13. Duka Keluarga Johnson

103 14 0
                                    

Hay dear 💖
Jangan lupa jaga kesehatan ya
Tetap selalu terap kan 3M

Ayo absen dulu username siapa aja yang ada saat ini?

Pake baju apa kalian saat baca cerita ini?

10 emoji untuk part ini?

Ayo ramein part ini di setiap paragrafnya 🤗💖


Ssssssiiiiiiitttttt........ Brak! Brak! Brak!
Kecelakaan yang terjadi di kawasan menteng, pengendara mengalami luka-luka dan tak sadarkan diri. Korban telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Bang Rey!!!" Teriak Syilla histeris sambil menangis.

"Kenapa sayang kamu kenapa?"  Panik Rey.

"Bang Rafky kecelakaan dan skrg koma!" Rey memeluk Syilla dalam dekapannya memberikan ketenangan dan kekuatan pada adik bungsu-nya.

"Kamu tenang ya La, kita ke rumah sakit sekarang." Mereka berlari kebawah membuat Bi Ani kebingungan.

"Abang, adek kenapa nangis? Kalian mau kemana buru-buru?" Tanya Bi Ani ikutan panik.

"Rafky kecelakaan Bi, sekarang dia koma. Rey sama Syilla mau ke RS dulu Bi titip rumah ya." Jelas Rey.

Bi Ani benar-benar syok mendengar kabar dari Rey ia pun tak bisa membendung tangisannya. Baginya Rafky sudah seperti anak kandung.

"Iyaa bang kalian hati-hati yaa." Ujar Bi Ani dalam tangis.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

π • π • π • π • π

Setiba di rumah sakit tanpa halang Syilla langsung keluar dari mobil dan berlari menuju ruangan Rafky di rawat.
Masih dalam tangisan yang terisak ia berlari sepanjang lorong rumah sakit. Sampai ia tiba di depan ruangan Rafky. Ia menangis sejadi-jadinya melihat tubuh Rafky yang terbaring lemah di brankar dengan segala alat medis yang membalut tubuhnya. Syilla tak tega melihat abang nya dalam kesakitan seperti itu.  Begitupun Rey pertahanan nya pun runtuh seketika mendengar isakan tangis Syilla yang menjadi-jadi dan Rafky dengan segala alat medis yang membaluti tubuhnya.

Rey perlahan mendekati Syilla untuk ia dekat, memberikan kekuatan untuk adiknya. Saat ini mereka berdua benar-benar rapuh. Tuhan sangat pandai dalam memainkan rencana. Musibah yang silih berganti datang di kehidupan keluarganya.

"Huuaaaa...hikkks...hiksss...hikkss...
Baaang Reey!" Isakan tangis Syilla dapat di dengar hingga keluar rumah sakit.

"Lala ga mau kehilangan Bang Rafky!"

"Bang Rafky cuma istirahatkan?"

"Bang Rafky kuat kan?"

"Bang Rafky sadar kan?"

"BANG REY JAWAB LALA!"

"Ini cuma prank kan? Ini mimpikan bang?"

Ia lemah saat ini, dada nya sakit. Tangisan malam ini sangat menyakitkan bagi Rey. Ia teringat akan kepergian Bunda nya 10 tahun lalu, isakan tangis Syilla di waktu kecil. Ia harus mendengar lagi tangisan keperihan adiknya. Ia tak dapat membendung tangis nya. Ia harus menjadi penguat bagi Syilla. Ia tahu kedekatan Syilla dan Rafky sudah bagai saudara kembar. Ia tak tega mendengar tangis adiknya malam ini dan kesakitan yang di rasakan oleh Rafky.

"Lala, liat abang sini!" Syilla hanya menatap mata Rey dengan sayu.

"Lala sayang sama bang Rafky? Lala ga mau kan bang Rafky kesakitan kayak gitu?" Ia menggeleng lemah masih dengan tangisan.

SIBLING'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang