16. Bad friend

2 2 0
                                    

Sagi dengan penampilan berantakanya berlari masuk kerumah sakit menghampiri resepsionis.

"Maaf sus, pasien atas nama kaliana."

Perawat itu menatap sagi tanpa kedip, meskipun penampilanya agak berantakan tapi tak menyulutkan kecantikan yang dimilikinya.

"Sus!"

"Ehh iya, sebentar." Perawat itu mulai mencari ruangan pasien yang tadi Sagi sebutkan.

"Ruangan mana sus?" tanyanya tak sabar

"Lantai dua ruang cempaka 3."

"Makasih." singkat dan banyak bertele tele, Sagi berlari menuju life detak jantungnya tak karuan perasaan hancur.

Ting!

Sagi berlari keluar dari life dan mencari Ruangan di mana Ibu Hendri di rawat.

"Hendri." Sagi berhenti saat melihat cowok itu berdiri linglung dengan kaos abu abunya yang tampak kusut, penampilan cowok itu juga tampak memperihatin kan.

"Lu dateng." Hendri menatap Sagi dengan nanar.

Perlahan Sagi mendekat ke arah Hendri hatinya hancur, Dia melupakan sahabat yang memerlukan dirinya.

"Gue ada disini."

"Dia pergi." jelasnya

"Lu punya gue."

"Dia pergi." ulangnya lagi

Sagi tak kuat dia merengkuh tubuh tegap itu, memeluk erat mengusap kepalanya menyalurakan kekuatan.

"Ada gue."

"Nyokap gue pergi." tangis Hendri pecah cowok itu membenamkan wajahnya pada bahu mungil Sagi, memeluk pingang ramping cewek itu menagis mengadu melepaskan semua beban yang ia tangung sejak kemarin.

"Lu udah tenang?"

Sagi mengobati luka di buku jari tangan Hendri, cowok itu kalap dan memukul tembok.

"Lumayan."

"Temen-temen bentar lagi dateng."

"Bibir lu."

"Memar ya, gue gak papa cuman luka kecil."

"Maaf."

"Udah lah ini bukan salah lu, lu belum makan kan? Gue kekantin dulu beliin lu makanan."

"Jangan pergi." Hendri menahan pergelangan tangan Sagi

"Gue gak akan pergi percaya deh, gue cuman ke kantin beliin lu makanan dodol gak usah alay."

Hendri tersenyum tipis melepaskan tangan Sagi membiarkan cewek itu pergi ke kantin.

"Bu roti sama aqua botol dinginya dua ya."

"Ini neng."

"Uangnya pas ya Bu?"

"Iya neng makasih."

Sagi tersenyum ramah lalu kembali, saat di life kejadian tak terduga itu kembaki muncul, Lily menamparnya hanya karna bajingan itu.

Flashback

"Hey beb."

Sagi menoleh ke arah Aldi yang mencengkal pergelangan tangannya.

"Lepas!"

"C'mon, gue kangen sama lu." Aldi menyelipkan anak rambut Sagi ke telinga cewek itu.

"Please Al jangan sekarang gue buru-buru." geram Sagi

SAGITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang