Keesokan paginya, sudah ada 10 bus super mewah dihalaman AHS. Banyak dari mereka yang berbondong bondong agar bisa satu bus dengan Most Wanted AHS karena untuk tempat duduk mereka bebas memilih.
Kini empat perempuan itu duduk dengan tenang di bus nomer 2, Zahra duduk disamping Caca sedangkan dibelakang mereka ada Ara dan Elle.
"ANAK ANAK CEPAT MASUK KEDALAM BUS KARENA SEBENTAR LAGI KITA BERANGKAT"
"Woy mau bus yang mana?" tanya Kharel
Leon sudah berjanji pada bunda akan menjaga Zahra karna itu ia menjawab dengan singkat ucapan Kharel "Bus 2"
"Yok Bos kita masuk"
Saat ke empat Most Wanted AHS masuk semua anak bus 2 bersorak senang, nikmat mana lagi bisa satu bus.
Caca yang mengetahui itu mendengus kesal, kenapa harus satu bus sama 4 berandal itu.
Tanpa Kevin ketahui bahwa ia satu bus dengan Zahra. Kevin duduk tepat diseberang Zahra dengan Leon. Sedangkan dibelakang mereka ada Kharel dan Rey.
"Ca itu bukannya Kevin ya? Kok satu bus sama kita sih" tanya Zahra kesal
"Ya mana gue tau Zahra, gue juga males kali sama mereka"
Saat Zahra melirik ke arah Kevin dan Leon, Kevin melirik Zahra dengan tatapan sinis.
"WOY CEWEK SIALAN LO KOK DISINI SIH" Teriak Kevin menunjuk kearah Zahra
"Masalah buat kamu" tantang Zahra.
"MASALAH LAH, WAJAH SOK POLOS LO BIKIN MATA GUE SAKIT" kini Kevin sudah berdiri mau menghampiri Zahra.
"Suruh siapa dilihat"
"DAS---"
Ucapan Kevin terhenti saat Leon menarik tangannya untuk duduk kembali "Udah jangan buat keributan"
"Bikin emosi aja tuh cewek, gue bakal buat perhitungan buat si cewek sialan" dumel Kevin yang masih terdengar ditelinga Leon
Kini dalam Bus 2 dipenuhi dengan suara Kharel dan Rey yang sedang karaoke, semua anak mengikuti mereka berdua.
SAYANG OPO KOWE........
KRUNGUU
JERITE..........
ATIKU
BERHARAP ENGKAU.........
KEMBALI
.............
.............Mungkin karna kelelahan menyanyi, bus 2 kini hening hanya suara deru nafas teratur yang terdengar. Perjalanan Jakarta-Puncak Bogor memerlukan 3 jam.
***
"WOY INDAH BANGET ANJIR" teriak Caca menjadi pusat perhatian semua anak
"Alay" ucap Rey yang terdengar ditelinga Caca
"BERISIK LU REYNGGINANG"
Semua anak tertawa mendengar ucapan Caca. "Ngganteng gini dibilang Reyngginang katarak kayaknya matalo"
"ID--"
"Udah Caca gabaik teriak teriak mulu, kalau liat pemandangan bagus gini seharusnya bilang Subhanallah bukannya koar koar gitu"
"Dengerin tuh Ca apa kata Zahra"
"Aduh lupa gue kalo ada Ustadzah Zahra sama Ustadzah Elle"
"Dasar si Caca"
"Anak kecil kayak Ara gaboleh ikut campur"
"Ishh.. gue udah besar kali ca" Ara mendengus kasar karna selalu dia yang ternistakan.
"ANAK ANAK SEKARANG KALIAN CEPAT MENDIRIKAN TENDA KARNA SEBENTAR LAGI AKAN ADA SARAPAN PAGI"
"SARAPAN SIANG INI MAH" teriak semua siswa siswi
Tenda putri bagian timur sedangkan tenda putra bagian barat. Selesai mendirikan tenda kini mereka semua berkumpul ditengah tengah untuk mengambil makanan yang sudah disediakan. Semua anak makan didepan tenda masing masing
Kebetulan atau memang takdir kini Zahra melihat disebrang sana atau sama lurus tenda Kevin Cs berada.
"NGAPAIN LO LIAT LIAT" Zahra menghela nafas berat. Kan punya mata apa salahnya sih cuma liat. Emang dasarnya cowok gak punya tata krama ya gitu.
"Udah Ra jangan dibalas nanti si Kevin makin jadi" kata Ara
"Tumben Ara kita pintar" jawab Zahra bercanda, karna Zahra jarang sekali menggoda Ara.
"Kok lo kayak Caca sih ra"
"Napa nama gue lo bawa bawa" ucap Caca sinis
"Perasaan Gue gak bawa nama lo Ca, emang nama bisa dibawa ya?" tanya Ara dengan tampang polosnya.
"Gak tau gue" jawab Elle terkekeh melihat tingkah laku temannya.
"Ara sayang buruan makan, biar otak lo makin encer"
"Emangnya otak bisa meleleh ya?"
"Bo.do.a.mat.ra" Caca mendengus kesal mendengar pertanyaan Ara yang tidak masuk akal
Zahra semakin tertawa melihat kelakuan sahabatnya ini. "Udah jangan ribut kalian ini, buruan makan" kata Zahra dengan tawanya.
Sehabis makan mereka disuruh mandi lalu istirahat sebentar.
To be continued
Jangan lupa Vote and comment❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRA
Novela JuvenilKarena tuntunan pekerjaan orang tua dia harus rela meninggalkan segalanya dikota tempat dia lahir. Gadis sabar dan penuh pengertian. Hingga suatu kejadian yang membuatnya terpukul, seseorang mengambil paksa kehormatan yang selama ini ia jaga. Perub...