bagian 6

336 45 0
                                    

Dengan manis Win  menggodanya,  membuat sang kekasih itu tak bisa lagi menahan hasrat nya. Bright yang hanya tersenyum melihat tingkah sang bunny.

" Win aku tak bisa menahannya lagi"
" Menahan apa?"
" jangan menggoda ku sayang"

Dengan lahapnya Bright mencium bibir merah itu, Win pun hanya terpejam dan mengikuti permainan lumatan Bright, lidahnya mencoba menerobos masuk.

Tangan Win mulai membuka kemeja Bright perlahan, ciuman itu berakhir dengan hidung yang masih saling menempel. Win mengelus lembut dada bidang itu, menaikan birahi sang kekasih.

" Win.. apa kau menginginkannya?"
" Emmmz, aku belum pernah melakukanny, tapi jika itu kamu aku menginginkannya"
" Makasih bunny"
" Makasih untuk apa? Aku belum melakukan apa apa"
"Jangan menggodaku bunny"

Bright menarik tangan Win, membawanya ke tempat tidurnya membuka kemeja dan celana hitam Win, Bright menciumi seluruh tubuh Win dan berhenti pada pusatnya. Benda itu sudah sesak di dalan bokser yang di pakai Win, Bright melirik ke arah Win yang terbaring pasrah terpejam.

Bright mengeluarkan belalai itu, mengocoknya dan mengulumnya perlahan, Win merasakan nikmat yang belum pernah dia rasakan. Bright mempercepat ritmenya dan membuat Win mendesah.

" Akkhhh,,, Bai aku amau pipis"
" Keluarkan bunny"

Bright mencium bibir Win dan terus mengocok belalai itu.

" Ehhmmmmm"

Desah Win di sela sela ciumannya, cairan itu keluar begitu dahsyatnya. Bright menggunakannya untuk pelumas di hole sempit Win. Bright tetap mencium Win dan mulai memasukan jari telunjuknya kedalam hole hangat itu.

Tubuh Win meronta, tapi di tahan oleh Bright, jarinya mulai bergerak maju mundur membuat tubuh Win semakin tegang. Bright menciumi leher Win dan mulai memasukan jari yang lain. Membuat Win semakin tegang, tangannya meremas pundak Bright.

" Aww"
" Tahan Win, rileks"
" Emmmzz"

Win membiasakan diri nya dan menikmatinya, Bright mulai beraksi mengangkat kaki Win ke pundaknya, dan memasukan junior nya di hole hangat itu. Baru ujungnya masuk tapi Win sudah merasa sakit tapi Bright seakan tidak menghilangkan nya, dia tetap memaksa masuk hingga seluruh bagian junior nya terbenam sempurna.

" Win"
" Emmmmzz,"  matanya terpejam
" Sakit??"
" Bai, bergerak lah ini mulai gatal"

Bright mulai memainkan ritmenya, semakin lama semakin cepat membuat tubuh Win terhentak hentak, Win merasakan nikmat saat titik spotnya terbentur senjata tumpul itu. Membuat Win mendesah merdu, membuat semangat yang sedang memompa hole itu.

Semakin cepat gerakan nya Dan...

"Win aku keluar,,,"
" Akkhhhh,,"

Bright mengeluarkan seluruh amunisinnya, Cairan itu terasa hangat di hole Win. Bright terbaring di atas tubuh Win sejenak dan berguling di samping Win. Mereka mengatur nafas perlahan-lahan.

" Makasih bunny? Apa itu masih sakit?"
" Sama sama, jika sakit ini bisa membuat kau menjadi milikku seutuhnya aku rela Bai."
" Jangan kapok yah Win?"
" Ikhh..."
" Kan nanti mau lagi, abis kamu bikin nagih. Desahan mu masih terngiang di telingaku Win."
" ..." Terdiam hanya tersenyum.
" Tidur lah dulu, aku pun lelah  Win"
"Iyah.."

Win memeluk tubuh Brightdan terlelap dalam dekapan itu. Walau ini masih siang.

***

Sorepun tiba, Win bangun terlebih dahulu dia langsung memakai pakaian dan ingin beranjak pergi, tapi Bright terbangun.

" Mau kemana win?"
" Emmm, sudah bangun?, Aku harus pulang Bai, aku ada janji dengan Mamah,"
" Ke dokter lagi?"
" Kok kamu tau?"
" Sebenarnya siapa yang sakit Win"
" Emmmz, gak ko cuma kontrol aja, ya udah aku pulang yah"
" Biar ku antar"
" Gak usah aku bisa naik taxi ko"
" Win..." Matanya menatap Win
"Iyah, Iyah di antar"

Bright pun mengantar Win pulang. Sesampainya di sana.

" Makasih tumpangannya"
" Sama sama bunny,  kalau sudah pulang nanti kabarin aku yah?"
" Emang kenapa?"
" Ko nanya,  salah yah kalo aku mau tau keadaan mu,"
" Iya, nanti aku telpon jangan ngambek  lagi dong, ntar gantengnya ilang. Aku seneng ko ada yang perhatian sama aku"
" Emmmzz,"
" Ya udah aku turun yah, kamu hati hati pulangnya,"
" Iyah sayang".

Bright pun kembali pulang, dan Win pergi bersama mamahnya ke dokter.

Mungkin semua bertanya dan menebak siapa yang sebenarnya sakit, iya,, Win dia yang sakit, Dia menderita kelainan hati sejak lahir. Itu membuatnya harus selalu mengecek kesehatan nya. Saat lahir dokter mengklaim bahwa Win tidak bisa bertahan lama, tapi Tuhan berkehendak lain. Memberikan kekuatan pada Win untuk tetap hidup hingga sekarang.

Tak banyak yang tau tentang keadaan Win, hanya keluarga dan beberapa teman dekatnya yang tau, ini keinginan Win dia tidak mau dikasihani karena penyakitnya. Keluarga berusaha keras untuk kesembuhannya. Dia ingin hidup layaknya orang pada umumnya.

Win sempat putus asa dan menyerah dengan penyakit yang di deritanya, tapi tidak untuk sekarang. Bright membuatnya kuat dan memiliki tujuan hidup dan bertahan.

" Aku ingin hidup lebih lama bersama mu bai."

TBC,

TBC,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Time with WinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang