O1. Introduce Na Jaemin

362 49 14
                                    

:: [The School] ::

"Kak Jaemin mau kemana?"tanya gadis bermarga Na itu.
"Mau ke sungai. Jaena mau ikut?"tanya Jaemin.

"Selama sama Kak Jaemin. Jaena ikut"ucap Jaena.
Jaemin tersenyum kepada adik perempuannya itu.

































Na Jaemin...
Lelaki yang sangat mencintai adik perempuannya itu.
Tetapi, ibu nya tak pernah menganggap Jaemin sebagai anak.

Ibunya menyesal melahirkan Seorang Na Jaemin. Ingin sekali Ibunya membunuh Jaemin saat anak itu didepan wajahnya.

Ibunya hanya menyanyangi Na Jaena. Ibunya memang tidak menyukai anak laki laki.






























"Kak Jaemin..."panggil Jaena. Jaemin yang sedang menikmati semilir angin itupun langsung beralih ke adik kecilnya.

"Jaena nggak mau pulang kalau Kakak dibenci sama mama"ucap Jaena. Jaemin tersenyum pada Jaena.

"Jangan pedulikan kakak ya. Sudah takdir kakak dibenci sama mama"ucap Jaemin.
"Jaena sayang Kakak"ucap Jaena memeluk Jaemin.

"Kakak juga"










































"Ayo mah... kita berobat. Percayakan saja pada Jaemin"ucap Sang Ayah.
"Tidak!! Dia itu tidak dapat dipercaya!! Jaena bisa celaka!!"ucap Mama.

"Jaemin nggak mungkin begitu kok"ucap Sang ayah.
"Tidak!! Dia itu anak setan!!"ucap sang mama.

Akhirnya sang ayah terpaksa menarik tangan sang Mama.
Jaemin hanya terdiam melihat sang mama saat berkata bahwa dia "anak setan"

Hatinya sakit menerima kata kata itu. Hingga dia tak sanggup dengan hidupnya.


























Setetes demi setetes Air mata turun mengenai pipi Jaemin.
Jaemin merasa ingin di kembalikan lagi jiwanya oleh Tuhan.

Jaemin merasa dirinya juga tak pantas untuk Jaena.

Jaemin merasa dirinya sudah hancur.






































AAAA!!!!

Sebuah teriakan yang berasal dari ruang tamu.
Jaemin segera berlari ke bawah dilihatnya adik perempuan nya itu mati dengan kehabisan darah.

Darah bercucuran di tangannya. Saat Jaemin melihat tangan Jaena. Banyak sekali sayatan.

"Jaena Cutting?"




















































Sang mama tak berhenti berhentinya melempar barang yang mudah pecah ke arah Jaemin.

Sehingga tubuh Jaemin sudah dipenuhi memar dan darah.
Tangan Jaemin masih senantiasa memegang baju sambil meremas.

Jaemin sedih.














































"Jaemin ayah pindahin ke asrama ya"

:: [The School] ::

Original by: KikiShooky

[0.2] The school✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang