Dia?

39 7 0
                                    

"Hai"ucap seseorang membuat nayya mendongak dan terkejut

"L-lu"kaget nayya membuat seseorang itu tersenyum sangat manis

"Gw kangen"ucapnya tersenyum kepada nayya. Sedangkan nayya langsung mengubah ekspresinya menjadi datar.

Orang itu paham aka

"Maaf"lanjutnya menunduk

Nayya hanya diam. Ia tau dia pasti tak berniat seperti itu. Ia tau pasti sepupunya tak pernah berniat jahat. Tapi ia mau bagaimana lagi. Semua kejadian yang menimpahnya membuat nayya benci dengan para sahabatnya.

"Maaf kalo dulu gw pernah rebut dia dari lu. Maaf kalo gw punya banyak kesalahan. Maaf kalo gw jadi cewe yang suka merebut cowo orang. Gw minta maaf. Maaf banget. Gw minta maaf"ucapnya merasa bersalah sedangkan air matanya sudah terjatuh ke lantai

"Iya chil"ucap nayya bangkit dari duduknya lalu memeluk chilla sepupunya

Chilla membalas pelukan nayya sambil menangis, "Maaf, gw minta maaf. Maaf banget. Maaf"chila meminta maaf berkali kali membuat nayya menjitak kepala chilla gemas

"Bacot ah"ucapnya lalu menarik chilla untuk duduk, "Gimana kabar lu?"tanya nayya saat mereka bedua sudah duduk

Abip dan farrel hanya tersenyum melihat perlakuan nayya terhadap chilla, cukup baik. Nayya tak dendam dengannya walaupun lumayan kesal, tapi ia sudah bisa memaafkan.

Farrel terus manatap chilla dan nayya bergantian. Senyumnya tak pernah hilang, ia bahagian bisa melihat nayya akrab dengan seseorang. Bukan nayya yang dingin, cuek, dan tatapan selalu tajam kepada orang-orang.

"Baik"ucap chilla tersenyum dan menatap nayya dalam

"Nay gw minta maaf sekali lagi"lanjut chilla membuat nayya menghelang nafasnya

Nayya memegang kedua pundak chilla, "Chil, itu udah masa lalu. Sekarang ya sekarang, dulu ya dulu. Jangan lu ungkit-ungkit lagi. Biarin aja berlalu. Sekarang gw cuman mau kita kaya dulu, sebelum kejadian itu. Kita sepupu yg bobrok,receh dan jail. Oke! Jadi, lupain masa lalu dan kita buka lembaran baru"cerocos nayya tanpa henti

Chilla menganguk dan tersenyum manis, sangat manis. "Makasih"chilla memeluk nayya erat membuat nayya membalasnya

"Gw gak bisa dendam sama lu chil. Gw gak bisa liat sepupu gw terpuruk kaya gini. Cukup gw yang merasakan. Lu jangan"

"Gw minta maaf atas kesalahan gw nay. Lu wanita terbaik setelah mamah gw. Gw salut sama lu"

"CHILLA!!!"Teriak seseorang membuat nayya melepaskan pelukannya

Nayya mengangkat salah satu alisnya, "Raf?"binggung nayya

Chilla melihat lelaki berjalan mendekati mereka dan berdiri dengan tangan yang di lipat di depan dada. Chilla hanya mengaruk tengkuknya yang tak gatal,

"Ceramah sebentar lagi"batin chilla

"Kalo mau kesini bilang dulu bisa gak sih?! Kenapa harus tiba-tiba ningalin? Dah tau gak boleh kecapean. Masih aja bandel kalo di bilangin?!"omel rafi membuat chilla memutar bola matanya malas

Yaps, ia adalah rafi, Muhammad rafi sanjaya, mantan pacar ajeng yang sekarang menjadi tunangannya chilla.

"Padahal cuman jalan berapa langkah doang. Mana ada aku cape"cuek chilla membuat rafi menatap sendu wanitanya

"Lah lu ngapa di sini?"ucap nayya berpura-pura tak tau akan status mereka

"Gw tunagannya chilla"santai rafi lalu duduk di hadapan abip dan farrel

Nayya hanya diam, sebenarnya ia sudah tau semua yang terjadi. Ingin sekali membahas lagi, tapi ia tak enak jika terus melihat chilla merasa bersalah. Walaupun ia tau jika chilla sangat egois tapi mau bagaimana lagi?.

Buktinya rafi betah saja dengan chilla. Dan tak ada bertanda bila rafi tak menerima chilla.

"Lu apa kabar?"tanya rafi kepada nayya dan abip

Abip menaruh hpnya di atas meja, "Baik aje"ucapnya seadanya

Rafi hanya menganguk, lalu tatapannya berhenti ke sosok farel, "Siapa nay?"tanyanya kepo

"Cowo gw"jawab nayya tersenyum manis

Rafi hanya menganguk paham, "Udah move on?"

"Ya udah lah. Gila aja kali belom"cerocos Abip

Rafi hanya melonggo, padahal ia menanyakan kepada nayya kenapa malah si abip yang bales?.

"Gw nanya siapa yang jawab siapa"males rafi

"Lah emang napa? Gw mewakili!"

"Lah santay ae bro. Ngegas bae hidup lu"ucap rafi sedikit bercanda

Abip memang sudah berubah, jika bertemu dengan teman lamanya pasti hawanya sudah berbeda. Ingin sekali mengomeli satu persatu sahabat lamanya.

Masalah nayya masih teringat jelas di otaknya. Padahal nayya sering menegornya, tapi bukan Abip namanya kalo tidak keras kepala.

"Gw B aja kok"sinis abip membuat nayya mengelengkan kepalanya

Belum puas membuat abip kesal, rafi terus saja memancingnya. Padahal ia kangen berdebat dengan Sahabat lamanya ini.

"Oh ya? Ah masa? Boong kali lu. Kesel mah bilang aja"

Abip melotot, kesal sudah di buatnya, "Gak usah banyak Bac-"ucapan abip di potong seseorang

"ABIPPPPPP!!!!!! OH JADI INI YA KELAKUAN KAMU. ITU MULUT APA MULUT? HAH?! UDAH LAMA KABUR DARI RUMAH PULANG- PULANG OMONGANYA MAKIN KASAR AJA!! MAU BUNDA JAIT TUH MULUT?! BIAR GAK BISA NGOMONG KASAR?! HAH?!"Cerocos sang bunda dengan teriakan khas dirinya

Hal itu membuat mereka yang berada di ruangan itu menutup telinganya. Sedangkan Luthfi tertawa meledek yang berjalan di belakang bunda dan ayahnya.

Nayya hanya bisa menahan dadanya yang sedang dag dig dug jeder!. Ia binggung harus mengucapkan apa nantinya. Abip hanya bisa mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Dari mana kalian?! Oh enak ya Travelingnya? Jalan jalan mulu! Orang tua gak di kabarin?!"omel sang ayah lalu berjalan mendekati mereka

"Eh buseh? Traveling? Orang nayya koma di bilang traveling?"bantin abip cengo

"Nih pasti ulah abang mangkanya kek gini"

Nayya menyuruh abip bangun dan berjalan mendekati mereka bertiga. Saat nayya dan abip ingin memeluk bundanya, tiba-tiba telinga mereka di jewer oleh sang bunda.

Gemas bundanya saat melihat kedua anak kembarnya pergi tak bilang-bilang dengannya.

"Awww bund ampun bund ampun"ucap abip yang kesakitan

"Bunda ish lepasin dulu ish. Nayya bakalan jelasin"ucapnya terbata-bata saat merasakan sakit di telinganya

Bundanya akhirnya melepaskan jewerannya lalu memeluk erat kedua anaknya di ikuti sang ayah dan juga sang abang tercintah nya.

"Gak kangen apa ama bunda? ama ayah? Abang? Hah?! Hari ini baru pulang?. Kemaren pulang bukanha langsung kesini. Malah nginep dimana?"omel bundanya

Nayya hanya menyengir saja lalu melepaskan pelukanya, "Ke ruang keluarga dulu gih nanti nayya jelasin"ucapnya membuat ayahnya dan bundanya menganguk

"Ayok bun, yah"ajak luthfi membuat keduanya mengikuti luthfi ke ruang keluarga.

"Rel kamu tunggu sini dulu ya aku mau jelasin ke bunda ama ayah aku dulu"ucap nayya lembut

"Iya sayang aku tunggu sini"

"Kalo butuh apa-apa minta ama bibi di dapur"ucap abip membuat farel menganguk

"Sans"

*******

Telah Usai!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang