12. kenapa?

0 1 0
                                    

Sagi menghembuskan nafas lega.

"Mau kemana?" Leo mencegah Sagi saat cewek itu hendak melangkah pergi.

"Pulang lah,Masa mau ngamen."

"Lu belum jawab pertanyaan gue."

"Pertanyaan yang mana?"

"Lu kenal Aldi?"

Anjaani menarik nafas dan mengeluarkannya."Dia senior gue di sekolah."

"Apa?"

"Lu budeg,gue bilang dia senior gue di sekolah." Teriaknya kesal

"Gue gak budeg tolol.Gimana bisa lu kenal dia?"

"Dia...Bukan urusan lu."

Leo kembali menarik lengan Sagi

"Apa lagi sih?"

"Gue mau tau."

"Denger Leo gue rasa kita gak sedeket itu untuk saling terbuka.Udah malam gue mau balik." Sagi melepaskan tangan Leo dari lenganya.

Leo kembali mencegah Sagi."Gue anter lu pulang."

"Gak usah gue bisa balik sendirin."

Sagi berlalu pergi dengan cepat,harinya sangat butuk pagi tadi dia harus berurusan dengan Aldi dan malamnya dia bertemu Leo sebenaranya ada apa dengan kedua cowok itu.

Leo mengepalkan tanganya,Kenapa dia sangat marah saat melihat Sagi dengan Aldi? Itu bukan urusanya.Mau Sagi itu ini terserah dia tak mau ikut campur.

"Sial." Leo mengayunkan kaki menendang angin dengan kesal.

****
Pagi ini aurah Leo terlihar hitam.
Cowok itu hanya memasang wajah datar dan menjaga jarak,kejadian semalam membuat otaknya bersepekulasi dengan keras dan membuat ia begadang.

"Leo kenapa tuh?"

"Gak tau kemarin dia gak pulang."

"Nginep di cafe?"

"Iya."

Sasa dan bang Agil terlihat intes menatap Leo,cowok itu menatap brwonis yang masih polos tanpa toping.

"Gue tau."

"Apaan Bang?"

"Keknya gara-gara cewek kemaren deh."

"Kemarin?"

"Iya.Lu inget kemaren malam pas dia pulang Leo ngejar dia,mungkin di luar mereka berantem." Agil mulai menerka nerka bibirnya terasa gatal untuk bergosip.

Plak

Sasa mengeplak bahu Agil."Bang Agil kok jadi kaya emak-emak."

"Ya gue kan penasaran.Selama ini gue cuman liat Leo main main sama cewek.
Kalo gak Roommate paingan ONS."

"Ha?" Sasa merespon bingung Roommate? ONS?

"Udah lah lu mana tau gituan." Agil berjalan pergi untuk membersihkan meja meningalkan Sasa dengan sejuta kebingungan terhaqiqinya.

Kring....Kring....kring....

"Sagita!"

"Eummm."

Queen berkaca pingang,lagi-lagi Sagi membiarkan alaramnya berbunyi.
Queen mematikan alaram dan dengan kekuatan super ibunya dia menarik telinga Sagi hingga putrinya itu meringis.

"Hwaaaa momy sakit."

"Berapa kali momy bilang,kalo alaram kamu bunyi ya bangun jangan malam tidur kaya kebo."

SAGITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang