Siang ini Win dan Bright makan siang bersama di resto tak terlalu jauh dengan kantor, mereka biasa makan ber2 seperti biasa dan tidak ada yg curiga juga. Karna mereka bersikap biasa saja.Percakapan saat makan siang..
" Win.."
"Iyah, kenapa?"
" Apa kau tidak bosan seperti ini terus?"
" Apa kau bosan dengan ku? "
" Bukan seperti itu maksud ku, "
" Lalu?"
" Aku ingin memiliki mu seutuhnya Win, apa kamu tau betapa aku cemburu saat kau bersama Mild, aku gak bisa bersembunyi terus seperti ini. "
" Aku pun lelah seperti ini Bai, aku ingin bersamamu "
Bright memegang tangan Win.
" Tapi aku tak sekaya Mild, dan hidup mu tidak akan semewah ini"
" Aku tak butuh semua ini, asal bersama mu aku bahagia, apa aku harus lari bersama mu?"
" Tidak jangan seperti itu, aku tak mau seperti itu, aku akan bicara dengan Mild"
Tiba-tiba...
" Tidak usah repot-repot, aku sudah tau semua, dan aku sudah mengurus surat perceraian ku dan Win" ucap seseorang dari belakang tempat duduk Win.
"Phi,,?"
" Emmzz , aku melepas mu Win "
" Makasih phi "
Tersenyum mencurigakan, itu yang dilihat bright di wajah mild, bright masih belum percaya sepenuhnya. Bahwa Mild semudah itu melepas win.
***
Malam harinya Mild kembali mabuk, tapi bukan di bar yang kemarin, disebuah bar mewah tempat para bos bos besar. Tapi tetep saja dia menelpon Phukong dan memberi tahu di mana keberadaan nya sekarang, Phukong langsung menuju bar itu dan menemui Mild.
" Phi Mild, kenapa mabuk lagi?"
" Apa perlu alasan untuk aku mabuk?"
" Lalu kenapa kamu menelpon ku, bukan istri mu?"
" Aku tak punya istri lagi, aku telah menceraikan nya"
" Ohhh, karna itu kamu mabuk lagi?"
" Kenapa apa tak boleh?"
" Boleh lah, itu kan uang kamu. Tapi kenapa selalu meneleponku?"
" Karna cuma kamu yang aku percaya, selain istriku, apa aku pun salah telah percaya pada mu?"
" Kenapa kau percaya pada ku?"
" Karna kau orang baik..."
Brugg...
Mild terjatuh di pelukan Phukong, tapi kali ini penjaga bar membawa mereka ke sebuah kamar VIP yang telah di pesan Mild sebelumnya.
Setelah pelayan keluar..
" Ternyata kau telah mempersiapkan semua" ujar Phukong
Mild berkata dalam tidurnya,
" Bila aku tak bisa memiliki Win, berarti tidak ada yang bisa memiliki nya"Phukong heran dengan kata-kata itu, apa Mild merencanakan sesuatu?.
Setelah membuka jas dan sepatu mild, lalu menyelimuti nya Phukong mermaksud untuk pergi tapi Mild menghalanginya dengan menarik tangannya. Phukong terjatuh tepat di atas dada Mild.
" Phukong, apa kau tidak menyukaiku?"
"Emmmz,"
" Tetap lah bersama ku, jangan tinggalkan aku."