Hari ini ada siaran podcast Eric dengan mengundang Amber. Ini adalah kali pertama Eric dan Amber kembali satu layar setelah menikah.
Amber merasakan jantungnya yang berdegup kencang. Tangannya terasa dingin, dan tidak karuan.
"Semuanya baik-baik saja, kita pernah dulu melakukannya." Eric menggenggam tangan Amber sebelum dimulai.
"Kali ini sedikit berbeda."
"Huum selama kita bersama, tidak apa." Eric terus menggenggam tangan Amber. Ia terus mencoba menghangatkan tangan istrinya yang itu.
"Ayo kita mulai." Ucap salah seorang staff dan mereka pun mengangguk.
"Love you." Eric membisikkan kata itu sebelum mereka duduk berjauhan untuk memulai podcast nya.
"Amber, apa kabar? Sudah lama tidak terlihat di tv ya?"
"Baik, tentu. Aku sangat sibuk."
"Bisa kau ceritakan aktivitasmu sekarang?"
"Dari mulai bangun hingga tidur aku cukup sibuk. Membuat lagu, membuat video youtube, streaming game, dan tentu yang paling membuatku sibuk adalah mengurus bayi besar. Haha."
"Bayi besar? Haha."
"Ya, bayi besar yang selalu manja dan memintaku mengurusi hal yang bisa dia urus sendiri."
"Benarkah?"
"Ya! Contohnya dia sering memintaku untuk mencukur janggut dan kumisnya."
"Haha, itu karena kau melakukannya lebih baik dariku."
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita bertukar tubuh?"
"Tidaaaaaak. Aku mencintaiku."
"Kalau kau mencintaimu, nikahi saja dirimu sendiri."
"Yaampun, kau bahkan cemburu dengan diriku sendiri. Haha. By the way, kita akan menjawab berbagai pertanyaan dari para warga net. Hore "
"Hore." Amber dengan wajah datar dan di bercandai oleh Eric.
"Ah kau selalu saja menampakkan wajah itu jika denganku."
"Haha. Begitukah. Apa pertanyaan pertamanya?"
"Yang pertama adalah, kapan kalian mulai kenal dekat? Coba Amber kau dulu yang jawab."
"Sepertinya kita harus jawab bersama."
"TIDAK TAU." Mereka berdua jawab bersama dengan lantang sambil tertawa setelahnya.
"Kami tidak ingat tepatnya kami kenal dan mulai dekat. Karena semuanya mengalir begitu saja. Begitukan Amber?"
"Ya, yang pasti juga karena Eric menyebalkan jadi kau akan menyadari hidupmu lebih berwarna."
"Apakah itu sebuah pujian atau bukan?" Tanya Eric, dan amber langsung tertawa."baiklah nyonya, pertanyaan selanjutnya. Kapan kalian mulai jatuh cinta satu sama lain?"
"Jika ditanya kapan, pastinya aku tidak tau secara pasti. Hanya saja aku sadar ketika perhatiannya mulai berbeda, bahkan aku tidak tau itu bercanda atau tidak."
"Perhatian mulai berbeda? Hmmm menarik."
"Ya, apa kau tidak ingat? Kau jauh-jauh datang ke apartemenku saat berada diluar kota. Hanya karena aku demam? Itukan berlebihan!"
"Hei, bagaimana aku tidak khawatir kau bilang kau demam karena digigit laba-laba. Aku tau betapa takutnya kau dengan laba-laba dan juga ... "
"Dan apa?"
"Aku takut amber menjadi spiderman. Hahaha."
"Aish! Eric!"
"Haha, baiklah. Kau mau tau ceritaku? Berbeda denganmu, aku ingat kapan aku mulai jatuh cinta padamu."
"Hm?"
"Kau tau, ketika rasa cemburu datang. Kau baru tersadar bahwa oh ternyata aku mencintainya."
"Benarkah? Kapan kau pertama kali cemburu?"
"Haha, haruskah aku jujur?"
"Ya tidak apa. Aku penasaran."
"Saat kau kolaborasi dengan Henry lagu 1 4 3. Ditambah kalian jadi sering bersama iya kan? "
"Ya, karena kita melakukan projek bersama. Mana mungkin kita melakukan projek bersama secara terpisah? Haha."
"Ah sudah, aku merasa malu mengatakannya."
"Haha. Ternyata sudah selama itu ya."
"Ok, pertanyaan selanjutnya adalah mengapa kalian memutuskan menikah?"
"Hmmm. Karena Eric adalah makhluk langka."
"Langka?? Itu saja?"
"Haha, hal yang tak perlu ditanyakan lagi. Karena aku mencintai dan tak mau kehilangan Eric."
"Ooooh, tumben sekali istriku bicara secara lantang seperti itu dihadapan banyak orang!"
"Apalagi yang harus disembunyikan? Semua orang sudah tau tentang hubungan kita sekarang kan?"
"Benar juga ya. Untukku Amber adalah satu satunya, juga dia tidak pernah tergantikan. Dia wanita hebat, aku tidak bisa memikirkan hidup tanpanya.Jangan tanya aku mencintainya atau tidak, jawabannya sudah pasti sangat."
"Kau mencoba gombal padaku?"
"Tidak, itu sebuah kebenaran Haha."
Mereka pun menikmati menjawab pertanyaan-pertanyaan dari warga net dengan sangat menyenangkan. Semuanya di studio pun ikut terbawa suasana dan tertawa
"Untuk penutupan kali ini, adakah yang ingin kau sampaikan untuk para pendengar dan juga aku?"
"Terimakasih untuk semua yang telah mendukung kami, aku menyayangi kalian."
"Sayang hanya untuk para pendengar? Tidak ada untukku?"
"Tentu saja dong. Ya, aku juga sangat mencintai suamiku, Eric nam. Dan ads yang perlu ku katakan."
"Aku juga cinta. Apa itu?"
"Maaf aku merahasiakan darimu. Maaf sekali. Sebagai permintaan maaf aku akan mengatakannya ini disini."
Eric terdiam dan dia tidak paham apa yang dirahasiakan Amber. Sejauh ini mereka saling bertukar cerita, dan tampaknya tidak ada yang dirahasiakan.
"Aku bingung mengatakannya."
"Katakan saja Amber, ini pasti serius kan? Kau yakin akan menyiarkan ini?"
"Ya harus. Sebagai permintaan maafku karena merahasiakannya."
"Baiklah jika begitu." Wajah eric sudah sangat serius menatap Amber.
"Ya, baiklah. Eric " Wajah Amber berubah menjadi serius dan dia menatap Eric. "Eric, kita akan punya anak."
"Apa? Bagaimana maksudmu?" Eric masih kebingungan dengan pernyataan Amber.
"Ya, ada yang mengisi perutku sekarang. Tapi, bukan boba."
"Kau hamil? Benarkah??" Eric masih tidak percaya. Amber mengangguk. "Aku akan jadi ayah. Namaku akan menjadi papa Eric! Terimakasih Amber. I love you!!!"
***
Selesai podcast Amber pulang duluan karena Eric masih banyak kegiatan hingga mungkin dia akan pulang larut sekali.Sekitar jam 12 Eric masih ada kegiatan untuk persiapan tour nya. Tapi, Eric ingin menyelesaikannya lebih cepat. Bagaimana tidak ini hari pertamanya mendapat kabar bahwa dia akan menjadi Ayah, rasanya dia ingin segera pulang dan menyapa keluarga kecilnya.
Ditengah kegiatannya, dia terus menerima telepon dan akhirnya dia sempat mengangkatnya sekarang.
Itu dari Ailee.
Eric menjatuhkan ponselnya setelah mendengar ucapan Ailee ...
"Amber....
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage Pact | Amber fx and Eric Nam Fanfiction
FanfictieMenikah dengan sahabat sendiri karena sama-sama membuat marriage pact. Pada awalnya mereka berpikir mungkin akan menguntungkan satu sama lain untuk bisnis Tapi, apakah akan terus berjalan untuk bisnis? Ataukah mereka akan... jatuh cinta satu sama...