10

318 53 12
                                    

AUTHOR POV

"Jadi dia memakan habis satu keranjang penuh pisang yang akan kita jual?"

.
.
.
.

Baiklah, kita lupakan sejenak tentang aksi kebinatangan Jungkook yang membuat kesal ibu-ibu barusan.

Kali ini remaja itu mulai capek karena setelah berkeliling cukup lama dan mampir ke beberapa kios daging, daging ayam pesanan dari kakeknya belum juga didapatnya. Sudah habis, adalah jawaban yang pasti diberikan oleh pemilik kios saat Jungkook menanyakan

"Apakah di sini ada daging ayam?"

Sementara Eunbi yang menemani Jungkook pun, kelihatan mulai kelelahan berkeliling pasar untuk mencari daging ayam. Kakinya mulai terasa sakit.

"J-jungkook-ssi, kita coba ke pedagang yang itu" ajak Eunbi kemudian, menunjuk pada satu tempat penjualan daging di depannya.

"Hn," Jungkook mengangguk dan keduanya pun berjalan menghampiri tempat yang ditunjuk oleh Eunbi tadi.

Tapi bukannya menyambut pembeli atau apa, si penjual daging yang hanya memakai kaos oblong berwarna putih itu malah sibuk dengan ponsel yang ia dekatkan ke telinganya. Sepertinya sedang terlibat pembicaraan yang cukup serius.

"Iya, aku tahu aku yang salah. Aku salah udah nyuekin kamu sampai kamu ketabrak mobil kemarin" ucapnya sambil mengacak-acak rambutnya sendiri yang dari awal memang sudah berantakan. Jungkook dan Eunbi hanya bisa bengong di tempat.

Benar apa yang dikatakan orang, untuk urusan cinta, orang memang bisa jadi lebay.

Tak mau membuang-buang waktu lebih lama, Jungkook berinisiatif bertanya pada sang pedagang.

"Pak?"

Si pedagang menoleh, baru sadar kalau ada pembeli. Setelah say good bye dengan lawan bicaranya, ia segera memutuskan sambungan teleponnya.

"Cari daging apa ya, dek?" tanya pria tersebut.

"Apa di sini daging ayamnya masih ada?" ujar Jungkook langsung.

"Oh… daging ayamnya sudah habis," katanya dengan raut wajah menyesal.

"Bagaimana kalau ini… daging macan kumbang!" pria itu menawarkan daging berwarna merah segar yang dijualnya.

"Kualitas terbaik! Dijamin!"

Jungkook dan Eunbi saling berpandangan heran.

"Macan kumbang?" gumam mereka bersamaan yang mendapat anggukkan kepala dan acungan jempol dari sang penjual daging.

"Anda tahu sendiri lah, jaman sekarang susah sekali mencari daging macan kumbang kualitas terbaik-tentu saja dilihat dari populasinya yang semakin sedikit.
Apalagi hal ini dikarenakan dari pihak macan sendiri yang kerap kali tidak mau dikawin silangkan dengan kumbang, dengan alasan 'kurang level', dan meski pemerintah sudah melakukan upaya kawin gantung, tetap saja tidak bisa menghentikan kekeras kepalaan macan yang ingin mencari pendamping hidupnya sendiri"

Jungkook mulai menimbang-nimbang perkataan si penjual daging ini. Tapi meski telah lewat beberapa menit, ia belum bisa menentukannya juga. Dan akhirnya, berhubung Jungkook bukanlah termasuk anggota Asosiasi Orang-Orang Miskin Pulsa, buru-buru ia merogoh saku celananya untuk menghubungi sang kakek untuk meminta petunjuk.

"Hallo, kakek?"

"Ya, ada apa, Kook?" saat ini Hyun suk tengah sibuk berkutat dengan bumbu-bumbu masaknya. Bagian kiri kepalanya sengaja ia miringkan agar benda pintar yang menghubungkan antara dia dan Jungkook yang terselip di bahu kirinya tidak jatuh ke lantai. Sementara kedua tangannya aktif bekerja memotong bawang dan cabai merah.

DON'T TOUCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang