Mati Rasa

88 9 1
                                    

"Nonaaaaaaa"

Seorang wanita yang memanggil Nona berlari kearah yang punya nama. Gadis cantik,putih,chubby & mungil 'Prillya Fayza Ulya' Illy panggilan sehari-seharinya. Wanita ceria & pintar ini selalu bisa membuat semua orang yang dekat dengannya merasakan kenyamanan ketika berada didekatnya.

"Iya Illy. Gak usah lari gitu napa sih"

"Gue takut lo tinggalin gue"

"Halah lo. Yang ada paling lo yang bakal ninggalin gue kalau si ayay lo itu jemput lo"

Illy tertawa mendengar ucapan Nona sahabatnya"apaan sih lo. Gitu gitu juga dia sepupu lo kali"ucap Illy.

"Gue geli aja ama panggilan kalian"ucap Nona

Illy tertawa mendengar ucapan Nona"Ay itu artinya sayang,tapi supaya panggilan sayang kita beda sama pasangan lain makanya kita singkat aja deh jadi Ay"terang Ily pada Nona sahabatnya itu.

Nona cuma bisa mengangguk mengerti tanpa kata dengan senyum sambil memandang kearah Illy.
Nona adalah saksi bagaimana jatuh bangun Illy sampai kembali berada dititik ini. Cerianya kembali lagi sama seperti dulu ketika dia masih bersama Ali,namun ceria itu hilang ketika pernyataan Ali yang sangat menyakiti hati Illy bahkan mampu membunuh rasa yang saat itu begitu kuat.

Segala cara untuk melihat Illy seperti awal sangat lah sulit,bahkan dia tertutup dari dunia. Ceria memang masih terukir diwajahnya ketika dalam kampus bahkan remuk hatinya pun hampir tak terlihat,namun ketika diluar kampus dia hanya mampu sendiri,menutup semua akses pertemanan bahkan pada laki laki yang mendekatinya.
Sampai pada akhirnya Tuhan bisa mengembalikan senyum pada dunia,bisa membuatnya kembali membuka akses untuk pertemanan & kembali ceria dengan melalui laki laki yang selama dua tahun ini bersamanya. Laki laki yang mampu menghilangkan air mata didalam gelap hatinya,yang mampu membawanya berdiri tegap lagi & laki laki yang mampu mengobati luka itu dengan sempurna.

Dua tahun lalu Illy yang masih benar-benar terpuruk namun mampu menyimpan seribu luka bertemu dengan Muhammad Agam Saputra 'Agam'. Laki-laki yang sebenarnya mencintai Illy dari mereka duduk di bangku SMA,hanya saja cinta itu tidak dia ucapkan karena setahu Agam saat itu Illy adalah kekasih Ali & Agam sangat tau diri akan hal itu. Satu hal yang Illy pun tidak tau saat itu,Agam adalah teman satu sekolah kami,tetapi berbeda jurusan dengan kami. Saat itu kami jurusan TKJ sedangkan Agam adalah  jurusan UJP disamping itu juga Agam adalah sepupuku yang memang diketahui Illy namun Illy tidak pernah ingin tau siapa sepupu Nona karena memang saat bersama Ali,Illy benar benar menutup akses dari laki laki manapun kecuali Ali maupun teman teman Ali.

Saat itu pun Agam tidak pernah bercerita kepadaku kalau dia menyukai Illy. Andai saja saat itu dia bercerita kalau dia menyukai Illy & aku tau Ali bakal menyakiti Illy seperti itu,mungkin aku akan membantunya mendapatkan Illy sehingga Illy tidak akan pernah merasakan luka yang teramat dihatinya. Namun Dari sakit itu lah Illy bisa menerima Agam sebagai kekasihnya sekarang. Ketika kelulusan sekolah kami akhirnya Agam bercerita padaku kalau dia menyukai Illy sejak lama.
Dia sempat mengikuti Illy yang keluar dari sekolah saat jam sekolah sehingga mereka berdua dianggap bolos,bahkan Agam pun tidak tau kemana Illy pergi dengan motornya namun Agam tetap mengikuti Illy tanpa sepengetahuan Illy sampai disuatu tempat dibelakang lapangan basket yang menurut Agam seperti taman namun bukan taman.
Disaat itu juga Agam tidak tau ada masalah apa pada Illy sehingga membuatnya rela keluar sekolah dengan menghabiskan waktu sendiri ditempat ini. Dia cuma menemani Illy dari jauh dengan bersembunyi dibalik pohon yang ada ditaman tersebut,membiarkan Illy duduk sambil menangis sendiri tanpa mau mendekatinya mencoba sekedar untuk menenangkan Illy saat itu,namun menurut Agam itu bukan haknya karena dia bukan siapa siapa Illy. Dia hanya takut gadis yang dia cintai kenapa kenapa makanya dia rela membolos hanya untuk sekedar memastikan Illy baik baik saja.

Tapi cerita itu sudah berlalu,sekarang Illy kembali ceria dengan Agam yang sudah berada disampingnya,dengan Agam yang menjadi satu satunya di hati  Illy,menjadi pengobat sakit Illy bahkan menurutku sekarang mereka menjadi budak cinta yang tidak bisa hidup kalau sehari tidak bertemu,tidak bisa hidup kalau sehari tidak saling romantis & tidak bisa hidup kalau tidak saling pandang dengan menabur senyum indah. Namun begitu Illy sekarang,dicintai dengan status & tanpa kekangan.
Sejak itu lah Illy tidak pernah lagi membahas nama Ali,begitu pun diriku karena aku tidak ingin melihat Ily sedih lagi karena bahagia sekarang yang dia dapat itu amat sangat berharga buatku sebagai sahabatnya.

"Non,kenapa lu kok bengong?"tanya Illy pada Nona yang dia lihat terdiam

"Gak papa kok. Gue flashback awal pertama lo ketemu Agam"jawab Nona sambil tersenyum

Illy ikut tersenyum"iya lucu ya. Dia yang satu sekolah sama kita bahkan sepupu lu,gue malah gak tau. Kenalnya juga malah di resepsi pernikahan kakak lu & baru tau juga dia teman SMA kita"ucap Illy ketika ingatannya pada pertama pertemuannya dengan Agam. 

"& teman teman disana pada berharap kalian jadian"

Illy duduk di kursi susun loby kampus sambil meletakkan tangan yang menyangkut dibahu"Tuhan punya cara lain ya Non buat bisa ngobatin sakitnya gue"ucap Illy lirih

Nona mengikuti Illy duduk"sudah lah Ly. Kan sekarang ada Agam"ucap Nona sambil mengelus lengan kanan Illy.

Illy memandang kearah Nona"maafin gue Non. Sulit banget melupakan Ali,tapi gue harus terus mencoba & menerima Agam walau sakit. Karena mencintai orang yang mencintai kita itu sangat indah"Illy mulai terisak"sekali lagi maafin gue,gue benar benar gak ada maksud menyakiti Agam apalagi menjadikannya pelampiasan"ucap Illy yang tambah terisak.

Nona mengusap lengan Illy menenangkan"gak apa Ly. Gue ngerti posisi lo. Ali cinta pertama lo & cinta pertama gak segampang itu bisa kita lupain apa lagi kenangannya begitu banyak. Gue malah berterimakasih sama lo,udah menerima Agam serta mau bertahan selama dua tahun ini walau gue gak yakin dia cuma sebatas pelampiasaan lo karena tidak ada pelampiasan yang bisa bertahan lama"ucap Nona tersenyum

Illy ikut tersenyum sambil memandang handphonenya yang menyala & menampilkan wallpaper dia bersama Agam yang sedang berjalan sambil bergandengan tangan dengan saling pandang. Foto itu di ambil secara canded oleh Nona sendiri dari belakang ketika menemani mereka jalan kemall.

"Agam itu begitu indah. Gue beruntung memilikinya & dipilihnya sebagai kekasih,maka itu gue sangat menjaga apa yang harus gue jaga"

"So sweet banget lo berdua. Walau gue terkadang geli aja ngeliat ke-alayan kalian"

"Bucin banget ya kita"

"Banget Illy"

Illy mengusap air matanya & tertawa"Iya sih. Cowok yang gue bilang gue jadiin pelampiasan malah udah ngebuat gue lupa dengan segala hal bila berhadapan sama dia. Gak ada alasan untuk ninggalin cowok sesempurna dia"ucap Illy lagi

"Hmmmm lebayyynya kumat deh"

Illy tertawa sambil kembali mengusap air matanya & memeluk Nona sahabatnya. Mereka yang sudah lama menjalin persahabatan & tau bagaimana sifat masing masing,namun mereka saling menghargai,saling mengerti bahkan saling melengkapi satu sama lain tanpa ada apapun yang ditutupin.

Karena sahabat itu adalah keluarga.

Banjarmasin,25 Maret 2024
Muna Fazri

RAHASIA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang