18. Evryting its okey

1 0 0
                                    

Fleshback

Hari setelah pemakaman mama Hendri

"Sagi."

"Eh iya om, ada apa?"

"Bisa om bicara sama kamu sebentar, empat mata."

Sagi meneguk ludahnya gugup, duh Om Fadil mau ngomong apa ya, Sagi mengikuti Fadil ke taman rumah, disana begitu banyak bunga yang mekar tapi sayang pemilik sekaligus perawat bunga itu tak bisa melihat hasil cerih payahnya merawat meraka.

"Tante Vanes sangat suka bunga, khususnya Dendelion."

"Iya, Tante juga pinter banget ngerawat mereka."

"Kamu tau sagi, saat Hendri mendengar kabar ini dia tampak seperti orang hilang arah."

"Hendri kan sayang banget sama Tante vanesa om." Sagi mencair kan sedikit suasana agar tidak terlalu tegang.

"Tapi saat kamu dateng anak itu mencurahkan semua keluh kesahnya, ketika bersama saya dia hanya diam dan terlihat tegar."

"Maksud Om?"

"Saya memang bukan Ayah yang baik, selama ini saya terlalu sibuk kerja untuk dia dan tak pernah punya waktu lama untuk tau bagaimana perkembangan sifatnya."

Sagi diam dia bingung harus merespon apa, Dady nya memang pengila kerja tapi dia masih meluangkan wakyunya untuk dia dan Queen.

"Selama saya pergi Hendri hanya dekat dengan ibunya dan sekarang ibunya sudah tiada."

"Om khawatir saat om pergi kerja Hendri sendiri?"

"Saya memang keras tapi saya masih punya hati. Tolong saya."

"Om mau minta tolong apa?" Sagi bertanya hati-hati.

"Saya titip Hendri sama kamu, saya perhatiin Hendri selalu merasa nyaman saat berada di dekat kamu, jangan biarin Hendri sendiri."

"Memangnya Om mau kemana?"

"Saya harus pergi selama 1 tahun untuk proyek baru di Roma."

"Om mau ninggalin Hendri di saat kaya gini." ada sedikit rasa marah di nada suara Sagi.

"Ngak, saya pergi 2 minggu lagi."

"Terus Hendri tau?"

"Saya belum bicara sama dia, setela acara 7 hari saya akan kasih tau."

"Kenapa om pikir saya begitu penting buat Hendri?"

"Angap saja insting seorang ayah."

"Saya akan coba semampu saya Om."

Flashback off

"Sagi temen kamu udah nunggu itu." triak Queen saat putrinya itu masih santai meminum susu.

"Iya mom bentar."

"Bi ini bekel buat aku?"

"Iya non."

"Kalo gitu berangkat dulu mom dady, Assalamualaikum." setelah menyali Queen dan Roger Sagi bergegas menemui orang yang menunggu nya.

"Pagi pacar."

"Hwek, jijik gue Hen."

"Mulai sekarang lu harus terbiasa." Hendri mengacak ramput Sagi gemas

"Gak usah bikin bad mood deh."

"Iya maaf, nih helemnya."

Sagi memakai helem yang Hendri berikan, dia menumpuhkan kedua tanganya pada bahu lebar Hendri.

SAGITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang