Amber's heart

179 13 9
                                    

Amber pov

Aku tau, banyak orang yang menganggap diriku menyenangkan. Bebas bergaul dengan laki-laki tanpa adanya rumor kencan atau tidak banyak haters.

Itu tidak benar.

Aku pernah dirumorkan berkencan, sering bahkan.

Aku juga banyak dibenci karena aku bisa dekat dengan pria-pria.

Bahkan ada beberapa hal yang tidak pernah tau, apakah pria itu benar menganggap teman atau dia menyimpan perasaan.

Karena aku tidak pernah mau menganggap seperti itu. Aku takut canggung dan tidak mau ke pede an juga.

Semakin hari, berbagai rumor mulai bermunculan dan semakin menggila.
Awal rumor muncul aku ketahui bahwa aku berkencan dengan Henry. Mungkin karena banyak momen yang membuat kami terus bersama baik dalam acara atau pun di real life.

Henry adalah oppa terbaikku. Kami pun pernah collab, dan juga kami sering saling membantu. Memang kala itu dia pernah bilang kalau dia ingin membeli rumah yang besar dan aku juga tinggal disana. Setidaknya kami bisa mengerjakan projek bersama, itu katanya.

Tapi tentu saja itu tidak bisa, karena media sudah pasti akan heboh. Haha.

Aku mengingat kejadian dimana aku merasa aneh ketika Henry sudah mulai sedikit berubah. Maksudku, dia menjadi aneh. Dia berkata-kata aneh, berperilaku aneh. Dia mulai berbicara serius dan memelukku. Berkata bahwa aku berharga.

Tepatnya setelah kejadian dimana aku dibawa ke cenayang oleh Luna.

Henry menghampiriku di cafe dan membawa aku ke apartemennya berkata butuh bantuanku.

Walaupun sebenarnya dia hanya memberi kejutan dan meminta maaf padaku. Dia mengatakan itu sambil menangis dan memelukku.

Bagaimana aku bisa berkutik, aku harap ini bisa membuatnya lebih baik.

Aku juga menganggap dia berharga karena bagaimanapun dia juga sudah ku anggap seperti oppa ku sendiri.

Jika perasaan selain itu,  aku tidak yakin.

Setelah dia membaik. Aku berpamitan, karena aku harus bertemu dengan Eric.

"Henry. Terimakasih, untuk makanan dan apapun itu. Aku senang . Kau juga sangat berharga untukku, kau adalah oppa terbaikku. Everything it will be alright." Aku menepuk nepuk punggungnya. "Maaf aku sudah ada janji dan harus pergi sekarang. Kita bertemu lagi nanti ya. Kau pastikan punya waktu untukku." Aku berdiri dan menunduk untuk berpamitan.

"Haha pasti! Sebenarnya aku ingin egois. Tapi sepertinya aku tidak bisa."

Mendengarnya berkata seperti itu. Aku merasa bersalah, apakah aku terlalu sering menyakitinya...

Maafkan aku..

***

Setelah itu aku bertemu dengan Eric. Dia terlihat sangat rapi dari biasanya, duduk sambil menungguku. Aneh sekali biasanya dia terlambat, dan dia yang marah-marah.

Tapi kali ini berbeda dia terlihat tenang, oh tidak ini terlihat aneh.

"Dia baik-baik saja?" Eric bertanya padaku, mungkin maksudnya adalah kabar Henry.

"Ya, dia baik. Hanya sedikit masalah kecil barusan."

"Oh begitukah " dia menyeruput kopi nya. Tangannya terlihat bergetar.

"Eric! What happened? Kau tampak aneh. Haha." Ini sangat terlihat lucu.

"Amber ayo menikah!" Eric mengeluarkan sekotak cincin dan mendekatkannya padaku.

Our Marriage Pact | Amber fx and Eric Nam Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang