Epilog

132 25 1
                                    

Asrama itu sudah damai seperti biasa, sudah dianggap normal. Tidak seperti sebelumnya.

"Hey... Hyunjin! Jangan rebut bola basketku!"ucap Soobin.

"Tangkap saja."

"Dasar Dower!!"

Hyunjin... sudah bisa bicara sekarang. Dia amat senang dengan suaranya kembali, namun Soobin dan Hyunjin tak pernah akur.













"Hey! Kau menghalangiku!!!"ucap gadis bernama Eunha.

"Lewati aku dulu."ucap Jungkook merentangkan tangannya.

"Aku bisa melewatimu dengan sekali tinju."ucap Eunha.

"Kau berbohong. Tenagamu kecil seperti semut."remeh Jungkook.

Dengan sigap perempuan berambut pendek itu menarik rambut lelaki berambut hitam itu.

Kak Jungkook dan Kak Eunha... mereka berkencan. Namun, tak ada ke romantisan diantara mereka.

Mungkin cara mereka untuk saling romantis adalah menjahili satu sama lain.





















"Winwin! Tangkap!"ucap lelaki bernama Jaehyun melemparkan bola Baseball kepada Winwin.

"Aku menangkapnya!"ucap Winwin.
"Bagus kawan!"

Kak Winwin... dan kak Jaehyun. Hmmm mereka sangat akur. Kecintaan mereka terhadap permainan Baseball sangat besar.






















"Oh jadi... kau sangat suka membaca buku?"
Ucap Shuhua memegang buku Luda.

"Sangat suka. Tetapi, lebih suka buku fantasi."ucap Luda.

"Mungkin kita bisa. Saling berbagi cerita dan tukar buku."ucap Shuhua.

"Wahh aku sangat senang mendengarnya."

Shuhua. Sebenarnya dia masih berduka atas kehilangan Heejin sahabatnya. Namun, Kak Luda berhasil membuat sedih nya hilang.

























"Jadi, kalau rumus matematika yang ini, sama saja."ucap murid baru bernama Eunwoo.

"Aku baru tau. Kakak belajar darimana?"tanya Renjun.

"Dari sekolah lama ini sudah dibahas berulang ulang."

Namanya Cha Eunwoo. Murid baru yang lumayan friendly. Namun, kakak kelas sepertinya sudah tau Eunwoo.

Aku bahkan baru tau. Namun sepertinya mereka rindu dengan sosok kak Eunwoo.

Dan, aku? Senantiasa berbaur dengan siapa saja, dan boneka yang ditanganku ini... tentu saja dia.




















Sekarang, kami berkumpul di aula sekolah. Karena ada pengunguman. Nampak ramai karena semua murid penasaran.

Tante Irene membawa seseorang. Rambutnya merah.

"Kenalkan murid baru kalian."ucap Tante Irene.

Semua tampak biasa saja. Namun, seperti Kak Eunha dan yang lain nampak menatap satu sama lain.

"Hai namaku Rose."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[0.2] The school✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang