bagian 2

521 53 1
                                    


Permainan di mulai. Win mempersilahkan Bright memulainya duluan, Bola yang sudah tersusun rapih pun berlarian berpencar kesana kemari, tapi sayangnya tidak satupun bola yang masuk ke lubang lubang itu. Bright menatap Win yang tersenyum.

" Apa??!"
" Tidak,, sekarang giliranku"

Win memulai permainannya, membidik bola putih itu, dan Win memasukan beberapa bola. Win menatap Bright sombong, raut wajah Bright yg bingung gak percaya kalo Win bisa bermain bliyar. Secara Win adalah kutu buku di kampus, dan dia juga gak banyak bergaul dan lebih sering terlihat sendiri.

" Bright giliran mu"
" Dah lah bolanya tingal dikit, poin jg dah pasti banyakan kamu"
" Nyerah nich ceritanya??"
" Ok lah, kamu mau jadi teman ku kan?"
" Lebih juga boleh.." ucap Win pelan hampir tak terdengar.
" Hahhh ,, apa?
" Iyah aku mau banget jadi teman mu. Aku menang dan kamu harus mau jadi teman ku"
" Iyah bawel"
" Iyah..iyah.. kamu teman aku kan?"
" Emmzz"
" Traktir aku makan"
" Ko makan? Ke kampus lah!!"
" Telat udah tanggung bolos aja, aku laper."
" Emmmm,, ya udah yuk makan."

Mereka pun makan bersama di sebuah resto, Win yang begitu bawel tiba tiba berhenti berbicara seperti merasakan sesuatu. Dia ijin ke toilet.

" Bai aku ke toilet dulu yah"
" Hemmm, iyah sana"

Bright tak terlalu memerhatikan Win, dia tetep fokus pada makanannya. Sampai habis makanannya dia baru sadar bahwa Win tak kembali ke mejanya.

" Kemana dia? Ke toilet lama banget,?"

Dia mencarinya ke toilet tapi tak menemuinya. Dan Bright memutuskan meninggalkan resto dan bayar ke kasir. Tapi semua sudah di bayar Win.

" Dia sudah membayarnya tapi kenapa dia meninggalkan ku? Aneh..."

***

Pagi ini Bright masuk kampus, dia penasaran dengan Win dan ingin bertannya padanya soal kemarin. Tapi Win malah tak terlihat di kelas, Bright mengiranya tak berangkat kampus. Tapi Win ada di Klinik kampus dia tertidur di sana.

Bright menemui Win.

" Dihh.. dia malah enak enakan tidur disini."

Win masih terpejam, wajahnya sedikit memerah dengan bibir visualnya yang terbuka sedikit dan memperlihatkan gigi kelincinya. Bright terpesona oleh pemandangan yang indah di hadapannya.

" Kau begitu manis saat diam seperti ini. Kelinci manis"

Bright mengusap rambut Win. Dan win mulai membuka matanya.

" Apa yang kau lakukan disini"
" Mmm,, gak ko cuma liat kamu gak afa di kelas tadi, kata Eart kamu di klinik. dan aku kesini"
" Cieee... Perhatian.." tangannya mrnunjuk hidung macung Bright.
" Dihh.. apaan sih.. kamu enak enakan tidur disini, sedangkan aku harus masuk kelas"
" Iyah tapi kamu juga tidur kan di kelas"
" Dihhh... Ko tau.."

Mata Win melihat ke arah lain. Dan bright pun duduk di samping Win.

" Kamu kenapa sih?"
" Gak kenapa napa, cuma ngantuk dan tidur disini. Trus kenapa kemarin aku di tinggal"
" Emmmzz, itu... Aku di telfon mamah disuruh cepet pulang."
" Oh..."

Bright memegang jidat Win.

" Kamu gak demam kan?"
" Enggak Bai, normal ko"
" Apaan kamu panggil aku Bai, sok akrab.."
" Kan panggilan kesayangan. Ya udah kalo gak boleh aku gak akan pamggil kamu lagi dengan nama itu."
" Eh.. bukan gitu tapi.. iyaj dech boleh itu terdengar baik."

Tiba tiba Eart memasuki ruangan.

" Eh.. kalian di panggil Dekan"
" Hahhh,,, kenapa??" Bright nannya
" Gak tau, udah cepet sana"
" Iyah.." jawab BW bareng.

Mereka di sidang oleh dekan. Ada yang memberitahu dekan dengan photo photo Win dan Bright bolos kemaren dan malah maen bliyar bareng.

" Bisa jelaskan ini?" Dekan memberikan photo itu
" Tapi pak .." bela Bright
" Kamu udah nilai IPK jelek banget, bolos terus. Apa lagi coba? Hukuman apa yang harus bapak berikan?"
" Di keluarin kek" jawab Bright senga
" Ikhh.. yah gak gitu juga Bai"
" Tidak semudah itu kamu keluar, kamu akan bapak didik dengan benar,kamu harus mengecet seluruh lapangan basket."
" Hahhh .. yang bener aja pak? Apa hubungannya dengan IPK,"
" Oh iyah, kamu juga harus belajar tambahan di bimbing Win?"
" Ihhh.. ko gitu?"
" Dia sangat pintar apa kau tak tau, dia akan membimbing mu belajar"
" Hhee.." Win tersenyum sambil mengangkat kedua halisnya.
" Terus dia gak di hukum"
" Oh iyah.. hukuman mu mengawasi Bright mengecet lapangan sampai selesai"
"Hahh!!"
"Kenapa? Mau di tambah hukumannya?"
" Tidak pak.."
" Udah iyah aja kan beres" bisik win.
" Enak di elu gak enak di gua"
" Haha"

***

Sepulang kelas, Bright dan Win ke lapangan basket, Win membawa cat dan kuas dan memberikannya ke Bright, sedangkan dia duduk manis mengawasi sambil baca buku.

Bright menatap Win sinis, tapi di balas senyum manis Win.

" Apa apaan in?!! Kenapa aku harus melakukan ini?"

Bright menjatuhkan kuasnya dan pergi meninggaljan Win.

"Ehh.. Bai... Ko pergi??!"

Tbc.,

,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Time with WinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang