Harapan

64 8 1
                                    

Hari ini Ali ingin berbicara pada Agam mengenai Illy & ingin meminta tolong pada Agam untuk dipertemukan pada Illy,Ali ingin meminta maaf atas kesalahannya beberapa tahun lalu pada Illy.
Hari ini ketika dikampus,Ali bertemu dengan Agam & mencoba berbicara padanya namun ragu,takut Agam akan salah faham walau pada nyatanya Ali masih menyimpan rasa begitu dalam pada Illy sampai saat ini. Walau pada nyatanya saat ini dia sudah memiliki kekasih yang sangat cantik yang bahkan menjadi wanita terpopuler di kampusnya 'Kayla' namun tidak bisa membuat hatinya melupakan Aprillya Fayza Ulya seorang perempuan yang mampu menahan seorang Aprijali Fazri Pratama selama dua tahun lebih tidak ingin mengenal wanita selain diri Illy,selama dua tahun juga dia mampu menahan perasaannya namun tidak dengan perhatiannya,selama dua tahun mampu mengikat Illy dengan status persahabatan tanpa pacaran & selama dua tahun juga bahkan sampai saat ini sangat mencintai Illy sedalam ini dalam diam tanpa siapapun tau termasuk Illy sendiri.

Ketika memasuki kelas Ali melihat Agam sedang bermain game dikursinya sendiri,Ali menghampirinya dengan perasaan yang campur aduk,antara ingin berkata atau tidak. Jika bertanya akankah tidak ada kesalahpahaman antara dia & Agam,namun jika tidak berkata perasaan bersalah ini akan selalu dia rasakan entah sampai kapan.  Sampai pada akhirnya Ali tetap pada keinginan & keputusannya berbicara pada Agam mengenai Illy.
Ali duduk di samping Agam yang sedang asyik dengan handphonenya"ngapain lo,asyik banget?"tanya Ali pada Agam.

Agam mendongak sebentar pada Ali kemudian tersenyum"heh,sorry ... Sorry gue bener bener gak nyadar lu datang"Agam berhenti bermain game & meletakkan handphonenya"lagi main game gue"jawab Agam kemudian.

"Mmmm ... Gue boleh ngomong sesuatu gak Gam?"tanya Ali ragu

Agam menaikkan sebelah alis"serius amat pak,santai aja lah. Emangnya mau ngomong apa lo?"tanya Agam penasaran pada Ali

"Gue ... Gue ..."Ali tidak kuasa melanjutkan pembicaraannya yang membuat Agam mengerutkan dahinya bingung.

"Mau bicara apa sih lo,kok kayak ragu gitu. Lo mau bicarain masalah Illy ya Li?"tanya Agam memecah penasarannya selama ini. Karena Agam sama sekali tidak tau masalah Ali & Illy yang tiba tiba membuat hubungan mereka merenggang sampai akhirnya berpisah. Agam pun tidak mendapatkan jawaban itu dari Nona sepupunya sahabat Illy & sekarang rasa penasaran atas masalah itu ingin dia dapatkan dari mulut sahabatnya sendiri yaitu Ali. Namun Agam juga tak akan memaksa bila Ali tidak mau bercerita tentang masalahnya dengan Illy berapa tahun lalu.

"Mmm ... Gue gak ada maksud buat ganggu hubungan lo saat ini sama Illy. Tapi selama ini gue gak tau harus nyari Illy kemana,gue nyari kerumahnya,dia udah pindah rumah & gue kehilangan kontak dia sama sekali"Ali menghentikan ucapannya sejenak"gue cuma pengen ngomong sama dia,meminta maaf & meluruskan semua ucapan gue beberapa tahun lalu"lanjut Ali lagi

"Maaf ni Li sebelumnya bukannya gue mau ikut campur urusan lo sama Illy,tapi kalau gue boleh tau memang apa masalah kalian sehingga membuat kalian sampai kayak gini?"tanya Agam penasaran

Ali menghembuskan nafasnya perlahan"maaf Gam,bukannya gue gak mau cerita,bukan juga gue gak menghargai lo sebagai kekasih Illy apa lagi sahabat gue,tapi ini adalah masalah kita berdua. Jadi gue pengen menyelesaikan dulu masalah ini bareng Illy & gue minta lo bisa ngerti"ucap Ali sembari menunduk sedih. Ali sudah yakin Agam pasti bertanya tentang masalahnya dengan Illy namun Ali tidak mungkin bercerita masalah itu,karena itu akan membuatnya semakin sulit bertemu dengan Illy & bahkan besar kemungkinan Agam akan menyuruh Ali untuk menjauhi Illy. Jahat memang Ali tapi hanya itu satu satunya yang harus dia lakukan untuk bertemu Illy & meluruskan semuanya kali ini.

Agam menepuk pundak Ali yang menunduk"gue ngerti kok bro. Gue coba bantu lo,tapi gue gak janji ya"ucap Agam pada Ali.

"Iya Gam. Gak pa-pa kok. Gue makasih banget lo udah mau nolongin gue"

"Tapi tunggu. Gue mau nanya sama lo. Lo dulu pacaran gak sih sama Illy?"tanya Agam lagi yang rasa penasarannya sangat besar.

Sekali lagi Ali menghembuskan nafas pelan mendengar pertanyaan Agam"apa Illy gak pernah cerita soal itu?"tanya Ali balik bertanya pada Agam sebelum menjawab pertanyaan Agam.

"Pernah gue tanya,tapi Illy cuma bilang. Cukup dia & lo yang tau"

"Terus kenapa lo baru nanya ke gue sekarang?"tanya Ali pada Wira lagi

"Karena lo gak pernah bahas soal Illy jadi gue juga gak pernah ingin bahas"

Ali menghembuskan nafas pelan sambil tersenyum tipis dengan pandangan menerawang kedepan mengingat kembali kejadian masa putih abu-abu yang indah itu namun rusak seketika karena ucapan menyakitkan Ali waktu itu"kita gak pernah pacaran,tapi kita saling berkomitmen"jawab Ali penuh keyakinan

"Komitmen? Komitmen apa yang lo maksud? Yang sehingga membuat kalian mampu bertahan dua tahun lebih menjalin hubungan tanpa ikatan & tanpa orang lain?"tanya Agam lagi

"Itu cukup jadi masa lalu gue & Illy. Sekarang yang bersama Illy lo kan. Jadi fokus aja sama hubungan kalian. Gue mau ketemu dia cuma mau minta maaf & meluruskan semuanya"ucap Ali tak ingin Agam tau lebih banyak lagi tentang dia & Illy dulu,namun ucapannya sekarang berbanding terbalik dengan hatinya. Dia bahkan memiliki niat jahat,ingin merebut kembali Illy dari Agam walau menurutnya itu sangat sulit.

"Gue minta maaf ya Li,udah terlalu jauh ingin tau tentang masa lalu lo dengan Illy. Karena gue takut masa lalu itu akan merusak hubungan gue dengan Illy"ujar Agam

Ali menepuk bahu Agam sambil tersenyum"tenang Gam,gue gak bakal merebut Illy dari lo"ucap Ali

"Gue percaya lo Li & gue bakal bantu lo"

"Thanks bro"

Tidak lama obrolan mereka selesai tentang illy,semua mahasiswa & mahasiswi masuk kedalam kelas seiring tidak lama dosen pun ikut masuk karena jam pelajaran dimulai.
Ali sangat berharap Agam membantunya untuk meyakinkan Illy sehingga membuat Illy mau bertemu dengan Ali walau hanya sebentar. Karena hanya dengan cara seperti ini Ali bisa menjelaskan semuanya kepada Illy agar kesalahpahaman ini tak berlarut lama.

Disela keterpakuan Ali mengenai Illy sampai dia tidak memperhatikan penjelasan dosen didepannya,namun sebuah ketukan pintu menyadarkan Ali dari lamunan yang membuat Ali menoleh kearah pintu dengan kerutan dahi kebingungan.

"Masuk"ucap dosen pengajar

"Permisi"ucap wanita itu pada sang dosen.

"Ada apa Kayla?"tanya dosen itu setelah Kayla membuka pintu kelas & itu sebabnya kenapa dahi Ali mengerut setelah melihat seseorang yang mengetuk pintu kelasnya dari luar. Karena dia melihat Kayla dari kaca kecil dibagian pintu yang terlihat dari luar.

"Saya mau minta izin bicara sebentar dengan Ali bu. Apa boleh?"tanya Kayla pada dosen pengajar tersebut.

"Apakah penting Kayla? Sehingga kamu sampai menggangu kelas saya"

"Maaf ibu. Sangat penting & tidak bisa ditunda nanti"

"Baik lah. Ali silahkan selesaikan dulu dengan Kayla"

Ali berdiri & berjalan menghampiri Kayla sambil menggelengkan kepala pelan karena tidak habis pikir dengan kelakuan Kayla yang benar benar nekat sampai berani mengambil resiko tinggi"saya permisi bu"setelah mendapat anggukan dari dosennya,Ali langsung menarik Kayla keluar dari kelasnya"ada apa sih? Sepenting apa sih sampai rela menganggu kelas aku?"tanya Ali tak sabar ketika mereka sudah berada diluar kelas

"Honey,kamu mau mutusin aku ya?"tanya Kayla manja namun terlihat marah

"Kamu kata siapa?"tanya Ali balik bertanya sebelum dia menjawab pertanyaan Kayla

"Papamu"

Banjarmasin,31 Maret 2024
Muna Fazri

RAHASIA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang