4

338 61 15
                                    

AUTHOR POV

Semilir angin sejuk berhembus menerpa wajah Kakek Hyun suk. Kali ini dia tengah duduk santai di kursi goyangnya sambil sesekali mengesapi teh melati kesukaannya di teras rumah. Bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman ketika melihat tingkah laku para bocah cilik yang sedang bermain kelereng di depan rumahnya.

"Ih, Beomgyu pipis, ih! Dasar jorok!"

"Cerewet! Aku kan pipis di celanaku, bukan di celana mu!"

Hyun suk tersentak kaget ketika mendengar telepon rumahnya berdering. Buru-buru ia masuk ke dalam dan menerima telepon tersebut. Ia menjerit lebay ketika tahu yang menelponnya adalah putera semata wayangnya, Jong suk.

"Bagaimana kabar Jungkook? Tenang saja, dia-"

Ucapan Hyun suk terhenti ketika mendengar suara ribut-ribut memanggil-manggil namanya.

Lekas saja ia berlari ke depan rumah -sambil tetap membawa telepon. Hyun suk mengerutkan alisnya melihat sekumpulan orang berlarian menuju rumahnya. Ada apa ini? Apakah ada UFO yang mendarat di sawah? Pertanyaannya terjawab sudah ketika melihat kumpulan orang tersebut tengah menggotong sesosok pemuda yang kelihatannya tidak sadarkan diri.

"Jungkook..." telepon rumah pun terjatuh dengan aksi dramatis dari genggaman Hyun suk

BRAAK!

"Halo? Halo? Ayah?"
_

______________________________________

Jungkook menggeliat kemudian berguling ke samping tempat ia tidur ketika sinar matahari mulai mengganggu 'tidur' panjangnya. Dengan ogah-ogahan ia bangun dan berjalan keluar kamar dengan posisi terhuyung-huyung

mungkin masih pusing dia.

"Mawar merah... penuh gairah... hmmm... hmmm..." terdengar suara kakek Hyun suk dari arah dapur, Jungkook lalu menghampirinya.

Dilihatnya Kakeknya itu sedang mengiris bawang bombay kemudian menggorengnya.

Hmm...pantesan aja bau India!

Merasa lelah juga karena hanya berdiri saja, Jungkook memilih menarik kursi makan dan duduk di sana.

"Kemarin Ayahmu menelepon kook" ujar Hyun suk tanpa menoleh pada Jungkook. Dia masih sibuk dengan masakannya.

"Benarkah?" Jungkook menopang kan dagunya ke meja makan.

"Aku ingin bicara dengan Ayah," ucapnya.

Trek! Hyun suk mematikan kompornya.

"Ngomong-ngomong, kook. Kemarin itu, kenapa kau bisa pingsan? Memangnya apa yang terjadi?" tanya Hyun suk yang berbalik badan sambil membersihkan kedua tangannya menggunakan sapu tangan.

Jungkook hanya diam, membuang muka. Mana bisa ia bilang kalau kemarin dia pingsan gara-gara tertimpa panci?

No, No! Itu sangat hina! Lagipula harga dirinya itu setinggi Monas.

Hyun suk sendiri pun ingin tahu. Karena sewaktu bertanya pada Eunbi apa yang sebenarnya terjadi, gadis itu malah terlihat mangalami gejala akan pingsan. Membuat orang-orang yang melihatnya jadi negative thinking. Jangan-jangan? Jangan-jangan!

DON'T TOUCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang