12. accident and baby.

335 27 2
                                    

.
.
.

Persetan dengan jeon Jungkook kini Jimin sudah berada di bawah Kungkungan Jungkook masih terus menggoda Jimin.

Setelah ingatannya mengingat kenangan dimana Jungkook dan Jimin memulai bermain cinta untuk pertama kalinya Jimin langsung bertanya kepada Jungkook untuk meyakinkan bahwa itu benar benar terjadi atau tidak.

Bukannya menjawab Jungkook malah mengurung Jimin Dangan tubuhnya di atas kasur menatap kearah mata sipit Jimin dengan dalam dan membuat smirk di bibirnya. Jungkook ini kenapa pikirnya

Dia bertanya apa itu benar terjadi atau tidak, Jungkook malah mengungkung tubuh Jimin seperti ini. Apa ia benar benar kelebihan hormon?

"Ingin mengetahui itu benar terjadi apa tidak? Bagaimana dengan memastikannya langsung?"

"Jungkook kau ku tinggal hingga bertahun-tahun sepertinya otak mu mulai gila ya? Jawab saja ya atau tidak"

"Ya Jimin itu terjadi dan kamu juga benar saat kau tinggalkan aku sendiri disini aku mulai gila dan tak tahu arah hidup Jimin. Kau benar-benar telah mengambil seluruh kehidupanku"

"Ma-maafkan aku, aku tidak bermaksud meninggalkan mu a-atau melupakan mu seperti ini" Jimin tertunduk ia juga tak ingin seperti ini. Ini sangat menyiksa hidupnya apalagi saat ia harus mencoba mengingat dan saat mimpi mimpi itu hadir kedalam mimpinya. Jimin mulai terisak.

"E-eh Jimin jangan menangis dan jangan meminta maaf sudah ku bilang, maaf kan aku ya aku hanya asal ngomong tadi sudah jangan menangis kumohon" Jungkook membawa Jimin ke dalam pelukannya dan menenangkannya. Menyesali perkataannya tadi.

"Jungkook tapi aku sungguh minta maaf karena sudah meninggalkan mu disini sendirian, dan maafkan aku karena melupakan mu juga"

"Sssst sudah Jimin tak apa, jangan meminta maaf lagi karna itu bukan kesalahan mu, sudah ya sekarang kau tidur " Jimin mengangguk dan mulai menutup matanya. Pergi ke alam mimpi. Entah apa yang akan datang kedalam mimpinya.

Akhirnya mereka berdua pun tertidur di jam sepuluh lewat dua puluh lima menit. Jam terus berganti keduanya masih nyaman dengan mimpinya tapi sepertinya jimin mulai kembali mendapatkan mimpi yang mulai menganggu tidurnya.

"Jimin-ah lihat bintang di atas sana sangat bersinar"

Kedua remaja itu sedang berada di atas motor. Selepas pulang sekolah Mereka tidak pergi ke rumah masing masing namun malah pergi mendatangi acara yang di buat salah satu teman mereka hingga malam.

Acara yang di adakan untuk merayakan hari kelulusannya masuk universitas yang di dambakan.

"Yak jangan memikirkan tentang bintang kau harus fokus ke jalan"

"Ya Jimin lihat lah sebentar bintang itu sangat berkilau dari bintang yang lain"

"Aku tahu kau menyukai bintang tapi jangan sekarang fokus dulu terhadap jalan kau tadi sudah minum minum bersama taehyung."

"Jalanan ini sepi tak perlu khawatir. Lihat ada bintang jatuh woaahhh indah sekali ayo buat permohonan"

"Yak kau gila berhentikan dulu motor mu ke pinggir jalan dan buat permohonan dipinggir jangan mencoba melepas tangan mu" 

Sayang perkataannya tidak di dengar sama sekali kini ia telah melepaskan kedua tangannya dari stang motor menyatukan kedua tangannya seperti sedang berdoa.

"Jungkook Kau benar benar sudah gila jangan tutup mata mu cukup satukan kedua tangan mu saja"

Lagi ia tidak di dengar entah karena pengaruh dari alkohol yang ia sempat minum tadi jadi ia tidak mendengarkan apa yang orang itu katakan dan bertindak gila seperti ini

Lost A Star☆ [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang