AUTHOR POV
Jungkook melangkahkan kakinya semakin cepat. Ransel hitam besar setia di gendongannya. Matanya sekali-kali melirik ke secarik kertas yang dipegangnya, alamat Kakek Hyun suk
Menurut pemikiran Jong suk yang dilandasi dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh teman-temannya, Jungkook lebih aman tinggal di desa daripada di kota, tinggal bersama Kakek kandung Jungkook. Karena sampai saat ini, Jong suk belum siap mental untuk kehilangan Jungkook
Jungkook melewati jembatan kecil yang menghubungkan suatu desa di tempat itu. Semakin dipercepat saja langkah kakinya. Jam tangannya sudah menunjukkan pukul 09.06. Sudah mulai siang, tapi tidak terasa panas sama sekali. Padahal cuaca sedang tidak mendung."Aduh, Ujang. Kasep-kasep teuing!" sapa seorang ibu-ibu yang sedang berjongkok untuk menanam padi saat Jungkook melewat ke sawah.
Jungkook hanya mengangguk dan tersenyum kecil. Mengingat dia tidak tahu apa yang diucapkan oleh ibu-ibu barusan. Tapi kata Ayahnya, 'kasep' itu berarti ganteng atau tampan. Jadi ibu-ibu barusan bilang dia tampan? Ah, biasa aja!
Kali ini Jungkook harus melewati jembatan yang lumayan panjang yang terbuat dari bambu. Di bawahnya sungai berair jernih mengalir dengan derasnya. Terlihat beberapa orang yang hilir mudik mengangkut barang dan hasil panennya ke seberang jembatan.
Tak lama akhirnya Jungkook tiba di jalan besar juga. Jalanan beraspal yang tidak terlalu besar. Berbeda dari kota dengan mobil-mobil besarnya, jalanan ini hanya dilewati pengendara sepeda [roda tiga] dan satu dua mobil pickup.
"Jungkook?"
Sekelebat bayangan seseorang dari depan yang berlari ke arahnya, membuat Jungkook memicingkan matanya. Dia membetulkan letak ranselnya. Saat semakin dekat saja, barulah Jungkook mengenali sosok tersebut.
"Kakek? Kakek!" Jungkook mengerjap-ngerjapkan matanya. Kemudian ikut menyamai langkah sosok tersebut.
"Beneran ini Jungkook?" tanya sosok yang diketahui bernama Jeon Hyun suk ini dengan kedua tangan diletakkan di masing-masing pundak Jungkook, mengguncang-guncangnya.
"Beneran lah~ masa ini halusinasi?" ujar Jungkook
Kakek Hyun suk lalu menuntun Jungkook berjalan dengan tangannya yang merangkul pundak Jungkook. Dia tidak percaya. Cucu yang dulunya masih setinggi lututnya ini sekarang sudah tumbuh jauh lebih tinggi darinya. Dan…semakin tampan seperti dirinya. Dan banyak lagi hal-hal yang seperti dirinya yang disandingkan dengan Jungkook
"Kenapa gak bilang-bilang mau ke sini sekarang? Kalau bilang, Kakek jemput di perapatan" ujarnya sambil berjalan. Jungkook hanya mengangguk mengerti.
"Untung kau tidak tersesat!" lanjutnya lagi sampai keduanya memasuki halaman sebuah rumah. Rumah kakek Hyun suk.
Jungkook dan Kakek Hyun suk menyamankan diri duduk di kursi di teras rumah. Kicauan burung peliharaan di sangkar rumah ini, membuat rasa lelah Jungkook akibat berjalan jauh semakin berkurang. Pemuda yang punya rambut hitam lebat itu memejamkan matanya sejenak saat angin sejuk menerpa wajah dan menggoyangkan sedikit helaian rambut hitamnya.
Jungkook menghela nafas.
"Kau jadi sering pingsan?" berkat pertanyaan itu, Jungkook kembali membuka matanya. Menatap ke arah kakeknya yang memasang tampang serius. Kakek Hyun suk adalah salah satu orang yang tahu kutukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T TOUCH ME
HumorDipeluk pingsan, Disentuh doang juga pingsan!? apa yang terjadi dengan Jeon Jungkook? On-going ©2021