8

60 6 1
                                    

Brum brum brum

Suara deruman motor itu terdengar saling bersahutan. Kini Kevin, Leon, Kharel, dan Rey sedang ada diarena balap. Hanya Gio dan Kevin yang akan bertanding. Kevin tau Gio itu licik, tapi jika tidak disetujui Gio akan selalu mencari masalah. Emang tidak ada kapoknya bagi seorang Gio, sudah tau pasti kalah selalu saja menantang Kevin yang notabenya The king of racing.

Kevin menatap tajam Gio "Kalau gue menang apa yang akan lo kasih"

Gio tersenyum meremehkan "Yakin kali ini lo bakal menang?"

"Banyak Bacot"

"Ducati gue, kalo gue yang menang lo harus sujud dikaki gue, gimana?" Gio merasa akan memenangkan pertandingan kali ini.

Kini sosok perempuan berbaju minim berjalan ketengah jalan memegang bendera. "Satu.....Dua.....Tiga"

Brumm

Kevin melajukan motornya dengan kecepatan super, kini dia ada diurutan pertama. Gio masih jauh dibelakang. Tanpa ada rasa curiga Kevin melajukan motor sportnya.

Tiba tiba ada truk melintas dari lawan arah,  Kevin yang shock karna jalanannya sempit langsung membantingkan stir kearah kiri menabrak pohon.

"Ah sial" dia terjatuh dengan motor yang menimpa kakinya. "Brengsek, Gio anjing" kini ia tak bisa bangun karna kakinya tiba tiba mati rasa.

"Woy bos ngapain lu duduk disitu" teriak Kharel yang mendapat jitakan dari Leon. Mereka bertiga turun dari motornya masing masing. Mereka curiga dengan Kevin yang belum sampai digaris finish, akhirnya mereka memutuskan mencari Kevin. Dan disinilah ....

"Anjing lo, bantuin bangsat sakit kaki gue" umpat Kevin meringis saat motor nya diangkat.

"Kenapa bisa gini?" tanya Leon

"Ada truk dari lawan arah, seharusnya jalan udah diblok. Gue yang shock langsung banting stir" jelas Kevin

"Dasar ya si Gio gak ada kapoknya" kata Rey

"Langsung kemarkas nanti dokter ya kesana, lo sama Leon bos biar motor nya nanti diambil sama suruhan gue" cerocos Kharel

Akhirnya mereka berempat bergegas kembali kemarkas. Urusan Gio mereka akan membicarakannya nanti.

****

2 minggu berlalu sejak kejadian Kevin yang jatuh, hidup berjalan dengan mulus semulus sutra. Kevin tetaplah Kevin yang keras dan egois. Yang selalu menatap tajam Zahra jika mereka berdua bertemu secara tak sengaja.

Hubungan Leon dan Zahra tidak ada yang tahu kalo mereka berdua saudara sepupu. 2 minggu berlalu tidak ada yang tahu gimana perasaan seseorang. Ternyata eh ternyata seorang cewek tomboy bisa jatuh cinta dengan cowok gesrek yang hampir sebelas dua belas dengan Kharel. Hanya mereka berdua dan tuhan yang tahu.

Ujian kenaikan kelas telah berlalu, mereka semua hanya akan menunggu. Menunggu nilai yang tak kunjung datang. Hehehe canda.

Liburan akhir semester kini sudah didepan mata. "Bro jangan lupa dateng nanti malam acara ulang tahun gue" kata seseorang yang baru datang

"Udah gede masih dirayain gak malu sama anu lo"

"Anu your eyes, mami gue yang maksa bangsat" ucapnya dengan tangan memukul keras punggung temannya.

"Jam?"

"Nanti malem jam 7 dirumah gue"

"Yuhu makan makan nih gue"

"Makan mulu otak lo"


Di mall

"Ngapain sih Ca kesini, udah tau gue mau rebahan cantik" kata Ara dengan kesal.

ZAHRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang