8

233 54 8
                                    

AUTHOR POV


"Yang ini pas ulang tahunnya yang ke-5."

"Ini… pas Jungkook jatuh ke parit saat belajar naik sepeda. Kakaknya yang mengambil foto ini."

"Dan lihat, ini ayah dan ibunya Jungkook"

Eunbi hanya mengangguk dan sesekali tersenyum kecil ketika kakek Hyun suk memperlihatkan album berisi foto-foto keluarga Jeon padanya.

Eunbi mulai bisa menyimpulkan kalau rata-rata keluarga Jeon, memiliki wajah tampan dengan paras jauh di atas garis kemiskinan. Terlebih lagi diantara beberapa foto kerabat yang Hyun suk tunjukkan kepadanya, memiliki wajah yang hampir serupa –mirip- bagai pinang dibelah dua, membuat Eunbi punya pemikiran kalau keluarga Jeon itu punya kecenderungan berkembang biak dengan cara membelah diri.

Bukan Amoba ya!

"Ini… Jungkook?"

Hyun suk menggelengkan kepalanya. Lagi-lagi Eunbi salah menebak.

"Bukan. Yang itu kakaknya. Jungkook itu yang ini…" telunjuk kakek itu mengarah pada foto seorang anak kecil bertopi biru yang memeluk sebelah kaki ibunya.

"Eh?" Eunbi menutup mulutnya, gadis itu mulai mengeluarkan tawa kecil tertahan.

"A-aku kira ini anak perempuan," celetuknya.

Kakek Hyun suk pun ikut tertawa bersama Eunbi.

"Ya, ya, Jungkook dulu mirip anak perempuan yang manis," kenangnya.

"Waktu kecil, kalau habis difoto, biasanya Jungkook langsung sakit, loh!"

"Be-benarkah?"

"Iya!" kakek Hyun suk semakin antusias saja.

"Dan lihat juga ini, Eunbi. Foto kasur yang kena ompol Jungkook. Usianya waktu itu…kira-kira empat tahunan" kali ini kakek Hyun suk dengan bangga memperlihatkan foto kasur lipat berwarna putih dengan bagian basah berwarna kuning di tengah-tengahnya.

Eunbi tersenyum kecut sambil menerka-nerka siapa orang kurang kerjaan yang mengambil foto tak penting seperti ini?

Jungkook keluar dari kamarnya setelah mendengar kata foto, Jungkook dan ngompol, dari ruang tamu.

Plester berwarna putih menempel dengan penuh percaya diri di hidung remaja berusia tujuh belas tahun tersebut. Berkat tubrukkan bola nyasar kemarin, tulang hidungnya sedikit mengalami keretakan, untung tidak serius.

"Sedang apa kau di sini?" heran, Jungkook bertanya pada Eunbi saat dengan tidak sengaja matanya menangkap sosok tersebut duduk dengan kepala menunduk bersama kakeknya di sofa ruang tamu.

Kakek Hyun suk menggerutu saat melihat penampilan Jungkook yang terbilang kurang sopan saat bangun tidur.

Dan sebuah handuk besar pun melayang tepat ke wajah Jungkook

"Sebelum itu, berpakaianlah yang sopan, kook!" rupanya kakeknya yang sudah melemparkan handuk tersebut -protes karena Jungkook hanya memakai kaos singlet berwarna hitam dan celana pendek saja. Padahal di sini ada anak gadis yang tampak sangat risih akibat melihat penampilannya yang anonoh.

"Ini juga aku mau mandi, kek!" jawab Jungkook malas. Berjalan menuju dapur -berniat membawa perlengkapan mandi- dengan menyampirkan handuk di pundaknya.

"Setelah mandi, kau pergi belanja ke pasar bareng Eunbi ya!"

Jungkook langsung melongokkan kepalanya dari pintu dapur.

"Kakek bilang apa barusan?" rasanya tadi ia mendengar kakek nya itu mengatakan hal yang sangat menyebalkan.

"Setelah mandi, kau pergi belanja ke pasar bareng Eunbi" ulang kakeknya.

DON'T TOUCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang