13. Salfok

1 1 0
                                    

Sagi duduk dengan tak nyaman di samping Aldi seakan semua ini sudah di rencanakan cowok sialan itu.

"Widihhh warna baru lagi nih Sa." Ametta yang duduk berhadapan dengan Sagi menyentuh Rambut baru itu.

"Gue stres jadi warnain Rambut." Sagi melirik Aldi dan di sambut kekehan geli cowok itu. Sindiran yang bagus.

"Hobi lu boleh juga kalo lagi stres." ucap Aldi

"Dia emang gitu kak, kalo gak ya dateng ke area uji tembak." jelas Lily

"Wow keren juga."

Sagi tersenyum paksa ke arah Aldi.

"Oh ya sory ya Sa kita gak sempet kasih tau lu kalo Kak Aldi yang ajak kita jalan." jelas Lily

Sagi mengangguk. "Iya gak papa santai aja."

"Kalo gitu pilih yang kalian mau,biar nanti gue yang bayar. Karna hari ini gue mau ngerayaiin hari jadian gue sama cewek yang gue suka." Aldi menatap Lily mengengam erat tangan Cewek yang tersipu itu.

"Wihhh bagus donk hari ini kita makan geratis." heboh Rain langsung memilih menu makanan.

"Sagi lu mau makan apa?" tanya Ametta yang hanya melihat Sagi duduk dengan kaku.

"Ha? Gue samain aja sama kalian." Sagi berusaha menjawab dengan netral.

Jantungnya masih berdegup kenjang dengan nyeri yang menusuk di uluh hatinya.

"Oke." ujar Ametta

Sagi menoleh ke arah Aldi yang tengah asyik dengan Lily, dia menunduk ke bawah melihat tanganya yang di gengam begitu erat oleh Aldi.

Apa maksud cowok sinting ini. Astaga akan kah persahabatan yang ia jaga berakhir disini.

Sagi berusaha melepaskan gengaman tangan Aldi.

"Sa lu kenapa?"

Sagi tersentak saat Ametta menatapnya."Gue gak papa kok."

Sagi tersenyum senatural mungkin meski dia masih berusaha melepaskan tangan Aldi.

"Lu gak suka acara ini?" tanya Aldi berbalik menatap Sagi tanpa dosa.

Sagi melotot melihat Aldi yang nampak santai dengan kelakuan berengseknya.

"Gak kok.Ya gak enak aja sama kakak yang habisin uang cuman buat kita."

"Kenapa enggak,gue bakal lakuin apa pun untuk cewek yang gue suka dan sepesial buat gue." Aldi menoleh kearah Lily tapi tangan meremas lembut tangan Sagi seakan mengisyaratkan bahwa acara ini untuk nya buka Lily.

"Kalo gitu semoga kalian langeng ya." ucap Ametta

"Liat makananya udah dateng." Sagi meloloskan tangan nya dengan cepat.

Dia bernafas lega saat Aldi mau melepaskanya.

Acara makan yang begitu lancar unyuk mereka berempat malah dirasa terbalik oleh Sagi,dia berusaha terlihat normal padahal setiap detiknya dia bergetar dan khawatir.

"Guys gue ke toilet bentar ya." Sagi meraih tasnya dan buru buru pergi suasana makan begitu mencekam.

Sagi membasuh wajahnya,dia menatap pantulan dirinya di cermin wastafel.

Tolong kirim sesorang untuk menyelamatkan nya dari suasana mengerika di sana.

"Pokoknya gue harus pergi dari sini." Sagi berjalan keluar dari toilet,dia melangkah dengan pelan agar tiba lebih lama di lantai dua.

Mata Sagi melihat tak asing pada wanita dengan hijab biru langit yang terlihat kesusahan membawa begitu banyak kantung belanjaan,tanpa kata dia berjalan mendekat ke arah wanita itu.

SAGITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang