Suara pertengkaran menghiasi suasana pagi di hari minggu. Ia mencoba untuk tidak mendengarkan semua ucapan yang saling terlontarkan oleh keduanya.
"Kalau emang mau kamu seperti itu, saya bisa ceraikan kamu."
"Ya udah, urus saja secepatnya. Saya juga udah nggak bisa hidup seperti ini."
"Karena saya yang bekerja. Hak asuh saya ambil."
"Nggak bisa dong, saya yang besarin mereka. Kamu enak-enakan ngambil mereka dari saya."
"Lihat saja nanti di persidangan."
"Saya nggak akan ngebiarin kamu bawa anak-anak."
"Kalau kamu nggak mau keduanya ikut saya. Salah satu diantara Hyunjae atau Haknyeon harus ikut saya." Ucap seorang pria dewasa terdengar lebih tegas lalu setelah itu terdengar pintu yang tertutup dengan keras.
Perempuan dewasa yang menjabat sebagai seorang ibu di rumah tersebut hanya dapat menangis dalam diam. Bagaimana dia bisa memilih salah satunya? Keduanya sama-sama buah hatinya. Untuk melanjutkan pernikahan mereka pun, ia sudah tidak mampu.
Setelah mendengar suara pintu yang di tutup keras, Haknyeon menggigit bibirnya. Dia berusaha menahan diri untuk tidak menangis, tangannya meraih ponsel miliknya yang ada di meja belajar.
Bbang🐼
Bbang, lo di rumah?
Gue takut.
Ternyata pas sekali, kebetulan Younghoon sedang online.Bbang🐼
Iya di rumah,
Lo kenapa?
Mau gue temenin?Papa sama mama berantem.
Lagi?
Papa lo pulang ya?Iya.
Gue ke rumah lo ya.Ya, gue di teras.
Liat aja dari balkon.Haknyeon langsung turun terus keluar rumah buat nyamperin Younghoon. Baru keluar pagar, dia udah lihat Younghoon yang lagi tik-tokan nggak jelas.
"Lagi ngapain?"
"Mikirin kamu sayang.." ucap Younghoon senyum sok manis, yang di gombalin tidak merespon apapun karena moodnya sedang down.
Merasa tidak dijawab, Younghoon menarik tangan Haknyeon pelan untuk mendekat ke arahnya.
"Kenapa lagi?"
"Gue nggak tahu kenapa mereka sering banget berantem. Setiap kali papa gue pulang dari hongkong pasti berantem sama mama."
Younghoon yang notabenya keluarga dia adem-adem aja jadi ngerasa iba ke Haknyeon, padahal dulu orangtua Haknyeon nggak pernah ribut sampai seperti ini. semua berawal semenjak papanya Haknyeon ditugaskan di Hongkong dan membuatnya jarang pulang ke rumah.
"Gue nggak mau mereka pisah. Entah siapapun yang mulai main api." Haknyeon menahan isakannya.
Younghoon nggak tega lihat Haknyeon kayak gini, akhirnya dia menarik si mungil kedalam dekapannya. Telapaknya mengusap lembut punggung Haknyeon, mencoba menenangkannya.
"Bbang, gimana kalau gue pergi?"
"Maksud lo?"
"Gimana kalau nanti akhirnya gue di ajak pergi sama papa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy | Sunhak 🌼
Fanfiction"Kamu adalah matahari yang cerah. kamu harus bahagia pada akhirnya." -JuHaknyeon "Jangan pergi. Jangan pergi, Bunga aster abadiku." -KimSunwoo