"Mau di kemanain hubungan lo ama Illy?"tanya Wahid sahabatku
"Maksud lo?"tanyaku balik karena tidak mengerti dengan pertanyaan Wahid
"Lo selama ini perhatian sama Illy,posesifin Illy,kek orang pacaran gitu. Teman-teman dikelas juga pada nanya ama gue status kalian apa"jawab Wahid padaku
Aku terdiam sejenak memikirkan semua perkataan Wahid. Perkataannya benar adanya,apa hubunganku dengan Illy selama ini. Tak ada kata cinta,tak ada ucapan sayang,yang ada hanya perhatian & rasa posesif yang aku beri padanya. Apa hubungan ini?
"Li ..." Panggilan Wahid menyadarkan keterpakuan ku tentang hubunganku dengan Illy selama ini.
"Gue gak ada hubungan apa-apa sama Illy. Selama ini kita cuma temen kok"entah kenapa kata-kata itu yang keluar dari mulutku,padahal kata-kata itu tidak singkron dengan hatiku.
"Terus perhatian lo selama ini?"tanya Wahid lagi.
"Perhatian sebagai teman"
"Posesifnya?"
"Ya gak tau. Gue pengen aja ngekang dia"jawabku yang lagi lagi hanya logika.
"Itu berarti selama dua tahun ini lo cuma ngasih harapan palsu ke Illy? Dia selama ini setia ama lo,nurut semua mau lo,sampai kebebasannya pun hanya buat lo Li. Tega lo?"
"Illy nya aja yang mau nurut ama gue.
Gini ya Hid,cowok mana sih yang mau sama Illy. Cewek hitam,kurus,dekil gitu. Gue pengen deket ama dia karena dia baik,itu aja kok""Tapi gak gitu juga kali Li,gak kasian lo sama Illy"
"Udah lah Wahid,gue gak bakal pacaran ama Illy karena emang gue gak ada rasa sama dia. Dia bukan tipe gue banget"
"Emang lo ya"
Aku cuma tersenyum menjawab ucapan Wahid,lalu menghisap rokokku dengan pandangan mata ke layar handphoneku yang wallpaper nya adalah fotoku & Illy saat kami lagi mengikuti acara pecinta alam di loksado,karena semua kegiatan yang diikuti Illy aku selalu ikut juga kecuali basket.
Namun mataku terangkat dari menatap layar handphone ketika aku mendengar suara ketukan sepatu yang seperti berjalan cepat tepatnya berlari,tanpa aba-aba aku & Wahid memalingkan wajah untuk melihat seseorang yang berlari menjauh. Sangat jelas aku & Wahid melihat punggung seseorang yang kami kenal walau kami tidak melihat wajahnya. Sehingga aku & Wahid saling pandang dengan keadaan sama-sama terkejut karena takut obrolan kami didengar olehnya."Dia dengar,Hid?"tanyaku pada Wahid
"Kejar dia Li,jelaskan sama dia sebelum semua terlambat"ucap Wahid
Aku berdiri dari tempat dudukku & langsung berlari mengejar Illy tanpa berniat menjawab pertanyaan Wahid.
Dengan nafas yang memburu & muka yang sudah tak karuan,aku mendapati Illy yang tetunduk di kursi belajar kelas kami dengan bahu yang bergetar & ditemani oleh sahabatnya Nona.
Jujur hatiku sangat sakit melihat Illy menangis seperti ini & itu karena aku,selama ini aku tidak pernah melihat Illy menangis seperti ini. Sebenarnya aku mencintainya,amat sangat mencintainya,makanya kenapa selama ini aku memperlakukannya selayaknya kekasih.
Memang selama ini tidak ada pernyataan cinta dariku untuknya,kata sayang pun jarang aku ucapkan untuknya,hanya perhatian yang aku beri & hanya lewat perhatian itulah rasa cintaku ku salurkan untuknya. Namun rasa gengsi ini lah yang membuat cinta itu tersimpan rapi di hatiku tanpa siapapun tau termasuk Illy.Aku menghampiri Illy dengan perasaan yang campur aduk,aku takut apabila Illy mendengar obrolanku dengan Wahid,aku takut Illy akan menjauhiku & membuka hatinya untuk orang lain. Aku benar-benar takut akan hal itu,aku sangat takut kehilangan Illy.
Nona sahabat Illy menjauh,meninggalkan kami berdua ketika aku menghampiri Illy. Sepeninggal Nona aku berjongkok didepan Illy yang masih tertunduk menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA HATI
RomanceMasa lalu yang sampai sekarang belum pernah aku lupakan adalah kekasih sahabatku 'Aprijali Fazri Pratama' Masa lalu yang masih teringat jelas adalah sahabat kekasihku 'Aprillya Fayza Ulya' Akankah masa lalu itu akan terjalin lagi atau hanya sekedar...