Pengumuman akan di adakanya even di kampus, menyelenggarakan pertunjukan musik dan seni lainnya.
Win sangat tertarik untuk even ini, dia berusaha mengajak Bright untuk ikut serta.
"Bai, ikut yuk"
"Gak akh males"
" Aku pengen ikut"
" Ya sudah ikut nanti aku jadi penonton paling depan"
" Gak mau, kamu juga ikut kita kolaborasi, aku maen piano kamu maen gitar sambil nyanyi"
" Ikhh gak mau"
" Ayo lah Bai"
" Nggak"Win menatap Bright lalu membuang mukanya sambil manyun, wajah nya begitu kesal dan kecewa.
" Ya udah kalo kamu gak mau kolaborasi sama aku, aku ajak phi Mild aja dia juga jago maen gitar"
" Ikhh...ko gitu?"
"Kan kamu gak mau"
" Aku gak setuju titik"
" Tau akh egois mulu, "Win pun pergi meninggalkan Bright,
" Win tunggu dong"
Tetap Win tak menghiraukannya.
" Iyah dech Iyah... Aku ikut"
Win berhenti,
" Beneran yah,"
" Iyah bunny, buat kamu apa yang nggak"
" Asik, aku daftar yah?"
" Emmmzz, jangan marah lagi yah"Win mengangguk.
***
Mereka pun mengikuti even itu, berlatih bersama menghabiskan waktu bersama lebih sering.Dan hari pertunjukan pun tiba, Win bermain piano dan Bright bermain gitar dan bernyanyi, pertunjukan berlangsung dengan lancar. Banyak yang menyukai mereka terutama Bright, dia yang terlihat keren membuat para wanita terpesona.
Dari sanalah Bright mendapat banyak fans fanatiknya, sampai membuat clup penggemar untuk nya. Win juga gak kalah keren sebenarnya, hanya karena dia sedikit diam dan banyak menghindar dari orang orang. Membuat tak banyak yang dekat dengannya.
Bright berubah, dia begitu sibuk dengan para penggemarnya. Bahkan dia bermain sosmed sekarang untuk para fansnya. Bright menjadi lebih ceria dan bangga pada dirinya, tidak seperti dulu. Win bahagia melihatnya lebih sering tersenyum sekarang, walau senyum itu bukan untuk dirinya.
Seperti pada pagi ini, walau pun mereka datang bersama tapi Bright langsung di serbu penggemarnya. Win tersisihkan, tapi dia berusaha mengerti.
" Bai aku ke perpustakaan dulu yah?"
" Iyah Win" ucapnya tapi matanya sibuk dengan fansnyaWin berjalan sendiri ke perpustakaan, seraya berkata.
" Aku harus apa? Bahagia atau kecewa? Egoiskah jika aku merasa kecewa?"
***
Sore hari mereka makan bersama di sebuah kafe, Bright dan Win duduk di sudut ruangan.
"Mau makan apa Bai ?"
" Seperti biasa saja" jawabnya yang sibuk dengan handphonenya
" Ok"Tak lama pelayan membawakan makanan yang di pesan, Win memakan makanannya tapi Bright belum menyentuh makanannya.
" Bai, makan dulu"
" Iyah sebentar"Win menghela nafas panjang, berusaha bersabar atas tingkah Bright, tapi tiba-tiba dia merasa pusing bahkan hidupnya mengeluarkan darah. Tapi Bright tidak menyadarinya. Win langsung menutup hidungnya dengan sapu tangannya.
" Bright aku ingin pulang"
" Iyah"Win heran.
" Hahh, cuma jawab Iyah. Maksudnya? Apa dia tidak ingin mengantar ku? Ya sudahlah aku pulang sendiri" ucapnya dalam hatiWin pergi meninggalkan Bright yang masih fokus pada handphone nya. Dia bejalan sendri mencari taxi yang lewat tapi masih belum ada, cuaca sore itu begitu dingin. Win begitu merasa pusing dan kedinginan.
Untunglah Mild ada saat itu, dia melewati jalan depan kafe dan melihat Win disana,
"Win, sedang apa?"
" Aku mencari taxi phi untuk pulang"
" Ya sudah masuk, aku antar"
" Emmmzz, baiklah."Win masuk ke dalam mobil.
"Win kenapa hidung mu?"
" Tak apa phi, mungkin hanya kecapean"
" Kamu harus jaga kesehatan mu Win"
" Iyah phi."Win tetidur saat perjalan pulang, bahkan sampai depan rumahnya dia masih tertidur. Mild mengambil foto Win yang tertidur itu.
" Kau sangat imut Win, kenapa kau ingin bersamanya? Dia tidak perduli pada mu"
Mild mengaplod foto Win d IG nya. Dan Bright pun melihat itu, dan saat itu dia baru sadar bahwa Win telah meninggalkan nya dan pulang.
Bright menelpon Win tapi tak ada jawaban, berulang kali dia mencoba tapi tetap saja tidak ada jawaban.
" Apa Win marah yah, maafkan aku Win"
Sebenarnya Win tertidur kembali di kamarnya setelah meminum obat, jadi dia tidak mendengar hp nya berbunyi.
***
Keesokan harinya saat Bright bertemu dengan Win. Begitu banyak pertanyaan yang ia tanyakan pada Win.
"Win kemana saja kamu? Kenapa kamu bisa bersama Mild kemarin? Kenapa teleponku gak di jawab?"
" Bukankah kau sudah tak peduli pada ku, untuk apa kamu banyak bertanya"Tbc.