PART 12 : PANDORA

931 129 1
                                    


Yoongi melangkah mendekati Jimin yang sedang fokus memperhatikan Jungkook melatih Seungwan teknik pertahanan. Mereka ada di dojo milik teman Jimin. Seungwan memulai pelajaran awalnya dan berlatih bersama Jungkook.

"Oh, Hyung. Sudah selesai rapatnya?" Sapa Jimin melirik Yoongi sekilas.

Yoongi hanya mengangguk, ikut melempar perhatiannya ke depan, "Bukan kau yang mengajarinya?"

"Dia sudah belajar teknik awal tadi. Ini hanya latihan pertahanan." Jawab Jimin, "Jujur saja Hyung, Seungwan payah sekali."

Senyum Yoongi di kulum. Dia sudah menduga itu. Bukan masalah proporsi tubuh. Tubuh Yerim juga sama mungilnya, tetapi bocah itu kuat sekali. Sementara Seungwan, sudah terlihat kalau gadis itu bukan tipe bugar yang gemar berolahraga.

"Jangan bandingkan dengan istri singa mu, Jimin." Ucap Yoongi.

"Mau kubandingkan juga tidak tega rasanya."

Kekehan kecil lolos dari bibir Yoongi. Tapi kekehan itu serta merta menghilang melihat adegan yang terjadi di hadapannya.

"Apa memang harus seperti itu?"

Lirikan Jimin heran, "Memang Hyung pikir akan seperti apa? Bermain batu gunting kertas?"


Jungkook sedang melakukan kuncian leher pada Seungwan, membuat tubuh besar lelaki itu memeluk tubuh mungil Seungwan dari belakang. Lengan kokohnya melingkari leher Seungwan, kepalanya dekat sekali dengan kepala Seungwan. Jika Seungwan menolehkan kepalanya sedikit saja ke belakang, maka mungkin bibir mereka akan bertemu.


Detak jantung Yoongi menjadi liar. Kali ini bukan rasa aman yang ia rasakan, tetapi kecemburuan yang murni.


"Apa tidak bisa Yerim saja yang membantunya?"

"Yerim masih di kampusnya. Dan menurutku Jungkook adalah pilihan yang paling baik. Lihat saja badannya. Dan Jungkook benar benar bagus. Aku mengerti sekarang ketika Seungwan bilang Jungkook pandai dalam banyak hal."


Pandangan Yoongi pada Jimin bisa saja membuat pria itu menggelepar, tapi rupanya Jimin sedang tidak memperhatikan.


Seungwan terlihat memprotes pada Jungkook, lalu Jungkook melepaskan Seungwan, ganti dia berdiri membelakangi Seungwan. Menekuk lututnya sehingga tingginya bisa sejajar dengan Seungwan dan mengintruksikan Seungwan untuk melakukan hal yang sama sepertinya tadi.

Dengan tanpa ragu Seungwan meletakkan lengannya di sekeliling leher Jungkook. Menguncinya sekuat yang ia  bisa dengan wajah berkerut penuh konsentrasi. Sementara pemuda itu memundurkan kaki kirinya selangkah, lalu membungkuk dan kedua tangannya meraup belakang lutut wanita itu membuat Seungwan memekik. Jungkook menurunkan tubuh Seungwan pelan pelan ke matras.


Tangan Yoongi mengepal. Tubuhnya condong ke depan. Seolah siap menerjang kapanpun.


"Easy Hyung, " Gumam Jimin.

Bibir Yoongi terkatup rapat.


Jungkook menegakkan tubuhnya lagi. Mengulurkan tangan pada Seungwan untuk membantunya berdiri. Dan ketika Seungwan bangkit itulah ia melihat Yoongi.


Wajah yang tadi serius dan sedikit kesal itu tiba tiba mengembangkan senyum sempurna. Secara keseluruhan mengubah wajahnya dari cantik menjadi...


JODOH PILIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang