Berpengaan tangan menikmati indahnya sore di taman danau, mereka berdua bersantai mendengarkan lagu bersama.Bright menemukan dunia barunya yang indah dan berwarna, di banding dengan dunianya yang suram karna masalah kluarganya. Win segalanya buatnya sekarang, dia yang bisa mengubah Bright yg keras kepala menjandi lebih baik.
Keesokan harinya Bright menunggu Win di parkiran, tapi tak terlihat mobil Win. Teryata dia di antar supirnya dan turun di depan universitas.
" Win.." panggil Bright
" Iyah.." Win menghampiri
" Kenapa tidak bawa mobil?"
" Kan biar pulangnya ada alasan minta di antar,,"
" Emmmzz, dengan senang hati my prince.."
" Hemmmzz" senyum lebar menghiasi wajah Win...Tak lama datang seorang pria.
" Hai Win.. kamu udah masuk lagi?"
Tanyanya sambil mengusap rambut Win.
" Udah phi, phi juga udah pulang dari Jerman? Mana oleh oleh ku?"
" Kemaren lusa aku pulang, nanti aku maen ke rumah mau ngasih oleh oleh buat mamah"
" Buat aku mana?"
" Iyah nanti sekalian"
" Asikk"Itu adalah phi Mild, Mereka asik mengobrol tapi Bright hanya menatap sinis dalam diamnya. Win melihat Bright yang sudah berubah raut wajah begitu kesal, dan mengajaknya masuk ke kelas.
" Phi aku ada kelas pagi, aku duluan yah."
" Iyah"Win menarik tangan Bright mengajaknya masuk kelas, setibanya di kelas dan duduk berdua di tempat biasa.
" Bai apa kamu sudah mengerjakan tugas dari pak..." Ucapannya berhenti saat dia melihat wajah Bright yang hanya cemberut dan diam.
" Bai apa kamu mendengarkan ku? Kamu kenapa?" Tanya Win.
" ..." DiamTak lama Bright pun langsung pergi meninggalkan kelas yang belum sempat di mulai.
" Bai... Mau kemana?? Bai... Tunggu"
Tanya Win sambil mengikuti langkahBright.Tapi Bright melangkah dengan cepat membuat Win tertinggal jauh..
" Bai.. tunggu"
Bright masuk kesebuah aula yang kosong, dan Win mengikuti nya dan berhasil memegang tangannya.
" Bai... "
" Apa!" Jawabnya ketus
" Kamu kenapa?"
" Aku juga gak tau aku kenapa tapi aku ingin marah"
" Marah kepada ku yah?"Bright menatap Win seakan ingin memangsanya. Dia mendorong Win ke tembok dan meletakan tangannya di tembok tepat di samping kepala Win.
" Bai..."
" Apa??"
" Kau cemburu?"
" Aku tau aku orang baru dalam hidup mu, dan aku tak mengenal mu sejauh mereka yang dekat dengan mu. Tapi kau hanya milikku sekarang, aku tak tahan saat kau bersama yang lain"
" Maaf kan aku, "
" Aku tak marah pada mu, aku kesal pada diriku sendiri. Kenapa aku baru sadar dengan perasaan ku sekarang."
" Emmmz"
" Aku ingin kau menjadi milikku seutuhnya"Bright menciumi leher Win dengan kasarnya, Win berusaha menolak tapi tak bisa.
" Bai.. tunggu"
Bright menyudahi cumbuannya dan menatap Win.
" Maaf aku tak bisa mengontrol emosi ku, aku hanya ingin menandai mu"
Bright memejamkan matanya dan menarik nafas panjang, dia pun melangkah mundur dan berpaling. Win dengan sigapnya menarik tangan Bright dan memeluknya.
" Aku pun ingin kau menjadi milikku seutuhnya dan memiliki tanda ku di dirimu"
" Win.."
" Tapi tidak di sini"Bright tersenyum dan langsung menarik tangan Win, membawanya pulang ke rumahnya.
" Bai kenapa kita pulang ke rumah mu?"
" Aku akan mengeksekusi mu"
" Ikhhh...." Kena pukul deh kaki BrightBright dan Win tiba di rumah Bright, dan mengajak Win masuk ke kamarnya. Mereka duduk d sopa kamar.
" Bai ibu mu kemana?"
" Dia masih di kantor"
" Emmmzz, kau hanya tinggal bersama ibu mu?"
" Iya, ayah ku pergi dan mungkin sudah memiliki istri lagi,"
" Maaf kan aku Bai"
" Tak apa, itu kenyataanya."Win melingkarkan tangannya di pinggang Bright.
" Jangan sedih lagi yah"
" Emmmz, boleh aku meneruskan yang tadi?"
" Kenapa bertanya? Bukan nya kau mengajakku ke kamar mu untuk itu?"
" Hemmmzz, nakalnya kamu bunny"Dan ....
TBC,,
Ehem.. ehemnya besok yah..hihi