau Yoongi sinis dan ketus, tapi ia tidak pernah melihat Yoongi seperti ini.


Tempramen.


Tiba tiba ia mengingat rumor yang diceritakan Sooyoung.


Dia begitu karena mengkhawatirkanmu. Tidak ada orang yang akan tenang dalam situasi seperti ini. Yoongi menyayangimu, itulah kenapa dia terlihat kalut sekali. Fikir hati kecilnya.


Yoongi duduk di sisi kasur Seungwan. Sikunya bertumpu di pahanya, telapak tangan menutupi wajahnya.


Seungwan memunguti Bra nya yang berhamburan, memasukkannya ke dalam tas lalu menutup resletingnya. Ia menghampiri Yoongi, meraih pergelangan tangannya.

Yoongi meraih Seungwan duduk di sebelahnya, lalu memeluk Seungwan. Menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Seungwan. Nafasnya memburu.


Cukup lama mereka berdiam diri dalam posisi seperti itu sampai akhirnya Yoongi mengangkat kepalanya, menatap Seungwan, "Bisakah kau menurutiku saja untuk kali ini?" Pinta Yoongi. Memohon.

Ketulusan yang ada di mata Yoongi membuat Seungwan luluh. Ia mengangguk pelan, "Aku akan bersiap." Seungwan menuju meja riasnya, mengambil kosmetiknya asal, menyimpannya di tas. Yoongi membantu merapikan isi tas yang saling berjejal, membuatnya bisa menutup resleting. Lalu menggendong duffle bag itu di bahu kirinya.

"Kita akan kemana?"

Yoongi tak menjawab, menggenggam tangan Seungwan keluar dari kamar.

"Aku ingin ke rumah Oppa saja. Jangan bawa aku ke rumah Jung!"

Masih tak menjawab, Yoongi sibuk berfikir. Rumahnya adalah tempat pertama yang terlintas di benaknya tentu saja. Tetapi, masalahnya adalah, dia tidak akan bisa menahan hasratnya jika Seungwan ada disisinya. Apalagi bermalam dengannya.


Dia ingin menyentuh Seungwan.


Bahkan sekarang, disaat keadaan genting, darahnya berdesir setiap kali Seungwan menyentuhnya. Dia tidak akan bertahan jika malam ini Seungwan tidur di sisinya.

JODOH PILIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang