"Zahra lo gak papa kan?" tanya Ara khawatir melihat Zahra yang menelungkupkan kepalanya dimeja.
"Ra jangan bikin kita khawatir ra" Elle mengelus pundak Zahra.
"Dasar ya tuh Kevin sialan" dumel Caca dari tadi
"Aku gak-pa-pa kok hikss..." Zahra yang mengingat kejadian tadi menangis lagi.
"Udah jangan nangis, bentar lagi pulang" ucap Elle
Mulai hari ini Zahra benci dengan seorang Kevinio Allan. Zahra merasa perlakuan Kevin tadi kurang ajar.
Zahra gak mau disini lagi bunda Batin zahra
Dilain tempat
"CEWEK SIALAN, BERANI SEKALI LO NAMPAR GUE. LO BAKAL NYESEL ANJING" teriak Kevin yang dari tadi melempar benda apapun yang ada dihadapannya.
"Udah Kev, ancur nih Rooftop kalau lo gituin" kata laki laki dengan name tag Reynand Emmanuel.
"Perasaan gue emang lo yang salah bos, orang itu anak baru main nyosor nyosor aja lo. Cewek nya berhijab lagi kan dia merasa terdzalimi. Kasian tau tadi udah mau nangis" cerosos Kharel Louis tanpa melihat kearah Kevin yang dari tadi menatapnya tajam.
"Maksud lo apa ha. Gue gitu yang salah" Kevin mencengkeram baju Kharel.
"Am-pun bos jangan gitu gue takut" Kharel mengangkat kedua tangannya tanda ia menyerah.
"Bukan sahabat udah gue bogem lo" kata Kevin duduk disamping cowok yang dari tadi diam melihat semua tingkah laku ketiga sahabatnya.
"Gue cabut dulu" ucap cowok itu
"Ngapain tuh anak main cabut" kata Kharel
"Gatau tuh"
Bel pulang sekolah menggema
***
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam eh udah pulang anak Bunda. Gimana sama sekolahnya" tanya Bunda dengan antusias.
"Bunda Zahra kekamar dulu ya, capek" jawab Zahra dengan lesu.
"Sayang kalau ada masalah cerita sama bunda ya, yaudah sana Sholat Ashar dulu" Bunda mengelus kepala Zahra dengan sayang.
"Iya bun"
Ting tong
"IYA SEBENTAR " teriak Bunda
"Assalamualaikum Bunda, Zahra nya ada bun"
"Waalaikumussalam, ayo masuk dulu nak. Gimana Kabarnya Kak Sofi sama Bang Arya"
"Mami Papi sehat kok bun"
"Kamu harus sering kesini ya, biar Zahra ada temennya. Gak tau tuh anak tadi pulang sekolah matanya udah sembab, Bunda tanyain malah diem aja"
"Yaudah gih sana kamu susul kekamarnya, Bunda baru buat kue kalau mau ambil sendiri didapur. Bunda mau nganterin kue ketetangga, bilangin ke Zahra" jelas bunda
"Iya bun"
Zahra's Room
"Masuk bun, gak dikunci pintunya"
Ceklek
"Zahra"
"BANG LEON" teriak Zahra memeluk sepupunya itu.
Leon Marius sepupu Zahra yang sangat disayanginya. Anak dari kakaknya bunda, Mami Sofi dan Papi Arya.
"Ngapain nih mata kok sembab, benerin dulu jilbab nya rambut Zahra keliatan" kata Leon mengusap air mata Zahra
"Mami papi mana bang kok gak kesini" ucap Zahra mengalihkan topik pembicaraan
"Mami sama Papi masih kerja. Nanti malam kesini,"
"Zahra kamu jangan berurusan dengan Kevin ya, abang takut kamu kenapa napa" jelas Leon kepada Zahra. Leon tau bahwa Kevin nggak akan tinggal diam.
"Gimana tadi kok bisa gitu" imbuh Leon
Leon sangat menyayangi Zahra seperti adik kandungnya. Hidup sebagai anak tunggal membuat mereka berdua saling menyayangi.
Biasanya Leon yang main ke Bandung. Karna sebentar lagi ujian kenaikan kelas Leon jarang main Kebandung. Leon bersyukur karna Zahra pindah ke Jakarta. Jadi ia gak bolak balik Jakarta Bandung.
Mami papi Leon sudah seperti bunda sama ayah bagi Zahra, begitupun sebaliknya.
"Tadi kan Zahra makan, terus tiba tiba ada keributan. Zahra samperin deh ternyata ada anak kelas 10 yang ditonjok sama Kevin. Zahra cuma melerai bang kasian anaknya udah babak belur," Zahra mengela nafas berat
"Terus tiba tiba Kevin ci-um pi-pi zah-ra bang hikss..." Zahra menangis kembali
"Udah jangan nangis terus, biar nanti abang yang bicara sama Kevin"
"Abang kok mau sih teme-nan sa-ma kevin" kata Zahra sesenggukan
"Udah dari kelas 10 kita sahabatan ra. Kevin aslinya baik kok. Cuma ya gitu kalau ada yang menentangnya dia bakal marah marah "
"Udah udah ayo kebawah, tadi bunda buat kue" Leon dan Zahra menuruni anak tangga
"Bunda kemana bang"
"Ketetangga depan rumah nganterin kue"
Habis makan kue mereka berdua melihat film diruang tv. Tanpa mereka sadari jam menunjukan pukul 17.40 waktunya Sholat Maghrib.
Sehabis Sholat Leon pamit pulang. Ia akan kerumah Zahra lagi nanti sesudah sholat isya' sama papi maminya.
Makan malam berjalan lancar keluarga Leon dan Zahra saling bercerita. Ayah dan Papi kalau sudah bertemu pasti cerita tentang saham dan perusahaan. Sedangkan Bunda dan Mami sibuk bicara tentang makanan.
Leon bercerita kalau sekolah Allan's High School kepunyaan papa Kevin. Jadi Zahra tau kalau apapun yang Kevin lakuin semua guru nggak ada yang berani menegur Kevin.
Mulai hari ini Zahra berjanji nggak akan berhubungan lagi dengan yang namanya Kevinio Allan
- To Be Continued -
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRA
Teen FictionKarena tuntunan pekerjaan orang tua dia harus rela meninggalkan segalanya dikota tempat dia lahir. Gadis sabar dan penuh pengertian. Hingga suatu kejadian yang membuatnya terpukul, seseorang mengambil paksa kehormatan yang selama ini ia jaga. Perub...