Yoga parsya

0 0 0
                                    

>>HAPPY READING<<

♡♡♡♡♡♡

"Bangsat lu"

Bugh

Memang sedari tadi abang tirinya parsya mendengar pembicaraan mereka berdua. Ia tak menyangka jika yoga rela memutuskan adeknya demi satu hal.

Tapi ini ada yang gak beres!.

"Kenapa hah?" Amarah nya memuncak

Yoga hanya bisa diam dengan air mata yang terus mengalir, "Gua sayang sama dia bang, tapi gua gak bisa lanjutin ini. Gua minta maaf" Ucapnya lalu pergi.

Parsya hanya menangis sesengukan. Ia menatap pintu kaca ruanh rawat. Terlihat abangnya sedang memarahi yoga tapi ia tidak ada tenaga untuk menghampiri keduannya. Ia menatap tangan yang tadi di elus oleh yoga, tangan ini saksi dari semuannya.

"Salah gua apa?" Lirihnya

Ia bahkan tidak tau alasan putus karna apa, karna siapa.

Flashback off

"Terus lu ke jogja?" Tanya lea yang menatapnya sendu

Parsya menganguk sambil memasuki cemilan kedalam mulutnya, ia sudah mulai berdamai dengan dirinya. Bahkan ia sudah mengetahui apa yang membuat yoga memutuskan hubungan mereka.

"Terus lu tau gak dia mutusin karna apa?"

"Putra"

"What? Kok sama?" Ucapan lea membuat parsya menatapnya heran

"Maksud lu?"

"Ya kita sama putus karna tuh orang" Bahkan lea tidak ingin menyebut namanya.

"Lu tau dari?"

Lea menatap parsya, "Lu duluan cerita lah nanti baru gua" lanjutnya membuat parsya gemas.

"Luka lama dibuka lagi ini mah" Katanya membuat mereka tertawa bersama

"Ngak papa dong kan lu waktu itu ilang tiba-tiba jadi gua gak tau detailnya gimana. Mana IG lu gak ada gua cari-cari ampe 6 bulan setelah lu ilang baru ketemu" Kesal lea

"Hehe jadi gini"

Flashback on

Sudah 6 bulan parsya menghilang, setelah orang tuanya tau jika dirinya putus dan dirinya mulai berantakan lagi membuat orang tuanya memantapkan diri mereka untuk membawa dirinya pindah keJogja.

Setelah putus parsya sering melamun dan mulai tidak hilang semangat. Walaupun dirinya masih berangkat ke sekolah tapi tetap saja dirinya tidak bisa mengobrol dengan yoga. Yoga selalu bersama putra dan putra adalah orang yang ia benci saat itu.

Putra selalu memarahinya dan selalu berkata kasar padanya. Padahal dirinya hanya meminta waktu sebentar untuk bisa bicara dengan yoga tapi selalu di larang.

Sampai dirinya mulai mengoreskan silent ke lengannya sampai terluka. Hal itu jelas diketahui orang tuanya. Dulu parsya melakukan itu karena ayahnya yang selalu mamaki dan memarahi mamahnya tapi setelah bertemu yoga dirinya perlahan sembuh. Tidak ada goresan baru hanya bekas luka yang semakin membaik.

Awalnya mamahnya takut jika yoga sama seperti manta suaminya atau ayah kandung parsya. Tapi setelah ia menemukan ayah tiri parsya yang sekarang membuat dirinya membuka hati untuk yoga berpacaran dengan anak satu-satunya itu.

Perjuangan yoga selama ini tidak sia-sia. Ia mendapatkan restu dan membuat parsya kembali seperti dulu yang selalu ceria.

Tapi sayang hal buruk itu kembali lagi. Parsya yang sering mengurung diri dan menyakiti dirinya sendiri. Hal itu membuat mamah parsya sedih dan keputusan untuk ke jogja semakin kuat.

Telah Usai!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang