7

61 9 7
                                    

"WOY ANJER BALIKIN BOTOL MINUMAN GUE SETAN" teriak caca mencak mencak kearah David orang paling jail dikelas Zahra.

"AMBIL KALO BISA"

Caca mengambil ancang ancang untuk mengutili sidavid, "Awsh Sakit ca, ampun, am-pun WOY" kata David saat Caca mencubiti perutnya.

Anak anak satu kelas tertawa miris melihat David kalah sama preman kelas. Kini mereka kembali kerutinitas  setelah Camp selama 3 hari dipuncak.

Zahra sibuk membaca novelnya, saat ini kelas mereka tidak ada pelajaran dikarenakan guru guru rapat untuk minggu depan ujian kenaikan kelas.

"Bosen nih" keluh Ara

"Terusssssssssssss gue peduli" kata Caca menyebalkan. Zahra masih fokus dengan membacanya, sedangkan Elle tidak menanggapi temannya karna sibuk dengan game memasaknya.

"Issh..emang temen laknat lo ca," dengus Ara.

"Zahra yuk kekantin, bosen nih" pinta Ara dengan wajah memohonnya.

Zahra memandang Ara dengan senyuman "Yaudah ayo aku temenin"

"Emang Zahra doang sahabat paling pengertian" ketus Ara kearah Caca dan Elle

"Kalian berdua ikut ngga?" tanya Zahra

"IKUT DONG" jawab Caca dan Elle serempak. Ara mendengus sebal, giliran ia yang bilang bosen tak ada yang menanggapinya. Untung sahabat gerutu Ara.

Sesampainya dikantin ternyata kantin penuh. Mereka berempat celingukan mencari tempat duduk. Hanya ada bangku kosong yang memanjang itupun didepan geng Kevin. Mau tak mau mereka berjalan kearah Kevin Cs.

"Em.. Permisi gue boleh duduk sini ngga?" tanya Ara dengan raut kesal karna tak kunjung ada jawaban.

Kevin menatap tajam kearah Zahra sedangkan yang ditatap hanya menundukkan kepalanya. "Woy boleh duduk ngga?" kali ini Caca yang bertanya dengan nada ketus.

"Boleh"
"Gak"

Kevin dan Leon menjawab secara bersamaan. "Gak.boleh" jawab Kevin menekankan setiap katanya.

"Udah lah bos kasian tuh mereka gak dapat tempat duduk," jawab Kharel

"Terserah"

"Jawab aja lama lu semua, gak tau apa sini udah kelaparan" ucap Ara ketus.

"Kalian mau pesan apa, biar gue yang pesan" tanya Caca

"Nasi goreng seafood sama es jeruk" jawab Elle

"Samain"
"Samain"

Zahra merasa terintimidasi dengan tatapan Kevin. Sahabat Kevin hanya membiarkan saja toh daripada ribut. Sampai suara Caca mebuyarkan keheningan dimeja mereka. Mereka mulai makan dengan celotehan Kharel yang tidak pernah jelas.

Sampai dentingan sendok membuat mereka hening seketika. Kevin tiba tiba berdiri dan pergi dari kantin tanpa bicara. "WOY BOS TUNGGUIN" teriak Kharel membuat mereka menjadi pusat perhatian. Mau tak mau mereka bertiga lari mengejar Kevin

"Kenapa tuh Kevin" tanya Elle

"Mana saya tau, sayakan ikan" jawab Caca yang mendapat jitakan dari Elle.

"Mini siyi tihi, siyikin ikin" kata Ara menirukan suara Caca. Zahra dan Elle tertawa keras, sedangkan Caca mendengus kesal.

"Udah buruan dimakan" ucap Zahra disela tawanya.

Di sisi lain, mereka semua merokok dirooftop, kecuali Leon yang sedang malas merokok.

"Kenapa lo bos" tanya Rey

"Argh....benci banget gue liat mukanya sicewek alim" kata Kevin mengacak rambutnya. Leon yang mendengarnya hanya mendengus, perasaan Zahra gak buat masalah sama Kevin.

"Yaelah Bos ngapain sih benci ama Zahra, anaknya juga cantik gitu. Jangan benci benci amat ntar lu jatuh cinta lagi" cerocos Kharel.

"Amit amit gue jatuh cinta sama dia"

"Apa alasan lu benci dia?" tanya Leon dengan santai.

"Jangan jangan lu benci dia karna kejadian tempo hari dikantin bos" sela Rey

"Gak tau kenapa gue bisa benci banget sama tuh cewek, baru pertama kali ada cewek yang berani ke gue" jawab Kevin

"Udah lupain aja" ucap Leon menatap Kevin.

"Gue curiga sama lo Le, dari kemaren lo belain tuh cewek. Lo suka ya sama dia?" tanya Kevin mengintimidasi

"Gak" jawab Leon singkat lalu turun dari rooftop.

"Gue bakal bikin tuh cewek menderita," kata Kevin dengan senyum smriknya. Rey dan Kharel hanya diam, mereka berdua gak berani protes. Mereka sudah tau kalau Kevin bakal kejam sama orang yang mengusiknya.

"Cabut"

****

"Bos ada yang nantang lo balapan nih nanti malem" kata Rey. Mereka semua ada diapartemen Kevin yang dijadikan markas mereka berempat.

"Siapa"

"Si curut Gio" Gio merupakan musuh bebuyutan Kevin dari zaman Smp.

"Jangan ditanggapi, Gio licik" kata Leon

"Kalau gue gak setuju, yang ada nanti disebut pecundang" jawab Kevin.

Leon menghela nafas pasrah, Kevin orangnya keras kepala.
Akhirnya mau tak mau mereka bertiga menyetujui Kevin untuk balapan nanti malam.

Ting!

Zahra Gemes
Bang nanti kalau kerumah bawain martabak manis ya😘

Leon
Oke Princess
Bentar lagi abang kesitu

Zahra Gemes
Jangan lama lama👊

Leon
Aye aye Captain🤗

Leon tersenyum dengan tingkah Zahra yang menurutnya persis anak kecil. Sahabat Leon terperangah melihat Leon yang senyum sendiri dengan mata masih tertuju kearah layar handphone.

"WOW harus diabadikan nih seorang Leon yang sedang tersenyum" kata Kharel dengan wajab berbinarnya.

"Foto cepet rel, bakal viral kalau  kesebar di AHS" ucap Rey. Leon yang mendengar ucapan kedua sahabatnya langsung memasang wajah datar.

"Yahhhh datar lagi tuh muka kecebong" Kharel mendapat jitakan maut dari Leon.

"Sakit bege"

"Ngapain senyum senyum sendiri?" tanya Kevin

"Mami gue chat, suruh pulang," jawab Leon memakai jaket

"Gue cabut dulu."

Saat Leon sudah keluar apartemen Kharel mulai bertanya "Bos menurut lo Leon aneh ngga sih"

"Perasaan gue Leon dari dulu gak pernah dichat sama mami nya suruh pulang gitu" jawab Kevin heran.

"Apa Leon punya pacar ya?" kata Kharel bertanya tanya.

"Udah Gausah Seuzon sama sahabat sendiri, mungkin memang sama Mami nya suruh pulang" kata Rey

"Tumben lo pinter"

"Dari dulu anjing"

"Yeeee si anjing ngegas"

"Lo anjing"

"Udah lo berdua anjing" kata Kevin pergi kedalam kamar.

"Bos gue nginep sini sama rey" teriak Kharel

"TERSERAH"

To be Continued
Jangan lupa Vote and comment

ZAHRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang