03. TINGGAL SERUMAH

1.1K 47 2
                                    

Happy reading 💚

03. Tinggal serumah

"Kenapa nangis?" Tanya Jaehyun. Sedari tadi istrinya terus menangis, karena belum siap berpisah rumah dengan kedua orang tuanya.

"Aku mau tetap tinggal di sana. Aku kangen sama masakan Bunda, Abang aku suka ngerjain aku dan Ayah suka bacain aku dongeng sebelum aku tidur. Pokoknya tetap kangen sama mereka" jawab Windy. Gadis itu terus saja menangis.

Jaehyun memberhentikan mobilnya di pinggir jalan, dan memeluk istrinya. "Sudah jangan menangis, kapan-kapan saya akan ajak kamu ke sana. Saya gak melarang kamu main ke rumah orang tua kamu, bahkan nginap pun boleh"

"Maaf, aku terlalu cengeng. Jaehyun b-baju kamu kena.." gadis itu menjauhi suaminya. Sebab baju yang dikenakan oleh Jaehyun terkena ingus istrinya, bahkan pria berlesung pipi itu tak ada jijiknya sama sekali.

"Tidak pa-pa, lagian saya sudah terbiasa sama sikap kamu. Saya lanjut nyetir lagi, supaya cepat sampai dan kamu bisa istirahat di rumah baru kita"

Windy yang mendengarkannya terkejut. Sudah biasa dengan sikapnya? Gadis itu hanya pura-pura lupa, dia akan menjawab ketika waktu yang sudah tepat.

Berbeda dengan suaminya, bahwa istrinya pura-pura lupa atau tidak ingat sama sekali dengan dirinya. Masa bodo yang terpenting gadis yang di sebelahnya sudah miliknya, walaupun belum memberikan jatah. Jika diminta sekarang, takutnya gadis itu belum siap dan ingin mengejar mimpinya.

Kini kedua pasutri itu sudah sampai di rumah mewah, rumah tersebut memiliki dua lantai. Tak lupa halaman begitu luas, tak lupa pagar hitam menjulang tinggi jadi tak ada yang bisa memanjat pagar tersebut.

Jaehyun membunyikan klakson mobilnya, sehingga dua satpam membuka gerbang. Gadis yang di samping kagum melihat rumah yang akan di tempati bersama suaminya.

"Ayok, kita turun" Jaehyun mendahului istrinya turun, tanpa menunggu istrinya.

"Ihhhh di kira mau buka pintunya, tau-tau ninggalin dasar gak peka" omel Windy.

"Selamat datang tuan" kedua satpam sambil tersenyum memandangi majikan yang baru saja turun dari mobil.

"Tolong bawa barang-barang istrinya saya kedalam, saya pamit masuk dulu" kata Jaehyun dengan sopan.

"Loh istrinya mana tuan?" Tanya salah satu satpam bernama Mamad. Jaehyun baru sadar, bahwa istrinya tak ada di sampingnya.

Baru saja ingin menghampiri istrinya, ternyata istrinya sudah berada di belakangnya dengan memasang wajah kesalnya. Akibat pria berlesung pipi itu tak menunggu dirinya.

"Bisa-bisanya ninggalin aku, untung sayang" ucapnya dengan suara kecil, walaupun suaranya kecil Jaehyun bisa mendengarnya.

"Kamu sayang sama saya?" Tanya Jaehyun, tak lupa kedua telinganya sudah merah merona.

"Hah. Itu apa sih anu, kamu kan suami aku. Wajarlah kalau aku ngomong itu" jawab Windy.

"Kamu salting Jaehyun?" Gadis itu melihat kedua telinga suaminya merah.

"Gak, biasa aja emangnya kamu apa" sedari tadi kedua satpam itu memperhatikan kedua pasutri baru itu sembari menahan tawanya.

"Ihhh ngeles aja. Jelas-jelas itu telinga kamu dua-duanya merah, cieeee salting nih suamiku"

"Bukannya bawa barang-barang istri saya, malah nguping pembicaraan saya" Jaehyun menatap tajam kedua satpam tersebut.

"Eh ya, maaf tuan"

MY SWEET HUSBAND [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang