Sidang?

45 3 0
                                    

Kini nayya,abip dan juga luthfi sedang berada di ruang keluarga bersama dengan kedua orang tuanya. Mereka rela-rela pulang untuk bertemu dengan kedua anaknya yang selalu menghilang entah kemana membuat keduanya kesal sendiri.

"Enak jalan-jalannya?"tanya ayah dingin

Nayya dan abip sepontan mengaruk tengkuknya yang tak gatal itu, mereka berdua gugup. Ayahnya yang terkenal dengan candaannya dan jarang sekali marah-marah tiba-tiba saja berubah menjadi dingin.

Sepertinya ayahnya akan memakan nanya dan juga abip, melihat tatapannya yang sudah siap menerkam mereka berdua.

Nayya berdehem menghilangkan rasa gugupnya, "Nayya jelasin tapi jan ada yang motong yah"ucap nayya membuat kedua ortunya saling tatap menatap

"Iya"ucap bunda singkat

"Sebelumnya nayya minta maaf kalo dah kabur-kaburan beberapa tahun ini"ucapnya dengan rasa bersalah

"Nayya ama abip gak traveling"lanjut nayya kedua orang tuanya melongo dan menatap tajam luthfi

Sedangkan luthfi? Hanya menampirkan deretan giginya dan mengangkat kedua jarinya membentu angka V.

"Hehe maaf bun, yah"ucapnya cengengesan

Nayya dan abip hanya menahan tawanya agar tak kaluar secara mendadak. Gawat, bisa marah kedua orang tuanya nanti.

"Lalu kalian kemana?"tanya bunda lembut

Jujur saja, nayya kangen kedua orang tuanya. Dari dulu selalu mendapatkan perhatian sedikit. Kadang mereka iri dengan orang tua para sahabatnya yang selalu sayang dengan anak-anaknya.

Walaupun mereka tau pastinya keduanya sayang kepada mereka berdua tapi sama saja. Kasih sayang yang jarang mereka dapatkan selalu membuat mereka iri dengan kebahagian keluarga orang lain.

Kadang nayya mikir, ia sebenarnya anak kandungnya apa bukan. Tapi lama-lama ia paham dan tau betul jika kedua orang tuanya masih sayang dengan mereka. Bahkan dulu mereka sering mengirim makanan jam 8 malam untuk mereka makan.

Membuat mereka merelakan semuanya. Ketiganya bahkan raja paham sudah akan pekerjaan bunda dan ayahnya yang sangat berat. Nayya juga sudah merasakan itu. Ia selalu lembur jika ada berkas yang harus ia urus secepatnya.

Nayya menatap abip dan mengangukan kepalanya, "Nayya koma di amerika" 4 kata itu membuat keduanya membeku.

Nayya melihat raut khawatir sang bunda, "K-Koma? Sejak kapan? K-kok gak bilang?"ucap bunda menahan air matanya

Nayya menghembuskan nafasnya pelan, "Maaf bunda nayya banyak pikiran jadi nayya gak ngabarin siapa-siapa. Nayya cuman di bawa sama orang suruhan nayya doang"ucapnya menenangkan sang bunda

"Nayya koma lama banget yah, bun. Pas nayya bangun abip nangis. Nayya jadi gak enak ama abip. Mana mukanya jelek banget lagi, terus matanya sembab"ucapnya mencoba menghibur ayah dan bundanya

Membuat bundanya terkekeh, nayya menghelang nafas lega. Setidaknya ia tak membuat orang tersayangnya terus-terusan menangis.

"Terus kamu kesini tingal dimana?"tanya bunda

"Rumah nayya ada di bandong"ucap nayya memakan cemilanya sebelum menjelaskan privasinya

"Bandung ogeb"ucap abip menoyor kepala nayya membuat bunda dan juga ayahnya terkekeh melihat kedua anaknya yang sedang bercanda

Sedangkan luthfi hanya tersenyum sangat tipis sehinga tak terlihat jika ia sedang tersenyum. Ia senang akhirnya bertemu dengan kedua adik kembarnya yang selalu membuat suasana rumah menjadi ramai.

Telah Usai!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang