1. BK

10 3 0
                                    

3 Tahun kemudian

Mata tajamnya terus memfokuskan diri pada target bidikan 30 menit sudah ia berlatih.Keringat mulai menetes membasahi wajah mulusnya.

Tak bercela bak dewi Aphrodite.
Tak Akan ada yang menyangka jika dia seorang siswa high school.

Duarrr....

Puhh....

Dia tersenyum miring peluruhnya mengenai sasaran.

"Hay honey.Ku rasa kita perlu istirahat."

Pria yang sudah berusia 40 tahun itu melepas erphone yang cewek itu pakai.

"C'mon Dad.Iam not hungry." Rajuknya.

"No Gita.Kita harus break dulu.Liat momy mu sudah hampir membunuh ku dengan tatapanya."

Cewek itu mengoyangkan ibu jarinya kekiri dan kekana."No dad.Call me Sagi don't Gita."

"Why? I like call you Gita".

Cewek itu cemberut.Dady mamang tak bisa ia ajak kompromi menyebalkan.

"Oke.Kita pergi?"

Sagi mengaguk.Pria itu merangkul putri semata wayangnya keluar dari area penembak untuk segera menghampiri istrinya.

Sagi keluar malas dari dalam mobil.

"Denger ya Gita mom gak mau tau. Kamu harus bersikap baik.Awas kalo guru BK kamu ngirim surat SP kamu ke rumah,Mom potong uang jajan kamu selama satu tahun."

"What! Mom Are you kidding?."

"Iam serius."

Sagi mencebik dia mencium punggung tangan dan pipi momy sebelum bergegas masuk kedalam SMA SATRIA.

Harus di akui SMA ini lebih ketat dari sekolahnya dulu di florida.

Sudah hampir satu tahun ia disini.Bukanya gampang beradaptasi.

Saat masuk dengan gaya urakanya seorang bad studi menawarinya untuk bergabung dalam clubnya.

Alih-Alih menolak dia malah menerima dan jadilah sekarang.Dalam satu bulan 10 surat Sp singgah kerumahnya.

"Sagi!."

Sagi Menoleh menatap tiga orang cewek yang betdiri di bawah pohon palam melambai padanya.

Mereka bertiga adalah sahabat Segi.Bisa di bilang mereka cukup berbeda dari teman sekelasnya.

"Ngapain kalian semua disini? Cari sembako."

Rain melayangkan jitakan mautnya ke arah Sagi."Sialam lu nyet kagak ada terima kasihnya baget jadi orang,udah di tungguin juga."

Sagi nyegir kuda."sory Rain.Just kidding."

"Kidding udel mu." Maki Ametta

"Masuk yuk.Bentar lagi Bu Endang masuk kelas." Si bijak lily mulai panik.

Tanpan banyak bicara lagi mereka memutuskan untuk masuk.

Suasana kelas begitu tegang.Bu Endang selaku guru Biologi sedang mengabsen nama murid yang masuk dalam Blacklist.

"Satrio, Ari, Udin, Rio, Hendri. Siapa lagi yang belum kumpulin tugas?!"

Tak!

Sagi menoleh kesamping menatap horor orang yang melempar tutup pulpen kearahnya.

"Gimana nih?" Ametta mulai resah.

"Lily." Sagi menyebutkan nama Lily tanpa suara dan di sambut silangan tangan oleh Ametta.

SAGITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang